Imam Nasser Muhammad Al-Yamani
23- Dzulhijjah - 1439 H
03 - 09 - 2018 Masehi
11:04 pagi
(Menurut penanggalan resmi Umm al-Qura)

[Ikuti tautan ke pos asli pernyataan]
https://albushra-islamia.net/showthread.php?p=294082
___________________


Sebuah Peringatan Bagi Semua Orang Yang Beriman Kepada Allah, Maka Mereka Menyelubungi Iman Mereka Dengan Kezaliman Berupa Syirik Kepada Allah; Sungguh Syirik Adalah Kezaliman Yang Besar.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, yang paling penyayang di antara para penyayang. Dan shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada para Nabi Allah seluruhnya dan orang-orang yang mengikuti mereka di antara orang-orang yang beriman kepada Allah semata, dan mereka tidak menutupi keimanan mereka dengan menyekutukan Allah dengan hamba-hamba-Nya. Mereka itulah yang selamat dari azab Allah di dunia dan akhirat.

Azab Allah telah dekat dan saya termasuk penasihat untuk kalian, jadi dengarkan dan pahamilah. Saya tidak memperingatkan kalian kecuali apa yang Rasulullah memperingatkan mereka semua agar kalian tidak menyembah kecuali Allah saja. Maka janganlah menyeru siapa pun dengan Allah di dunia dan di akhirat, dan ketahuilah bahwa Allah adalah Yang Maha Penyayang dari orang-orang yang penyayang. Jadi jangan mencari rahmat dari siksa-Nya dengan hamba-hamba-Nya yang saleh dari para Nabi dan para Wali yang saleh, karena itu adalah pengingkaran bahwa Allah itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang, jadi tidak bisa ada hamba Allah yang lebih penyayang kepada kalian daripada Allah Yang Maha Penyayang dari para penyayang.

Dan ketahuilah bahwa Allah mengutus para Utusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya untuk memperingatkan mereka agar tidak menyekutukan Allah dan bahwa mereka tidak memiliki Nabi atau Wali yang memberi syafaat bagi mereka di hadapan Allah Yang Maha Penyayang dari para penyayang, selain Allah Sendiri. Itulah yang didakwahkan mulai dari Nabi pertama hingga penutup mereka, Rasulullah Muhammad, semoga shalawat Allah tercurah kepadanya dan kepada mereka semua dan juga kepada mereka yang menjawab seruan mereka di setiap waktu dan tempat hingga hari Penghakiman. Menegaskan firman Allah Ta'ala:

{وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ ﴿٦٥﴾}

صدق الله العظيم [الزمر].

Maka para Utusan Allah menanggapi perintah Tuhan mereka dan memperingatkan hamba-hamba-Nya bahwa barangsiapa menyekutukan Allah maka itu akan membatalkan amalnya, tidak akan diterima darinya dan dia termasuk orang-orang yang merugi. Maka para Utusan Allah menyatakan perintah Allah kepada hamba-Nya untuk tidak menyekutukan Allah dan memperingatkan para hamba bahwa mereka tidak memiliki Wali atau Nabi selain Allah yang akan menjadi perantara bagi mereka di hadapan Allah. Sebagai penegasan firman Allah Ta'ala:

{اللَّـهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ مَا لَكُم مِّن دُونِهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا شَفِيعٍ ۚ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ ﴿٤﴾}

صدق الله العظيم [السجدة].

Dan penegasan bagi firman Allah Ta'ala:

{وَأَنذِرْ بِهِ الَّذِينَ يَخَافُونَ أَن يُحْشَرُوا إِلَىٰ رَبِّهِمْ ۙ لَيْسَ لَهُم مِّن دُونِهِ وَلِيٌّ وَلَا شَفِيعٌ لَّعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ ﴿٥١﴾}

صدق الله العظيم [الأنعام].

Jadi bagaimana kalian bisa percaya pada hadits fitnah terhadap Rasulullah Muhammad, semoga shalawat dan damai Allah besertanya dan keluarganya, bahwa dia berkata:

[أنا لها، أنا شفيعكم يوم الدين بين يدي ربّ العالمين] ؟!!

