الموضوع: Fatwa-fatwa Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani dan balasannya terhadap pertanyaan Ahlus Sunnah..

النتائج 1 إلى 2 من 2
  1. افتراضي Fatwa-fatwa Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani dan balasannya terhadap pertanyaan Ahlus Sunnah..


    Fatwa-fatwa Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani dan balasannya terhadap pertanyaan Ahlus Sunnah..


    Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani, sholawat dan salam ke atas Penutup para nabi dan rasul beserta para pengikut kebenaran hingga Hari Pembalasan:


    Pertanyaan pertama:
    اقتباس المشاركة :
    Para ulama Sunnah, yakni ulama empat mazhab berbeza dalam perkara yang ada pada mereka, namun tidak ada seorangpun di antara mereka yang mendakwa dirinya lebih tahu dari orang-orang lain, tidak ada yang mendakwa dirinya Al Mahdi, orang yang mendapat hidayah dari Allah; kerana itu perselisihan adalah suatu yang dapat diterima, hatta dalam Islam sendiri pun ada bermazhab-mazhab. Apa komentarmu
    ?
    انتهى الاقتباس


    Jawaban terhadap pertanyaanmu yang pertama:
    Saudaraku pencari kebenaran, kami telah membenarkan janjimu bahawa engkau tidak menginginkan selain kebenaran, terus pada jawaban yang sebenarnya, kerana sudah selayaknya aku tidak mengatakan kecuali kebenaran, dan kebenaranlah yang lebih berhak untuk diikuti

    Aku nyatakan padamu dengan sesungguhnya mengenai pertanyaanmu, mengapa tiada seorangpun ulama empat mazhab yang mengatakan dirinya Al Imam Al Mahdi, demikian itu kerana dirinya tidak dapat membuktikan dengan ilmu pengetahuan dan dalil hujjah bahawa dia adalah Al Mahdi

    Ini kerana sekiranya salah seorang dari mereka benar-benar Al Imam Al Mahdi, nescaya dia mampu memutuskan perkara yang mereka perselisihkan di antara mereka, dengan mendatangkan hukum keputusan dari Kitabullah, sehinggalah mereka tidak merasa keberatan untuk menerima hukum keputusan yang telah diputuskan di antara mereka, dan mereka menerima hukum keputusan itu dengan sepenuhnya

    Lantas dia menyatukan mazhab-mazhab dan kelompok-kelompok, lalu menggabungkan mereka semua di atas Minhaj An Nubuwwah yang sebenar, Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang hak, tidak ada sesudah kebenaran itu melainkan kesesatan, demikian itu kerana Al Imam Al Mahdi adalah pemimpin ummah dan raja mereka, sekiranya Allah benar-benar telah memilihnya untuk mereka sebagai khalifah, raja dan imam, yang memimpin dan memutuskan perkara di antara mereka dengan adil, mengatakan dengan ucapan yang memisahkan di antara yang hak dan yang batil, dan ianya sekali-kali bukanlah senda gurauan

    Maka tentu sahaja Allah meneguhkan dan memperkuatnya dengan bukti pemilihannya sebagai khalifah oleh Allah, yakni dengan menganugerahkan kepadanya keluasan dan penguasaan dalam ilmu pengetahuan yang melampaui semua ulama umat, sebagaimana Allah telah memilih Raja Thalut dan menjadikannya sebagai ketua, sebagai raja dan imam yang memimpin Bani Israil. Allah Ta'ala berfirman:

    Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (247)
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah]



    Wahai sekalian ulama umat dan para pengikut mereka dalam mazhab yang berbeza-beza, andai kalian masih tetap berada di atas petunjuk, tentu takdirku dan era kemunculanku tidak tiba, adakah kalian tahu bilakah waktunya Al Imam Al Mahdi diutus
    ?
    Perutusannya terjadi pada umat akhir zaman, tatkala Islam tidak lain kecuali hanya menjadi kerakyatan dan kebangsaan yang dihubungkan pada pemeluknya, tidak tersisa dari Islam itu kecuali hanya namanya, manusia tidak merasa aman dari buruknya perbuatan dan perkataan seseorang yang dikatakan beragama Islam, padahal seorang muslim itu adalah orang yang manusia lain merasa aman dari keburukan perbuatan dan perkataannya

    Orang kuat di antara mereka menindas orang yang lemah, Islam hanya pada namanya sahaja bagi mereka, Al Quran hanya tinggal tulisannya yang ada pada mereka dan mereka telah menjadikan Al Quran itu suatu yang tidak diacuhkan, dengan berdalih tiada yang tahu takwilnya selain Allah! Padahal yang Allah maksudkan adalah ayat-ayat mutasyabihat

    Bahkan mereka berpaling dari ayat-ayat muhkamat yang jelas lagi menjelaskan, sebagai Ummul Kitab, tiada yang menyimpang dari ayat-ayat muhkamat lalu mengikuti makna zahir ayat-ayat mutasyabihat, kecuali orang yang di dalam hatinya condong kepada kesesatan, cenderung untuk menyimpang dari kebenaran

    Adapun sunnah Nabi, maka mereka menganggap yang sunnah sebagai bid'ah, yang bid'ah pula dianggap sebagai sunnah; yakni mereka melihat yang hak di antara sunnah itu sebagai batil, sedangkan sunnah yang batil pula, yang direkayasa lagi bertentangan dengan muhkam Al Quran mereka anggap benar
    !
    Lantas tersesatlah para ulama mereka dari jalan kebenaran, lalu mereka menyesatkan umat mereka sampailah Islam itu hanya tinggal nama untuk mereka, dan mereka tidak bekerjasama dan tidak berurusan dengan aturan-aturan Islam yang sebenar, Al Quran hanya tinggal tulisannya sahaja yang terpelihara pada mereka, dan mereka telah menjadikan Al Quran itu sebagai suatu yang tidak diacuhkan

    Sungguhpun mereka mempelajarinya, namun mereka tidak bertadabbur merenungkannya, mereka tidak mementingkan selain pembelajaran untuk menyebut lafaznya dan makhraj-makhraj hurufnya dalam halaqah mereka, mereka meninggalkan perkara dasar yang menjadi asas, yaitu bertadabbur merenungkan kalimat-kalimat Al Quran;

    Sehinggalah bilamana ulama umat Islam telah keluar meninggalkan jalan yang lurus, lantas mereka mengeluarkan pula umat mereka, mereka tidak bekerjasama dan tidak berurusan di antara mereka dengan agama Islam, maka orang-orang non-muslim menjadi lebih adil dari mereka dalam berurusan dan dalam perhubungan mereka, lantaran umat Islam sendiri telah melupakan perkara yang diperingatkan pada mereka, para ulama mereka telah tersesat dan menyesatkan pengikut mereka di akhir zaman