[Saya untuk itu, saya pemberi syafaat kalian pada Hari Penghakiman di hadapan Tuhan Seluruh Alam]?!!


Dan saya Imam Mahdi, saya berkata, Oh, betapa sedihnya saya ke atas umat Islam, karena mereka semua percaya bahwa Rasulullah Muhammad adalah perantara mereka pada hari penghakiman. Dengan demikian, maka Allah membatalkan amal mereka dan tidak menerima amal perbuatan dari mereka. Demi Allah, maka demi Allah, tidak ada yang menanggapi seruan Imam Mahdi kecuali orang-orang yang berakal yang merenungkan ayat-ayat induk Kitab dalam muhkam Al-Qur'an, sehingga kami tidak membutuhkan tafsir atau takwil padanya dari para ulama Muslim untuk umat Islam dunia secara umum, dan tidak ada yang ingkar padanya, sehingga mengikuti apa yang bertentangan dengannya kecuali orang-orang yang berdosa. Pembenaran bagi firman Allah Ta'ala:

{وَلَقَدْ أَنزَلْنَا إِلَيْكَ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ ۖ وَمَا يَكْفُرُ بِهَا إِلَّا الْفَاسِقُونَ ﴿٩٩﴾}

صدق الله العظيم [البقرة]

Hal ini menjadi dasar untuk beribadah kepada Allah semata, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Tetapi kaum Muslimin yang beriman kepada Allah dan kitab-kitab-Nya dan Rasul-Rasul-Nya berpaling dari ayat-ayat yang menjadi induk Kitab dalam muhkam Alquran agung, sehingga mereka beriman kepada apa yang bertentangan dengan muhkam Quran dalam hadis-hadis yang diselipkan ke dalam sunnah Rasulullah; yang mana itu datang kepada mereka dari selain Allah dan Utusan-Nya, dan bertentangan dengan muhkam Kitab Allah, dan bertentangan dengan hadits Rasulullah Muhammad dalam sunnah kenabian yang benar! Jadi bagaimana mereka berpikir bahwa mereka berada di atas petunjuk dengan mengikuti apa yang bertentangan dengan muhkam Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya yang benar, semoga shalawat Allah dilimpahkan kepadanya dan atas orang-orang yang mengikuti seruannya dari kalangan orang beriman dan berserah diri sepenuhnya.?

Betapa sedihnya saya terhadap orang-orang yang beriman kepada Allah, yang kemudian mereka menyelubungi keimanannya dengan kezaliman berupa kemusyrikan. Sungguh kemusyrikan itu adalah kezaliman yang besar terhadap diri mereka sendiri, sehingga Allah tidak menerima shalat-shalat mereka maupun segala amal perbuatan mereka hingga mereka beriman kepada Allah saja yang tidak ada sekutu bagi-Nya.

Maka tidak ada pemberi syafaat bagimu selain Dia, jadi jika Allah tidak menyayangimu maka siapakah yang lebih penyayang kepadamu selain Allah sehingga dia akan menjadi perantara (syafaat) di hadapan Allah Yang Maha Penyayang di antara para penyayang? Dan Allah Yang Maha Tinggi berfirman:

{وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُم بِاللَّـهِ إِلَّا وَهُم مُّشْرِكُونَ ﴿١٠٦﴾

صدق الله العظيم [يوسف].

Dan saya Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani mencukupkan diri dengan rahmat Allah di dunia ini dan di akhirat. Maka saya tidak menyeru siapapun bersama dengan Allah, dan saya tidak beriman pada syafaat para Nabi Allah dan Wali-Nya untuk menjadi syafaat bagi saya di hadapan Allah dari hukuman-Nya. Maka jika saya percaya pada syafaat para hamba di hadapan Allah yang disembah, saya tidak akan menemukan tempat perlindungan selain Allah dan tidak ada yang akan menyelamatkanku dari hukuman-Nya. Maka saya tidak berharap kecuali rahmat Allah, sebab, siapakah yang lebih penyayang kepada saya daripada Allah, Yang Maha Penyayang dari semua penyayang?