    Zaman yang mana akan terjadinya peristiwa matahari terbit dari arah barat di tempat terbenamnya, suatu kejadian yang akan berlaku di zaman mereka ini, justeru itu Allah mengutuskan kepada mereka Al Imam Al Mahdi, untuk membimbing mereka dan mengembalikan mereka ke jalan yang lurus, yang berdasarkan Minhaj Al Nubuwwah Al Uulaa, di atas jalan awal kenabian, lantas Al Mahdi menyeru mereka untuk kembali mencari keputusan hukum dari Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang benar, sunnah Nabi yang tidak bertentangan dengan muhkam Al Quran

    Namun kemudian para ulama mereka berpaling darinya, mereka tidak mahu kembali berhukum dengan muhkam Al Quran, kerana kelak ianya akan bertentangan dengan kebatilan yang menjadi pegangan mereka, kebatilan yang mereka pegang teguh dari hadits-hadits dan dari riwayat-riwayat fitnah, yang palsu lagi bertentangan dengan muhkam Al Quran

    Hadits-hadits dan riwayat-riwayat itu datang dari sisi selain Allah lalu mereka mengikutinya, meskipun mereka tahu ianya bertentangan dengan muhkam Al Quran; mereka itulah orang-orang yang berpaling dari Kitabullah, dan mereka juga berpaling dari sunnah Rasulullah yang benar, mereka menganggap sunnah yang benar di antaranya adalah batil, manakala yang batil pula dianggap benar

    Mereka itulah seburuk-buruk ulama dalam umat Muhammad -shollallaahu 'alayhi wasallam- dari semua mazhab, mereka itu seperti ulama Yahudi dan Nasrani yang berpegang teguh pada perkara yang datang dari sisi selain Allah, yaitu para perkara yang datang dari taghut syaitan yang direjam, di antara mereka adalah ulama hari ini beserta umat mereka pada umat Islam terakhir, di era seruan dakwah Al Mahdi Al Muntadhar untuk hiwar sebelum matahari terbit dari arah barat di tempat terbenamnya

    Para ulama umat ini beserta pengikut-pengikut mereka, mereka itulah orang-orang yang Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- sabdakan mengenai mereka:

    Akan datang suatu zaman pada umatku, mereka menyukai lima perkara dan melupakan lima perkara, yaitu mereka menyukai dunia dan melupakan akhirat, mereka menyukai harta dan melupakan hisab perhitungan, mereka menyukai makhluk dan melupakan Al Khaliq, mereka suka melakukan dosa dan melupakan taubat, mereka menyukai istana dan melupakan kuburan

    Para sahabat bertanya: Akan datang zaman ini wahai Rasulullah? Rasul menjawab: Bahkan akan datang yang lebih besar dari itu, para sahabat bertanya: Apakah itu? Nabi menjawab: Mereka tidak memerintahkan kebaikan dan tidak melarang kemungkaran. Para sahabat bertanya lagi: Zaman ini akan datang pada umat Muhammad wahai Rasulullah? Bahkan yang lebih besar dari itu akan datang. Para sahabat bertanya: Apakah itu? Baginda menjawab: Mereka melihat yang benar itu salah dan yang salah itu benar
    Benar sabda Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-


    Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda mengenai mereka: Akan datang pada umatku suatu zaman yang mana tidak tersisa dari Al Quran selain tulisannya, dan tidak tersisa dari Islam selain namanya yang mereka namakan, padahal mereka adalah sejauh-jauh manusia dari Islam, masjid-masjid mereka makmur tapi sepi dari petunjuk, para fuqaha di zaman itu adalah seburuk-buruk fuqaha di bawah langit, dari mereka keluarnya fitnah dan kepada mereka fitnah itu kembali


    Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda: Akan datang pada manusia suatu zaman, yang mana perut mereka menjadi tuhan mereka, wanita-wanita mereka menjadi kiblat mereka, dinar-dinar mereka menjadi agama mereka, kemuliaan mereka terletak pada harta benda mereka, keimanan hanya tinggal namanya, Islam hanya tinggal tulisannya, Al Quran hanya tinggal pelajarannya, masjid-masjid mereka makmur, namun hati-hati mereka kosong dari petunjuk, para ulama mereka adalah sejahat-jahat makhluk Allah di muka bumi. Ketika itu Allah menguji mereka dengan empat perkara: Penindasan dari sultan, kemarau yang berpanjangan, kezaliman dari penguasa dan pemerintah, maka para sahabat merasa heran, mereka bertanya: Wahai Rasulullah, adakah mereka menyembah berhala? Nabi menjawab: Ya, setiap dirham pada mereka merupakan berhala


    Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda: Akan datang pada umatku suatu zaman, yang mana di zaman itu batin mereka kotor dan jahat, mereka memperindah zahir mereka kerana tamakkan dunia, mereka tidak menginginkan pahala dan redha Allah dengan dunia, urusan mereka menjadi riya dan tidak bercampur dengan rasa takut, Allah menimpakan hukuman kepada mereka secara merata kerana perbuatan mereka, lalu mereka berdoa kepada Allah seperti doa orang yang akan tenggelam, namun doa mereka tidak diterima


    Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam- bersabda:
    Akan datang suatu zaman kepada manusia dimana ketika itu, banyak yang berwajah manusia akan tetapi berhati syaitan; mereka seperti serigala-serigala pemangsa yang suka menumpahkan darah; mereka tidak meninggalkan kemungkaran yang mereka lakukan, apatah lagi mencegahnya; jika engkau mengikuti dan memerhatikan mereka, maka mereka akan hilang kepercayaan padamu dan mencurigaimu; dan jika engkau berkata-kata dengan mereka, maka mereka akan mendustakanmu; dan jika engkau menjauh dari pandangan mereka, maka mereka akan menikammu dari belakang. Sunnah pada mereka adalah bid'ah, dan bid'ah adalah sunnah; orang yang baik di antara mereka dianggap pengkhianat dan si pengkhianat dianggap baik; orang yang beriman di antara mereka sengsara dan orang fasik dimuliakan; para remaja mereka bengis dan ganas; para wanita mereka licik; orang tua-tua mereka tidak memerintahkan kebaikan dan tidak mencegah kemungkaran; berkonsultasi dengan mereka adalah memalukan; berbangga dengan mereka adalah kehinaan; dan meminta sesuatu yang ada pada mereka merupakan sebuah kemelaratan; maka ketika itu, Allah akan mengharamkan bagi mereka titisan-titisan hujan pada waktu yang sesuai musimnya; dan Allah akan menurunkan hujan pada waktu yang tidak sesuai musimnya; kejahatan-kejahatan mereka menjadikan mereka bertindak sewenang-wenangnya hingga menyebabkan mereka ditimpa siksaan yang seberat-beratnya"
    Benar sabda Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam-


    Wahai sekalian ulama umat, aku bersumpah demi Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa, yang dapat mengetahui segala penglihatan sedang Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan, yang menciptakan jinn dari nyalaan api dan menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, sesungguhnya aku adalah Al Imam Al Mahdi yang sebenarnya dari Tuhan kalian, Allah telah mengutusku kepada kalian untuk membimbing kalian dan ulama kalian kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang hak

    Sudah selayaknya aku tidak mengatakan terhadap Allah dan Rasul-Nya melainkan kebenaran, aku perintahkan kalian dengan perkara yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya kepada kalian, aku larang kalian dari perkara yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya, Allah tidak mengutusku dengan agama baru, namun untuk mengembalikan kalian pada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang benar sebagaimana umat pertama, generasi awal yang berada atas Minhaj Nubuwwah yang hak

    Oleh kerana aku ini adalah Al Imam Al Mahdi yang sesungguhnya dari Tuhan kalian, maka tidak sepatutnya bagi kebenaran untuk mengikuti kemauan hawa nafsu kalian, tidak pula menginginkan kerelaan kalian dan tidak juga gentar terhadap kalian sama sekali, aku mengatakan kebenaran dari Tuhan kalian, barangsiapa yang mahu percaya silakan dan sesiapa yang tidak mahu mempercayainya juga silakan

    Allah-lah yang akan memutuskan perkara antara aku dan dia dengan sebenar-benarnya, kerana Allah-lah sebaik-baik yang menghakimi, Allah akan menzahirkanku padanya dan memenangkanku pada suatu malam dengan azab seksaan yang dahsyat dari sisi-Nya, sedang dia termasuk kalangan orang-orang yang tunduk merendahkan diri


    Wahai sekalian ulama umat, sesungguhnya aku adalah Al Imam Al Mahdi, pemimpin yang mendapat petunjuk untuk membimbing kalian setelah kalian menyimpang dari kebenaran, seandainya kalian masih berada di jalan petunjuk yang benar, nescaya tidak datang takdir era kemunculanku

    Wahai sekalian ulama umat, sesungguhnya aku benar-benar dapat membuktikan bahawa kalian telah menyimpang dari jalan kebenaran dan menyesatkan umat kalian, aku juga mampu menguasai dan mengungguli kalian dengan sebenar-benarnya, kerana aku mendapatkan ilmu pengetahuan langsung dari sisi Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Mewaspadai

    Aku mulai dengan dalil bukti yang nyata dan aku bawakannya pada kalian dari muhkam Al Quran, aku nyatakan kepada kalian bahawasanya kalian telah meninggalkan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang hak, kalian berpegang teguh pada perkara yang bertentangan dengan muhkam Al Quran, kalian telah mengikuti suruhan syaitan yang menyuruh kalian untuk mengatakan terhadap Allah pada perkara yang kalian tidak tahu

    Kalian telah berpaling dari perintah Ar Rahman untuk tidak mengatakan terhadap Allah pada perkara yang tidak kalian ketahui, hadits-hadits yang datang dari syaitan telah memperdayai kalian, yaitu hadits-hadits yang datang dari sisi selain Allah dan tidak pula dari Rasulullah;

    Namun datangnya dari syaitan yang direjam melalui lisan penolong-penolongnya yang mengatakan pada kalian bahawa perselisihan umatku adalah rahmat
    !
    Kalian telah mematuhi suruhan syaitan dan mendurhakai perintah Ar Rahman dalam muhkam Al Quran, pada firman Allah Ta’ala:
    Tegakkanlah agama dan janganlah kalian berpecah belah tentangnya
    Maha Benar Allah
    [Asy Syuuraa:13]


    Demikian juga Allah melarang kalian berpecah-belah menjadi bergolongan seperti Ahlul Kitab wahai sekalian ulama umat dan pengikut mereka, kalian temukan perintah Allah yang menyatakan suruhan-Nya itu dalam muhkam Kitabullah, pada firman Allah Ta’ala:

    Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (30) dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, (31) yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. (32)
    Maha Benar Allah
    [Ar Ruum]


    Begitu juga perintah Allah yang menyatakan suruhan-Nya pada firman Allah Ta’ala:
    Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (13)
    Maha Benar Allah
    [Asy Syuura]


    Begitu juga pada firman Allah Ta’ala:
    Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat. (159)
    Maha Benar Allah
    [Al An’aam]



    Demikian juga perintah Allah yang dinyatakan dalam muhkam Kitab-Nya pada firman Allah Ta’ala:
    Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (103)
    Maha Benar Allah
    [Aali ‘Imran:103]


    Demikian juga perintah Allah yang dinyatakan pada firman-Nya:
    Dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu
    Maha Benar Allah
    [Al Anfaal:46]


    Akan tetapi ulama umat Islam telah berpecah-belah, lantas mereka menjadi gentar, lemah dan hilang kekuatan kalian seperti keadaan kalian kini wahai sekalian umat Islam, lalu kemegahan dan kehormatan kalian pergi pada musuh-musuh kalian, membuatkan mereka berada dalam kesombongan dan permusuhan sengit terhadap agama kalian dengan alasan terror

    Lalu pemimpin-pemimpin kalian pula membantu mereka membasmi terorisme, menyebabkan orang-orang yang menyeru kebenaran dari kalangan ulama kalian jadi lemah, mereka khuatir orang-orang menangkap mereka padahal mereka tidak bersalah, disebabkan oleh perbuatan orang-orang yang membunuh manusia tanpa alasan yang benar, lalu mereka menyangka mereka melakukan perbaikan
    !
    Ketahuilah bahawasanya mereka itulah orang-orang yang berbuat kerosakan akan tetapi mereka tidak menyedarinya; di seluruh dunia, justeru itu Allah mengutusku dalam takdir yang telah ditentukan dalam Kitab yang tertulis, supaya aku berikan keputusan hukum di antara kalian pada semua perkara yang kalian perselisihkan dalam agama

    Aku putuskan dengan keputusan hukum yang memisahkan antara yang hak dan yang batil, ianya bukan senda gurauan, untuk menggabungkan kekuatan kalian, menyatukan barisan kalian dan memperbaiki perpecahan kalian, maka percayalah pada kebenaran dari Tuhan kalian, jadilah hamba-hamba Allah yang bersyukur wahai umat Al Mahdi Al Muntadhar di era hiwar sebelum muncul

    Aku bersumpah pada kalian demi Allah Tuhanku dan Tuhan kalian yang Maha Esa lagi Maha Perkasa, bahawasanya akulah Al Mahdi Al Muntadhar yang hak dari Tuhan kalian, Allah tidak menjadikan hujjah buktiku terhadap kalian pada sumpahan dan tidak pula pada nama, akan tetapi hujjah buktiku terhadap kalian adalah pada ilmu pengetahuan, kerana Allah telah menganugerahkan dan menambahkan padaku,
    keluasan dan penguasaan dalam ilmu pengetahuan bayan keterangan yang hak bagi Al Quran, yang
    melampaui semua ulama umat