Jadi siapa pun yang percaya pada apa yang diyakini oleh Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani maka dia telah percaya pada Alquran yang agung dan percaya pada riwayat yang benar dari Rasul-Nya. Betapa mengherankannya kalian ini wahai komunitas Muslim di kalangan non-Arab dan Arab, bagaimana kalian dapat percaya pada kepalsuan dan mengikutinya dan berpaling dari kebenaran dalam muhkam Al-Qur'an dan dari kebenaran dalam riwayat-riwayat Sunnah yang menjelaskan? Jadi bagaimana bisa kalian melihat kebenaran menjadi salah dan yang salah menjadi benar!

Jadi, apakah kalian ini umat Muslim ataukah kaum yang berputus asa dari rahmat Allah Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang? Sungguh, orang-orang yang berputus asa dari rahmat Allah akan tinggal dalam siksaan Allah selamanya di dalam api neraka, dan alasan kekalnya hidup mereka dalam siksaan Allah adalah karena keputusasaan mereka dari rahmat-Nya sehingga mereka menunggu orang lain untuk mengasihani mereka agar dia mau menjadi syafaat bagi mereka di hadapan Tuhan mereka. Maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang berputus asa dari rahmat Allah dan ingatlah firman Allah Yang Maha Tinggi:

{حَتَّىٰ إِذَا فَتَحْنَا عَلَيْهِم بَابًا ذَا عَذَابٍ شَدِيدٍ إِذَا هُمْ فِيهِ مُبْلِسُونَ ﴿٧٧﴾}

صدق الله العظيم [المؤمنون].

Dan jika kalian mencukupkan diri dengan rahmat Allah Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang, maka sungguh rahmat-Nya akan menjadi syafaat bagi kalian dari siksa-Nya, selama kalian tidak percaya pada syafaat para hamba di hadapan Tuhan yang disembah. Jadi, apakah kalian percaya sebagaimana para penyembah berhala mempercayai patung-patung orang saleh karena melebih-lebihkan kaum sebelum mereka terhadap para Wali Allah dan para Nabi-Nya bahwa mereka adalah pemberi syafaat di hadapan Allah, maha suci Allah Yang Mahatinggi? Dan Allah Ta'ala berfirman:

{وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّـهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَـٰؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِندَ اللَّـهِ ۚ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّـهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ ﴿١٨﴾}

صدق الله العظيم [يونس].

Dan rahasia penyembahan berhala tersembunyi dari umat yang mengikuti nenek moyang pertama mereka yang melebih-lebihkan hamba-hamba Allah yang didekatkan. Padahal mereka adalah hamba Allah seperti mereka juga, yang mana mereka memiliki hak di dalam Allah, yang sama dengan apa yang dimiliki oleh para Nabi dan para Wali-Nya yang saleh yang bersaing untuk Tuhan mereka untuk menjadi orang yang lebih dekat.

Maka tidak boleh bagi seorang hamba yang beribadah kepada Allah semata-mata tanpa sekutu bagi-Nya, lalu dia meninggalkan persaingan dalam cinta Allah dan kedekatan-Nya dengan para Nabi dan hamba-hamba-Nya yang setia. Atau apakah kalian menemukan mereka mengutamakan Allah untuk salah satu dari mereka agar salah satu dari mereka itu yang menjadi yang paling dekat? Jadi kedekatan dengan siapa yang kalian sukai selain dengan Allah jika kalian adalah orang-orang yang benar!?

Tidak ada lagi setelah kebenaran melainkan kesesatan? Katakanlah: Bawa buktimu jika kamu memang benar? Bahkan kalian adalah orang-orang yang berdusta wahai para penyembah hamba Allah yang didekatkan. Maka ingatlah firman Allah Ta'ala:

{أُولَـٰئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَىٰ رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ ۚ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا ﴿٥٧﴾}

صدق الله العظيم [الإسراء].

بل إنكم لكاذبون يا عبيدَ عباد الله المقربين، فتذكّروا قول الله تعالى: {أُولَـٰئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَىٰ رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ ۚ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا ﴿٥٧﴾}

صدق الله العظيم [الإسراء].