    Supaya Allah membuatkan aku mampu untuk berikan keputusan hukum di antara ulama umat Islam, pada seluruh perkara yang mereka perselisihkan, maka aku keluarkan untuk mereka hukum keputusan yang hak dari muhkam Al Quran, sehinggalah mereka tidak menemukan adanya keberatan dalam diri mereka untuk menerima, semua perkara yang telah aku putuskan antara mereka dengan kebenaran dari Tuhan mereka, dan menerimanya dengan sepenuh hati


    Perkara pertama yang mula-mula akan aku putuskan di antara kalian dengan kebenaran, adalah perselisihan kalian dalam Sunnah Nabawiyah yang hak, ada kelompok yang meninggalkan sunnah Muhammad Rasulullah yang benar, mereka berpegang teguh pada Al Quran sahaja, mereka telah menyimpang dan menyia-yiakan dua sholat fardlu yang menjadi tiang agama

    Manakala ada kelompok lain berpegang teguh pada sunnah Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam-, dan mereka meninggalkan Al Quran, mereka telah menyimpang dan telah disesatkan oleh hadits-hadits palsu yang bertentangan dengan muhkam Al Quran

    Ada pula kelompok yang mencari Kitab Fatimah Az Zahra dan mereka berlebih-lebihan terhadap Ahlul Bayt tanpa alasan yang benar, ada pula kelompok yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah dengan ilmu pengetahuan ladunni, kelompok lain pula mengikuti bid’ah dan perkara-perkara baru dengan perayaan ulangtahun dan berlebih-lebihan terhadap hamba-hamba Allah yang didekatkan, mereka berbuat keterlaluan dalam agama mereka tanpa alasan yang dapat diterima

    Kalian semua telah keluar dari cahaya menuju kegelapan, melainkan orang yang mengikuti kebenaran, yang menyeru kalian ke jalan awal kenabian -Minhaj An Nubuwwah Al Uulaa- Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang hak, orang yang tidak mempercayai sebahagian Kitab lalu mengingkari sebahagian yang lain, tidak juga yang berpegang pada sunnah sahaja lalu menjadikan Al Quran itu sesuatu yang diabaikan, tidak juga yang berpegang teguh pada Al Quran lalu meninggalkan Sunnah Nabi yang benar

    Namun
    orang yang mengikuti kebenaran akan menolak perkara dari sunnah yang bertentangan dengan muhkam Al Quran, dan mencampakkan hadits-hadits yang bertentangan dengan muhkam Al Quran itu di balik belakangnya, lantas dia berpegang teguh pada Al Quran dan As Sunnah yang hak, sunnah yang tidak bertentangan dengan muhkam Al Quran;

    Mereka itulah orang-orang yang berada di atas pegangan dan ajaran Muhammad Rasulullah beserta para sahabat yang bersamanya, minhaj mereka adalah Kitabullah dan Sunnah Nabawiyah yang hak, orang-orang yang menyambut seruan dakwah kebenaran di antara kalian, mereka itulah yang berada di atas Minhaj An Nubuwwah Al Uulaa, mereka tidak memisah-misahkan antara Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang benar;

    Demikian itu kerana Al Quran adalah dari sisi Allah dan Sunnah Nabawiyah yang hak juga dari sisi Allah, yang telah ditinggalkan untuk kalian oleh Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam-, baginda telah mengajarkan kepada kalian bahawasanya keduanya itu tidak berpisah dan tidak bertentangan sampailah Hari Pembalasan, semua perkara dari Sunnah Nabawiyah yang bertentangan dengan muhkam Al Quran, maka ketahuilah bahawa hadits itu datang dari sisi selain Allah, mudah-mudahan kalian bertakwa


    Aku adalah Al Mahdi Al Muntadhar yang sebenarnya dari Tuhan kalian, aku bersaksi bahawa tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, aku bersaksi bahawa Muhammad adalah utusan Allah, aku bersaksi bahawa Al Quran adalah dari sisi Allah, aku bersaksi bahawa Sunnah Nabawiyah yang hak adalah dari sisi Allah sebagaimana Al Quran juga dari sisi Allah

    Aku bersaksi bahawa Al Quran terpelihara lagi terjaga dari pemalsuan, supaya Allah menjadikannya sebagai rujukan bagi perkara yang diperselisihkan oleh ulama dari Sunnah Nabawiyah, aku bersaksi bahawa Allah tidak menjanjikan pada kalian untuk memelihara dan menjaga Sunnah Nabawiyah dari pemalsuan, kerana itu Allah menjadikan muhkam Al Quran sebagai sumber rujukan yang diyakini, bagi perkara yang kalian perselisihkan dari ilmu pengetahuan hadits dalam Sunnah Nabawiyah

    Aku bersaksi kerana Allah dengan kesaksian yang sesungguhnya pasti diyakini, bahawasanya tidak ada seorang pun ulama yang mendebatku dengan Al Quran, kecuali pasti aku bungkam lisannya dengan sebenar-benarnya, lalu dia menyerah dan menerima dengan sepenuhnya, bahawa dirinya tidak mampu menolak dalil hujjah ilmu pengetahuanku dengan kebenaran dari muhkam Al Quran

    Atau dia bawakan penjelasan dan takwilan bagi Al Quran yang lebih baik dari penjelasan dan takwilan Nasser Mohammed Al Yamani, sampai hari berdirinya manusia di hadapan Tuhan Semesta Alam, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang benar, setiap dakwaan perlu pada pembuktian sementara kebohongan pula tidak akan bertahan lama pasti terungkap

    Oleh kerana Allah telah menjadikan aku sebagai hakim yang memutuskan perkara dengan kebenaran di antara semua ulama umat Islam, maka sudah selayaknya aku tidak mengatakan terhadap Allah dan Rasul-Nya melainkan kebenaran, aku nyatakan kebenaran untuk orang-orang yang mahu mengikuti kebenaran, hendaklah mereka berpegang pada orang yang berpegang teguh Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang hak, berpegang pada orang yang berpegang teguh pada cahaya Al Quran dan Sunnah Nabawiyah yang hak, cahaya di atas cahaya dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman


    Oleh kerana aku adalah Al Mahdi Al Muntadhar yang sebenarnya dari Tuhan kalian, yang mana Allah telah menjadikanku sebagai pemutus perkara di antara kalian, dalam seluruh perkara yang diperselisihkan oleh ulama agama Islam, maka kelak aku akan mulai putuskan perkara dengan sebenar-benarnya, terlebih dulu dengan menyatakan fatwa dengan sesungguhnya, bahawa Sunnah Nabawiyah yang hak adalah dari sisi Allah sebagaimana jua Al Quran dari sisi Allah

    Begitu juga aku fatwakan dengan kebenaran, bahawasanya Allah tidak menjanjikan pada kalian untuk menjaga Sunnah Nabawiyah dari pemalsuan, akan tetapi Allah menjanjikan pada kalian untuk menjaga Al Quran dari pemalsuan, agar Allah jadikan ayat-ayat Ummul Kitab dalam Al Quran yakni ayat-ayat muhkamat, sebagai sumber referensi utama terhadap perkara yang kalian perselisihkan dari Sunnah Nabawiyah