Ataukah menurut kalian Al-Wasilah hanya khusus untuk para Rasul-Nya saja, tanpa melibatkan orang-orang yang mengikuti mereka (untuk bersaing untuk mendapatkannya)? Katakanlah: Bawalah bukti kalian jika kalian memang benar. Dan Allah Yang Maha Tinggi berfirman:

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ}

صدق الله العظيم [المائدة:35].

Maka siapakah yang melarang kalian untuk bersaing dengan para Nabi Allah dan para Wali-Nya yang mengikuti mereka yang bersaing dengan mereka dan para rasul-Nya, siapa di antara mereka yang paling dekat dan mereka mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan siksa-Nya? Apakah (kalian fikir) mereka akan berani menjadi perantara/syafaat bagi kalian di hadapan Allah?

Dan tidak bisa bagi seorang hamba untuk meminta kepada Allah untuk menjadi perantara bagi para hamba di hadapan Tuhan yang disembah karena sesungguhnya dia tidak lebih penyayang dari Allah Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang, subhanallah! Dan semua nabi Allah memperingatkan kaum mereka dari doktrin syafaat dari hamba untuk hamba di hadapan Tuhan yang disembah, dan Allah akan bertanya kepada Utusan dan Imam Kitab-Nya, jadi Dia akan bertanya kepada mereka:

"Apaka kalian yang telah menyesatkan hamba-hamba-Ku ini?” lalu kalian mengatakan kepada mereka bahwa kalian adalah perantara (pemberi syafaat) mereka di hadapan Tuhan mereka, atau apakah mereka tersesat setelah kematian kalian karena mereka melebih-lebihkan kalian dan mereka tidak mengikuti peringatan yang aku turunkan kepada kalian?"

Jadi mari kita lihat pertanyaan Allah kepada para Nabi-Nya dan para Imam Kitab, dan lihat jawaban mereka dengan jawaban Kebenaran kepada Tuhan mereka. Allah Ta'ala berfirman:

{وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّـهِ فَيَقُولُ أَأَنتُمْ أَضْلَلْتُمْ عِبَادِي هَـٰؤُلَاءِ أَمْ هُمْ ضَلُّوا السَّبِيلَ ﴿١٧﴾ قَالُوا سُبْحَانَكَ مَا كَانَ يَنبَغِي لَنَا أَن نَّتَّخِذَ مِن دُونِكَ مِنْ أَوْلِيَاءَ وَلَـٰكِن مَّتَّعْتَهُمْ وَآبَاءَهُمْ حَتَّىٰ نَسُوا الذِّكْرَ وَكَانُوا قَوْمًا بُورًا ﴿١٨﴾ فَقَدْ كَذَّبُوكُم بِمَا تَقُولُونَ فَمَا تَسْتَطِيعُونَ صَرْفًا وَلَا نَصْرًا ۚوَمَن يَظْلِم مِّنكُمْ نُذِقْهُ عَذَابًا كَبِيرًا ﴿١٩﴾ وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِي الْأَسْوَاقِ ۗوَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ ۗ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا ﴿٢٠﴾}

صدق الله العظيم [الفرقان].

Wahai semua ulama Muslim dan umat mereka yang awam, dan orang-orang pada umumnya, jadilah saksi terhadap diri kalian bahwa telah menjadi jelas bagi kalian bahwa kalian berada di atas kekafiran yang sama, baik Muslim di antara kalian maupun mereka yang kafir. Atau apakah umat Islam mengklaim bahwa jalan mereka lebih terbimbing daripada orang-orang kafir? Kemudian Imam Mahdi menjawab kepada umat Islam dan saya berkata:

Demi Allah, maka demi Allah, jika kalian shalat siang dan malam untuk Allah dan menginfaq-kan gunung emas tetapi kalian percaya pada syafaat Rasulullah Muhammad untuk kalian di hadapan Allah, maka pasti Allah membatalkan amal kalian dan tidak menerima apapun darinya, maka kalian akan dimasukkan ke dalam api neraka.