    Oleh kerana aku telah menyatakan bahawa Sunnah Nabawiyah datangnya dari sisi Allah sebagaimana Al Quran, maka tentulah menjadi kewajiban ke atas Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani, buat mendatangkan dalil hujjah nyata yang membungkam lawan bicara dari muhkam Al Quran, bahawa Sunnah Nabawiyah yang hak datangnya dari sisi Allah sebagaimana Al Quran ini

    Aku nyatakan fatwa dengan sebenar-benarnya mengenai hadits yang datang dari sisi Allah, melalui lisan Rasul-Nya -shollallaahu ‘alayhi wasallam-, baginda bersabda:
    Ketahuilah, sesungguhnya aku telah dianugerahi Al-Qur’an dan yang serupa dengan Al-Qur’an itu bersamanya, benar sabda Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-


    Aku tidak perlu mencari sumber hadits ini dan tidak perlu mencari ketsiqahan yang dinyatakan terhadap perawi-perawinya; namun aku bawakan pada kalian sandaran (sanad) hadits yang hak ini langsung dari muhkam Al Quran

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam- bersabda,
    Ketahuilah, sesungguhnya aku telah dianugerahi Al-Qur’an dan yang serupa dengan Al-Qur’an itu bersamanya, dan sandaran hadits yang hak ini dapat kalian temukannya dalam muhkam Al Quran, sekiranya kalian bertadabbur merenungkan Al Quran sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kalian, maka kelak kalian akan menemukan sandarannya dengan tepat dalam surah An Nisaa ayat 81 dan 82, yang demikian itu pada firman Allah Ta’ala:

    Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka. (80) Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat". Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung. (81) Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (82) Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu). (83)
    Maha Benar Allah
    [An Nisaa]



    Untuk itu kami melakukan istinbath untuk kalian, akan sandaran hadits yang hak dari ayat-ayat ini, yang dapat ditemukan pada firman Allah Ta’ala:
    Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat". Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung. (81)
    Maha Benar Allah


    Wahai sekalian ulama di Dewan Ulama Senior Arab Saudi, sesungguhnya perkara yang dinyatakan dalam Surah An Nisaa ayat 81 dan 82, telah dijadikan oleh Allah sebagai asas bagi seruan dakwah Al Mahdi Al Muntadhar, buat menyeru para ulama kaum muslimin ke meja bundar hiwar antarabangsa (Laman web Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani), untuk semua ulama umat Islam

    Kalian sama sekali tidak akan dapat mengingkari perkara yang dinyatakan dalam ayat-ayat ini selama-lamanya, melainkan orang yang mengingkari Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang hak, dan Allah-lah yang akan memutuskan perkara antara aku dan dia dengan sebenar-benarnya, dan Allah-lah yang paling cepat membuat perhitungan


    Wahai sekalian ulama di Dewan Ulama Senior Arab Saudi beserta seluruh ulama umat Islam, aku peringatkan kalian agar tidak menafsirkan Al Quran dengan pendapat dan persangkaan, yang sama sekali tidak berguna untuk mendapatkan kebenaran, dan dengan berijtihad sebelum mendapatkan bukti yang jelas dengan ilmu pengetahuan dan dalil yang terang dari Kitabullah, kerana Al Quran adalah Kalamullah, firman Allah Tuhan Semesta Alam..

    Ketahuilah bahawasanya tafsir penjelasan Al Quran adalah makna yang dimaksudkan di dalam Dzat Allah, pengertian yang dihendaki oleh Diri-Nya dari firman-Nya dan apa yang Dia maksudkan secara tepatnya, bilamana kalian mengatakan terhadap Allah pada perkara yang kalian tidak tahu, dengan ucapan persangkaan dan ijtihad yang sama sekali tidak berguna untuk mendapatkan kebenaran

    Jika kalian melakukan yang demikian, maka ketahuilah bahawasanya kalian tidak mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya, namun kalian menuruti perintah syaitan yang menyuruh kalian berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah pada perkara yang kalian tidak mengetahui

    Firman Allah Ta’ala:
    Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (168) Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. (169)
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah]


    Padahal kalian tahu bahawa Allah telah mengharamkan ke atas orang-orang beriman, untuk mengatakan terhadap Allah pada perkara yang tidak mereka ketahui, yang demikian itu ada dalam muhkam Kitabullah pada firman Allah Ta’ala:
    Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui"
    Maha Benar Allah
    [Al A’raaf:33]


    Dengan disertai rasa hormatku pada para ulama yang tidak mengatakan terhadap Allah pada perkara yang mereka tidak tahu, akan tetapi malangnya, kebanyakan dari ulama umat Islam mengikuti perkara yang mereka tidak punya ilmu pengetahuan mengenainya, tanpa mempergunakan akal fikiran mereka; adakah ianya logik dapat diterima akal fikiran, adakah hati mereka merasa tenang terhadapnya
    ?
    Ini kerana terhadap yang demikian itulah mereka akan dimintai pertanggungjawaban
    Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
    Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya
    Maha Benar Allah
    [Al Israa:36]


    Disebabkan mereka mengikuti tafsir-tafsir dari orang-orang yang sebelum mereka, yang mengatakan terhadap Allah pada perkara yang mereka tidak mengetahuinya; maka orang-orang itu telah memesongkan dan menyesatkan mereka, bahkan dari beberapa muhkam Al Quran seperti firman Allah Ta’ala:
    Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya
    Maha Benar Allah
    [An Nisaa:82]


    Orang-orang yang mengatakan terhadap Allah pada perkara yang mereka tidak tahu, mereka mengatakan bahawa Allah menujukan firman-Nya ini kepada orang-orang kafir! Bahawa kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya
    ?
    Akan tetapi aku peringatkan para penafsir dari memisahkan suatu ayat dengan saudaranya yang lainnya, sedangkan ayat-ayat itu dalam tajuk perkara yang sama, supaya ianya jadi yatim lantas mereka menakwilkannya mengikuti kemauan hawa nafsu mereka sesuka hati

    Sekiranya kalian mahu bertadabbur merenungkan Al Quran, janganlah kalian memisah-misahkan suatu ayat dengan ayat-ayat lainnya, namun ambillah kesemua ayat-ayatnya yang berturutan dari satu ayat ke satu ayat seterusnya satu demi satu, yang kesemuanya itu menyatakan pada tajuk perkara yang sama, supaya kalian tidak merubah ayat-ayat Allah dari maksud sebenarnya dengan keterangan yang salah