Bukankah Rasulullah Muhammad (sollalohu alaihi wa alihi wasallam) memberi kalian fatwa bahwa beliau tidak berani menjadi perantara bahkan untuk putri satu-satunya, dan tidak ada yang akan menguntungkannya kecuali amal dan pengabdiannya yang tulus kepada Tuhannya, seraya mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan siksaan-Nya; percaya pada rahmat Allah dan bahwa dia tidak memiliki wali atau perantara selain Allah? Rasulullah Muhammad (sollalohu alaihi wa alihi wasallam) berkata:

[يا فاطمة بنت محمد اعملي لنفسك فإني لا أغني عنك من الله شيئاً]

صدق عليه الصلاة والسلام

[Wahai Fatimah putri Muhammad, beramallah untuk dirimu sendiri karena aku tidak memberimu manfaat apapun di hadapan Allah]

Jadi jika Rasulullah Muhammad (sollalohu alaihi wa alihi wasallam) tidak berani menjadi syafaat untuk putrinya, lalu bagaimana dia bisa menjadi syafaat untuk umatnya? Apakah kalian tidak mengerti?! Penegasan bagi firman Allah Ta'ala:

{لَن تَنفَعَكُمْ أَرْحَامُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ ۚ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَفْصِلُ بَيْنَكُمْ ۚوَاللَّـهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ ﴿٣﴾}

صدق الله العظيم [الممتحنة:3]،

Oleh karena itu Rasulullah Muhammad (sollalohu alaihi wa alihi wasallam) bersabda:

[يا فاطمة بنت مُحمد اعملي لنفسك فإني لا أغني عنك من الله شيئاً]

صدق محمد رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلّم.

Kemudian hadis yang dipalsukan tentang Nabi menjadi jelas bagi kita sebagai kebohongan bahwa dikatakan Rasulullah Muhammad (sollallohu alaihi wa alihi wasallam) bersyafaat bagi manusia sebagai berikut:
اقتباس المشاركة :


{Kemudian mereka akan mendatangi Adam dan berkata kepadanya: "Bersyafaatlah untuk keturunanmu", dan dia akan berkata: "Aku bukan untuk itu, tetapi kalian harus pergi kepada Ibrahim, karena dia adalah Khalilullah".

Jadi mereka akan mendatangi Ibrahim, dan dia akan berkata: "Aku bukan untuk itu, tetapi kamu harus pergi ke Musa, karena dialah yang berbicara kepada Allah".

Kemudian Musa datang dan berkata: "Aku bukan untuk itu, tetapi kalian harus pergi kepada Isa, karena dia adalah ruh Allah dan kalimat-Nya".

Kemudian Isa datang dan beliau berkata: "Aku bukan untuk itu, tetapi itu adalah untuk Muhammad".

Maka saya datang dan berkata: "Saya untuk hal itu", lalu saya pergi dan meminta izin dari Tuhanku, dan Dia memberi izin kepada saya. Maka saya berdiri di hadapan-Nya dan memuji-Nya dengan pujian yang tidak dapat saya lakukan kecuali Dia menginspirasi saya. Kemudian aku berkata: "Ya Allah, ummatku, ummatku", dan Dia berkata: "Pergilah, siapa pun yang memiliki sebutir kebenaran atau secuil iman di hatinya, keluarkan dia darinya", jadi aku pergi dan melakukannya.

Aku kembali kepada Tuhanku dan memuji-Nya dengan puji-pujian itu, lalu aku bersujud di hadapan-Nya, dan dikatakan kepadaku: Wahai Muhammad, angkat kepalamu dan katakan, maka dia mendengarmu, mintalah dan kamu akan diberi, dan jika ingin bersyafaat maka kamu akan dapat bersyafaat. Maka aku berkata: Ya Allah, ummatku, ummatku. Lalu dikatakan kepadaku: Pergilah, jadi siapa pun yang memiliki seberat biji sawi iman di hatinya, singkirkan darinya (neraka), jadi aku pergi dan melakukannya.

Kemudian aku kembali kepada Tuhanku, memuji-Nya dengan pujian itu, lalu bersujud di hadapan-Nya, dan kemudian dikatakan kepadaku: "Wahai Muhammad, angkat kepalamu, katakan, Dia akan mendengarmu, mintalah dan kamu akan diberikan, dan jika ingin bersyafaat Dia akan memberikan hak syafaat". Maka aku berkata: "Ya Allah, ummatku, ummatku", dan dikatakan: "Pergilah, siapa pun yang di dalam hatinya ada iman yang kurang dari berat sebutir biji sawi, keluarkan dia dari neraka". Maka aku pergi dan melakukannya.}
انتهى الاقتباس
Selesai (dikutip) hadis setan terkutuk, fitnah terhadap Rasulullah yang terhormat, melalui lisan para walinya, yakni setan manusia yang menunjukkan iman dan menyembunyikan kekafiran untuk mencegah orang-orang dari mengingat Allah. Dan yang saya maksud adalah orang yang mengada-ada sehingga dia menjadi sombong, dan saya tidak maksudkan itu sebagai orang yang meriwayatkan dengan dugaannya bahwa itu dari Rasulullah.

Sesungguhnya hadis palsu tentang Nabi tidak akan terungkap bagi kalian kecuali dengan menghadapkan hadis-hadis itu pada ayat-ayat muhkam dari Induk Kitab.
Maka jika hadits tersebut bersifat kenabian dalam Sunah yang benar dari Allah dan Rasul-Nya, maka tentunya tidak akan bertentangan dengan Al-Qur'an. Tetapi jika itu dari hadits-hadits setan manusia yang menunjukkan keimanan dan menyembunyikan kekafiran untuk mencegah umat Islam mengikuti peringatan Al-Qur'an yang agung, maka pasti kalian akan menemukan banyak perbedaan antara hadits yang dipalsukan ke atas Allah dan Rasul-Nya dan muhkam Al-Qur'an karena sesungguhnya Al-Qur'an yang agung terjaga dari distorsi dan pemalsuan. Oleh karena itu, Allah menjadikannya sebagai kitab rujukan yang mendominasi bagi Taurat, Injil, dan hadits-hadits dalam sunnah Nabi.

Jadi apa pun yang ada di dalamnya yang bertentangan dengan muhkam Al-Qur'an, maka ketahuilah wahai umat Islam bahwa itu adalah riwayat palsu yang datang kepadamu selain dari Allah dan Rasul-Nya. Atau tidakkah kamu mengetahui tentang orang-orang munafik yang beriman dan menyembunyikan kekufuran; menyusup di antara para sahabat Rasulullah yang benar, hati dan jiwanya?

Mereka semuanya tampak sebagai Muslim yang menyatakan ketaatan dan kesetiaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Namun, sekelompok pengikut adalah orang-orang munafik yang menunjukkan keimanan dan menyembunyikan kekafiran. Dan mereka tidak akan melewatkan ceramah dari majelis penjelasan atas nabi sampai mereka mendapatkan kepercayaan dari umat Islam sehingga mereka akan menyisipkan hadits setelah kematian Nabi dan mereka akan menyebarkan hadis-hadis palsu tersebut kepada orang-orang. Maka itu akan bertentangan dengan hadits-hadits Rasulullah dari para Sahabat sejati yang bersamanya hati dan jiwa. Hadis-hadis palsu itu juga melanggar ayat-ayat muhkam dari Induk Kitab yang menjelaskan dalam Al-Qur'an yang agung. Dan Allah Ta'ala berfirman:

{مَّن يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّـهَ ۖ وَمَن تَوَلَّىٰ فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا ﴿٨٠﴾ وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُوا مِنْ عِندِكَ بَيَّتَ طَائِفَةٌ مِّنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ ۖ وَاللَّـهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ ۖ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّـهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّـهِ وَكِيلًا ﴿٨١﴾ أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّـهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا ﴿٨٢﴾}

صدق الله العظيم [النساء].