    Demikian agar jelas bagi kalian mana yang hak dan mana yang batil, sebagai suatu pegangan dan kepatuhan dari kalian untuk tidak mengatakan terhadap Allah melainkan yang benar, sekiranya kita ambil ayat-ayat yang membicarakan tajuk perkara yang tertentu, maka kelak kita akan memahami maksud yang dikehendaki oleh Allah dalam Diri-Nya dari firman-Nya, supaya kita tidak mengatakan terhadap Allah kecuali kebenaran

    Aku beri contoh pada kalian terhadap yang demikian dalam firman Allah Ta’ala:
    Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat". Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung. (81) Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (82)
    Maha Benar Allah
    [An Nisaa]


    Bilamana ada seorang penafsir mengambil ayat 82 firman Allah: Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya, Maha Benar Allah, lalu dia menafsirkannya dengan mengatakan: “Sesungguhnya Allah menujukan firmannya ini kepada orang-orang kafir, agar mereka merenungkan Al Quran, kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya”

    Sesiapa yang mengkaji tafsiran ini, maka sedikitpun dia tidak akan meragukannya walau sebesar zarah, dia tidak akan mencurigai bahawa tafsiran ini tidak benar, sungguhpun maksud sebenar firman Allah ini telah berubah, demikian itu kerana Allah tidak menujukan firman-Nya kepada orang-orang kafir pada posisi ini, namun Allah menujukannya kepada ulama umat Islam

    Bahawa sekiranya mereka mahu mengetahui hadits-hadits Nabawiyah yang datang dari sisi selain Allah, yang berupa rekayasa terhadap Rasul-Nya, maka hendaklah mereka bertadabbur merenungkan Al Quran, untuk melihat kesamaan dan kesepadanan bagi hadits-hadits yang dinyatakan dengan muhkam Al Quran

    Allah telah mengajarkan kepada mereka bahawa setiap perkara dari hadits-hadits Nabawiyah yang datang dari sisi selain Allah, maka kelak mereka akan temukan adanya pertentangan yang banyak antara hadits itu dan muhkam Al Quran

    Ini adalah bukti yang tidak terbantahkan untuk berdebat, bahawa Sunnah Nabawiyah itu tanpa syak dan ragu lagi ianya datang dari sisi Allah sebagaimana Al Quran dari sisi Allah, sesungguhnya Allah telah menjadikan muhkam Al Quran sebagai batu ujian dan sumber rujukan utama terhadap hadits-hadits Nabi yang kalian perselisihkan, demikian itu kerana Al Quran terpelihara lagi terjaga dari perubahan dan pemalsuan

    Manakala As Sunnah pula, Allah tidak menjanjikan pada kalian untuk memeliharanya dan menjaganya dari perubahan dan pemalsuan, sekiranya kalian benar-benar orang yang menggunakan akal fikiran, bertadabbur dan renungkanlah dua ayat ini, nescaya kalian akan dapati perkara yang aku nyatakan dalam bayan keteranganku ini adalah kebenaran tanpa syak dan ragu lagi

    Maka bertadabburlah wahai ulul albaab akan firman Allah Ta’ala:
    Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat". Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung. (81) Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (82)
    Maha Benar Allah
    [An Nisaa]


    Pada kedua ayat ini Allah memberitahukan kalian bahawasanya terdapat sekelompok orang di antara orang-orang beriman, yang datang kepada Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam- dan menyatakan ketaatan, mereka mengatakan: “Kami bersaksi bahawa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan kami bersaksi bahawa Muhammad adalah utusan Allah” secara dusta
    !
    Padahal mereka hanya mahukan agar diri mereka menjadi termasuk dari kalangan para sahabat Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam- secara luaran sahaja, supaya mereka dapat menjadi termasuk dari kalangan para perawi hadits, tujuannya untuk menghalang-halangi manusia dari jalan Allah dengan hadits-hadits yang tidak diucapkan oleh Nabi -shollallaahu ‘alayhi wasallam-

    Allah Ta’ala berfirman:
    Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. (1) Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan. (2)
    Maha Benar Allah
    [Al Munaafiquun]


    Oleh kerana itu Allah menjelaskan pada kalian akan makar tipudaya mereka yang dimaksudkan dari firman-Nya: lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan, dan Allah mengajarkan kapada kalian bahawa mereka tidak menghalangi manusia dari jalan kebenaran dengan menggunakan pedang, namun mereka melakukannya dengan menggunakan hadits-hadits yang tidak diucapkan oleh Nabi -shollallaahu ‘alayhi wasallam- dalam Sunnah Nabawiyah

    Allah Ta’ala berfirman:
    Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat". Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung. (81) Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (82)
    Maha Benar Allah
    [An Nisaa]


    Pada posisi ini disebutkan sandaran bagi hadits yang hak di awal bayan keterangan: Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam- bersabda:
    Ketahuilah, sesungguhnya aku telah dianugerahi Al-Qur’an dan yang serupa dengan Al-Qur’an itu bersamanya,
    demikian itu kerana Allah menyatakan kepada ulama umat, bahawasanya hadits yang direkasaya itu perlu dikembalikan pada Al Quran, bilamana ianya datang dari sisi selain Allah, maka kelak mereka akan menemukan banyak pertentangan di antara hadits itu dan muhkam Al Quran

    Sekalipun begitu, aku Al Mahdi Al Muntadhar yang hak dari Tuhan kalian, aku tidak menolak sunnah Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam, bahkan aku menerima semua yang diriwayatkan dari Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam, demikian itu kerana aku tahu bahawa Sunnah Nabawiyah itu datangnya dari sisi Allah sebagaimana Al Quran dari sisi Allah

    Sesungguhnya aku hanya menolak perkara dari hadits yang bertentangan dengan muhkam Al Quran, kerana aku tahu bahawa ianya adalah hadits rekayasa selagimana ianya bertentangan dengan muhkam Al Quran, bukan bermakna Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani tidak menerima melainkan hadits yang sama dengan Al Quran, aku berlindung kepada Allah dari termasuk kalangan yang tidak mengetahui;

    Namun aku menerima semua hadits Nabawiyah hatta sekalipun hadits itu tidak punya dalil bukti dalam Al Quran, aku menerimanya, aku hanya menolak hadits yang bertentangan dengan muhkam Al Quran, kerana aku yakin ianya hadits yang direkayasa terhadap Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam-


    Wahai sekalian pembesar ulama di Dewan Ulama Senior Arab Saudi, begitu juga seluruh ulama umat Islam, sesungguhnya aku menyeru kalian semua untuk kembali mencari keputusan hukum dari muhkam Al Quran, dalam setiap perkara yang kalian perselisihkan dari hadits-hadits Sunnah, untuk mengoreksi hadits-hadits sunnah Nabi yang hak, untuk membetulkan akidah kepercayaan kalian, menafikan semua perkara bid’ah dan perkara-perkara baru yang diada-adakan dalam agama Islam yang hanif