Maka terhadap kalian saya sering memperingatkan dan mengulangi seruan untuk berhukum kepada kitabullah Alquran yang agung dengan menghadirkan apa yang ada pada kalian dari ayat-ayat muhkamat yang jelas lagi menjelaskan dari kitab tersebut. Itulah induk kitab untuk mengungkap hadis-hadis palsu terhadap Nabi. Maka dengannya kita akan menyaring sunnah Rasulullah Muhammad dari riwayat palsu dan memurnikannya dengan izin Allah dengan pemurnian yang menyeluruh.

Dan kami berjihad terhadap kalian dengan muhkam Al-Qur'an dengan jihad yang besar agar kami membawa kalian kembali pada manhaj awal kenabian di atas Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. Tetapi kalian menolaknya wahai kaum mayoritas ulama Muslim setelah itu menjadi jelas bagi kebanyakan dari kalian bahwa itu adalah Kebenaran! Dan orang-orang yang tidak mengerti sedang menunggu pembenaran dari kalian sambil mengingkari akal mereka yang mereka buat untuk menilai pernyataan-penjelasan yang benar dari Al-Qur'an agung, karena sesungguhnya bukanlah mata yang buta tetapi hati yang ada di dada itulah yang buta.

Demi Allah, maka demi Allah, mereka tidak dan tidak akan pernah mengikuti pernyataan-penjelasan yang benar bagi Al Quran dengan Al-Quran oleh Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani kecuali mereka yang berakal, baik dari para ulama Muslim maupun kaum mereka yang awam. Adapun orang-orang yang tidak berakal maka mereka termasuk ahli neraka, dan pasti mereka akan mengucapkan kata-kata seperti perkataan ahli neraka. Menegaskan firman Allah Yang Maha Tinggi:

{وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ ﴿١٠﴾}

صدق الله العظيم [الملك].

Para ulama umat yang berpaling tidak akan pernah bisa menyelamatkan kalian dari hukuman Allah, jadi bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang berakal, karena tidak ada yang mengingat (ayat-ayat Allah) kecuali mereka yang berakal, itulah sebaik-baik ad dawab (makhluk). Dan tanggapilah (seruan kebenaran) sebelum hujan asteroid azab atau hujan batu sebelum lewatnya Planet Saqar.

Tanggapilah penyeru Kebenaran dari Tuhan kalian, dan bersegeralah ke situs kami dengan nama dan foto asli kalian di meja dialog global, saya dan kalian semua tidak akan bisa (berhiwar) selain dengan itu, yaitu situs Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani, forum kabar gembira Islam untuk dialog sebelum kemunculan. Dan bersegeralah, Wahai umat Islam, berbaiatlah (bersumpah setia) kepada Allah pada bab baiah di (website) meja dialog global, dan perbanyaklah kebaikan agar tidak ada kemudharatan yang menimpa kalian, karena azab Allah akan datang dan telah mendekat.

Dan ketahuilah bahwa jumlah bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan dalam Kitab Allah pada hari Allah menciptakan langit dan bumi sebelum kelahiran Nabi-Nabi kalian dan sebelum hijrahnya, dan empat di antaranya adalah bulan-bulan yang suci, dan yang terakhir dari tahun milik kalian ini adalah bulan Muharram, sebagai bulan suci keempat dan terakhir di tahun lunar (qomariah), sedangkan tahun lunar dimulai dari bulan Safar.

Tapi dengan bangga saya mengumumkan kepada mereka akan azab pada hari yang tandus dari Tuhan alam semesta karena sesungguhnya kebenaran telah menjadi jelas bagi mereka dari Tuhan mereka dan terhadap kebenaran itu mereka menolak.

Maka siapa yang akan melindungi mereka dari hukuman yang telah mendekat di gerbang pada jam sembilan pada suatu hari dan suatu bulan nanti? Ya Allah, aku telah menyampaikannya, ya Allah, maka saksikanlah. Dan semoga damai sejahtera bagi para rasul, dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Hamba Allah dan Khalifah-Nya;
Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani.
______________

[ لقراءة البيان من الموسوعة ]
https://albushra-islamia.net/showthread.php?t=35775
Penerjemah:
Turwidi Buwang

Editor:
Chilmi Hasbullah