    Demikian agar kami satukan barisan kalian setelah kalian berpecah-belah dan menjadi lemah semangat, kami kembalikan kekuasaan kalian setelah kalian hilang kekuatan kerana kalian menyalahi perintah Allah yang dinyatakan dalam ayat-ayat-Nya yang muhkamat, Allah melarang kalian dan memperingatkan kalian untuk tidak berselisih, supaya kalian kembali mencari hukum keputusan dari muhkam Al Quran dalam setiap perkara yang kalian perselisihkan dari sunnah

    Ini kerana setiap hadits yang kalian temukannya bertentangan dengan muhkam Al Quran, maka ketahuilah bahawa hadits itu datang dari sisi selain Allah dan tidak dari Rasul-Nya; namun datangnya dari sisi thagut syaitan yang direjam dan penolong-penolongnya dari kalangan syaitan jinn dan manusia, yang membisikkan kebatilan kepada mereka untuk membantah kebenaran, supaya mereka dapat mengeluarkan kalian dari kebenaran sebagaimana yang telah Allah beritahukannya kepada kalian

    Adapun bilamana hadits yang diriwayatkan itu tidak bertentangan dengan muhkam Al Quran maka kembalikan hadits itu pada akal fikiran kalian, mana yang hak darinya akan membuatkan hati kalian tenang dan akal fikiran kalian menerimanya sebagaimana hadits bersiwak, tiada dalil bukti dalam Al Quran namun akal fikiran menerimanya dan menenangkan hati, kerana itu Allah memerintahkan kalian untuk menggunakan akal fikiran kalian

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
    Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya
    Maha Benar Allah
    [Al Israa:36]


    Begitu juga kalian akan dapati bayan keterangan Nasser Mohammed Al Yamani bagi Al Quran, sejalan dengan bayan keterangan yang benar oleh Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam- dalam Sunnah Nabawiyah yang hak, yang telah menyatakan kepada kalian sebelum Nasser Mohammed Al Yamani datang kepada kalian, bahawa muhkam Al Quran adalah batu ujian sebagai rujukan utama terhadap semua perkara yang kalian perselisihkan dari hadits-hadits Sunnah Nabawiyah, sebagai pembenaran terhadap hadits-hadits yang hak dalam perkara ini dari Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam-


    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam- bersabda:
    Ketahuilah, sesungguhnya aku telah dianugerahi Al-Qur’an dan yang serupa dengan Al-Qur’an itu bersamanya

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Kemukakan haditsku pada Kitabullah, mana hadits yang serupa dengan Al Quran, maka ianya dariku dan aku yang mengatakannya

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Sesungguhnya akan tersebar hadits-hadits setelahku nanti. Tiap kali datang kepada kalian sebuah hadits,maka hendaklah kalian membaca Kitabullah dan renungkanlah. Setiap hadits yang bersesuaian dengan Kitabullah, maka aku yang mengatakan hadits itu. Dan setiap hadits yang bertentangan dengan Kitabullah, maka ia bukan dari kata-kataku


    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Akan muncul setelahku nanti perawi-perawi yang meriwayatkan hadits. Maka rujukkan kembali hadits tersebut pada Al Quran. Jika bersesuaian dengan Al Qur'an, ambillah. Jika tidak, tinggalkan

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Kalian wajib berpegang pada Kitabullah. Kelak kalian akan menemukan orang-orang yang mencintai hadits-haditsku. Barangsiapa yang mengatakan sesuatu atasku, yang tidak pernah aku ucapkan, maka dia mempersiapkan tempat duduknya dari api neraka; dan barangsiapa yang menghafal sesuatu, maka hendaklah dia memberitakannya

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Berpegang eratlah kalian pada Kitabullah, kerana sesungguhnya kalian akan bertemu dengan orang-orang yang menginginkan hadits dariku. Barangsiapa yang mengetahui sesuatu, maka hendaklah dia menceritakannya; dan barangsiapa yang mengada-ada, dan mereka-reka kebohongan terhadapku, maka dia menempah tempat duduk dan rumah di neraka

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Ingatlah kalian bahawa kelak akan terjadi fitnah. Beliau ditanya 'Apakah jalan keluar dari fitnah itu ya Rasulullah?' Baginda menjawab: 'Kitabullah; padanya terdapat berita orang-orang sebelum kalian dan berita orang-orang yang akan datang setelah kalian; ia adalah hakim terhadap apa yang ada di antara kalian; ia adalah penentu keputusan dan bukanlah sebuah gurauan. Barangsiapa meninggalkannya, maka Allah akan menghancurkannya; dan barangsiapa yang mencari petunjuk dari selain Al Quran, maka Allah akan menyesatkannya. Kerana Al Quran adalah tali Allah yang kuat; peringatan dan hikmah; jalan yang lurus; yang tidak membuatkan keinginan hawa nafsu melencong; jelas dan mudah dibaca; serta tidak usang disebabkan banyaknya penolakan serta bantahan; dan tidak terukur oleh kita keajaiban-keajaibannya; kitab yang golongan Jin tidak mendekat ketika mendengarnya kecuali mereka berkata 'Sesungguhnya kami telah mendengar bacaan Al Qur'an yang menakjubkan, yang memberi petunjuk ke jalan yang benar lalu kami telah beriman kepadanya'. Barangsiapa yang berpegang dengannya, maka dia benar; dan barangsiapa yang beramal dengannya, maka dia mendapat pahala; dan barangsiapa yang berhukum dengannya, maka dia adil; dan barangsiapa yang mendakwahkannya serta menyeru kepadanya, maka dia telah diberi petunjuk ke jalan yang lurus

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Akan datang kepada manusia suatu zaman, dimana kehidupan dan gaya hidup yang ada pada mereka tidak tegak kecuali dengan kemaksiatan hinggakan seseorang sanggup berdusta lalu bersumpah. Maka ketika kalian di zaman itu, hendaklah kalian melarikan diri. Seseorang bertanya 'Ke mana tempat untuk kami lari?' Nabi menjawab 'Larilah kepada Allah, kepada Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya yang benar'


    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Tidak akan beruntung dan tidak akan tenteram jiwa suatu kaum yang memuliakan orang-orang yang hidup mewah, serta memandang rendah ahli ibadah; dan yang mengamalkan Al Quran hanya mengikut apa yang sesuai dengan keinginan hawa nafsunya, sedang yang bertentangan dengan keinginan hawa nafsunya, dia tinggalkan; dan yang demikian, mereka beriman kepada sebahagian kandungan Al Quran dan mengingkari sebahagian yang lain; mereka berusaha untuk sesuatu yang dapat diraih tanpa usaha seperti Qadar yang telah ditentukan, ajal yang telah tercatat, serta rezeki yang telah ditetapkan pembagiannya. Mereka malah tidak berusaha untuk sesuatu yang tidak dapat diraih kecuali dengan berusaha, seperti mendapatkan ganjaran pahala secukupnya, usaha yang diberkati, serta perniagaan yang tidak akan merugi

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Barangsiapa yang mengikuti Kitabullah Al Quran, maka Allah membimbingnya dari kesesatan; dan menjaganya dari buruknya perhitungan pada hari kiamat, dan demikianlah, sesungguhnya Allah berfirman: Barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, maka dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka (QS-20:123)


    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Hai Huzaifah, berpegang teguhlah pada Kitabullah; pelajarilah ia; dan ikutilah perintah dan larangannya


    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Tiap kali datang kepada kalian, sesuatu perintah dan larangan dari Kitabullah, maka amalkan-lah. Tidak ada uzur bagi seorangpun untuk meninggalkannya. Jika itu bukan sesuatu perintah dan larangan yang ada pada Kitabullah, maka yang ada pada sunnahku yang terdahulu

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Tulisan-tulisan apakah ini, yang diberitahukan padaku bahawa kalian mencatatnya; adakah catatan lain selain catatan wahyu Kitabullah? Akan menyebabkan dekat dengan kemurkaan Allah kerana mencatatnya

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Hai manusia, catatan apakah yang kalian tulis ini, adakah catatan lain selain catatan wahyu Kitabullah? Akan menyebabkan dekat dengan kemurkaan Allah kerana mencatatnya. Mereka bertanya "Wahai utusan Allah, bagaimana dengan keadaan kaum mukminin dan mukminat kelak?,” Nabi menjawab "Barangsiapa yang dianugerahi kebaikan oleh Allah, maka Allah akan menetapkan kalimah
    'لا إله إلا الله'
    di hatinya"


    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Jangan kalian menulis sesuatu apapun dariku kecuali Al Quran; dan barangsiapa yang telah menulis sesuatu dariku selain Al Quran, maka hendaklah dia menghapus dan memadamnya; dan tidak mengapa bagi kalian untuk bercerita tentang Bani Israel; dan barangsiapa yang berdusta atasku, maka bersedialah untuk duduk di kerusi dari api di neraka

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Janganlah kalian bertanya tentang sesuatu perkara kepada ahli kitab kerana aku khuatir sekiranya mereka memberitahukan kepada kalian kebenaran lalu kalian memdustakan mereka; atau mereka memberitahukan kepada kalian kedustaan lalu kalian membenarkan mereka; kalian wajib berpegang dengan Al Quran, di dalamnya terdapat berita mengenai orang-orang sebelum kalian dan khabar mengenai orang-orang yang akan datang setelah kalian; dan Al Quran ini adalah sebagai penentu dan resolusi bagi apa-apa yang ada di antara kalian

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Janganlah kalian bertanya tentang sesuatu perkara kepada ahli kitab; sebab sesungguhnya mereka tidak akan dapat memberi petunjuk kepada kalian kerana mereka telah tersesat, sama ada kalian akan membenarkan kebatilan atau mendustakan kebenaran; padahal, andaikan nabi Musa masih hidup lagi di tengah-tengah kalian, maka tidak halal baginya kecuali menjadi pengikutku
    Benarlah ucapan Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-


    Wahai semua pencari kebenaran, adakah kalian menemukan sesuatu yang bertentangan di antara keterangan Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- dan keterangan Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani bagi Al Quran dengan Al Quran itu sendiri
    ?
    Oleh itu, tidak ada hujjah bagi kalian terhadap Al Mahdi Al Muntadhar Nasser Mohammed Al Yamani, setelah aku menghujjah kalian dengan keterangan yang benar bagi Al Quran dari Al Quran itu sendiri, kemudian dengan hujjah dari penjelasan yang benar dari sisi Ar Rahman, melalui lisan Nabi Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- dalam sunnah yang telah dinyatakan, kalian tidak akan menemukannya bertentangan dengan penjelasan Nasser Mohammed Al Yamani bagi Al Quran

    Maka barangsiapa yang menghujjahku sekarang dengan hujjah yang bertentangan dengan muhkam Kitabullah, dan bertentangan dengan muhkam Sunnah bayan penjelasan melalui lisan Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, maka saksikanlah keingkarannya dan keberpalingannya dari Az Zikr (peringatan/Al Quran ); dan dia telah bermaksiat kepada Allah, kepada rasul-Nya dan kepada Al Mahdi Al Muntadhar, kerana tidak ada lagi sesudah kebenaran itu kecuali kesesatan, salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..


    Kita mulakan hiwar mengenai akidah kepercayaan terhadap perutusan Al Imam Al Mahdi yang kalian tunggu-tunggu kehadirannya, adakah kalian yang menyeleksinya, memilihnya dan mengutusnya ataukah Allah
    ?

    Allah telah menjadikan Al Mahdi Al Muntadhar, khalifah Allah di bumi sebagai ketua untuk kalian, sebagai komandan untuk berjihad di jalan Allah, sebagai imam yang memimpin dan membimbing ke jalan yang lurus, Allah menambahkan pada Al Mahdi keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan melebihi ulama kalian dengan sebenar-benarnya, aku nyatakan pada kalian dengan kebenaran dan kebenaranlah yang aku katakan, sudah selayaknya aku tidak mengatakan terhadap Allah kecuali kebenaran:

    Sesungguhnya pemilihan khalifah Allah itu tidaklah layak dilakukan oleh manusia, jinn dan malaikat, mereka tidak layak untuk campurtangan dalam urusan pemilihannya apatah lagi untuk menentangnya, urusan pemilihan khalifah Allah di bumi adalah khusus bagi Allah, Maha Raja yang empunya kerajaan, Allah menganugerahkan kerajaan kepada sesiapa yang Dia kehendaki

    Kemudian Allah menambahkan keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan kepada khalifah yang dipilih-Nya untuk kalian, keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan kepada Al Mahdi yang mengungguli semua umat manusia, agar yang demikian itu menjadi bukti kekhalifahan dan kepimpinan Al Mahdi, mudah-mudahan kalian bertakwa kepada Allah dan merasa takut kepada-Nya, hendaklah kita kembali berhukum pada Allah, kembali mencari keputusan hukum dari Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang hak, jika sungguh kalian benar-benar beriman


    Akulah Al Imam Al Mahdi yang hak dari Ar Rahman, aku hujjah kalian pertamanya dengan Al Quran, jika aku tidak menemukan perkara yang aku cari dalam Al Quran, maka aku akan mencarinya dalam Sunnah Nabi -shollallaahu ‘alayhi wasallam-, maka kemarilah aku ajarkan aturan pemilihan khalifah kepadamu

    Bahawasanya urusan itu khusus hak Allah yang Maha Esa semata-mata tiada sekutu bagi-Nya, tiada sesiapapun yang ikut andil dalam hukum keputusan yang dibuat oleh Allah, tidak layak bagi hamba-hamba-Nya untuk memilih khalifah Allah selain Allah -Maha Suci Dia-
    !
    Allah lebih mengetahui kepada siapa hendak dianugerahkan-Nya tugas untuk menyampaikan risalah-Nya, Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, tatkala Allah telah memilih khalifah-Nya dari kalangan hamba-hamba-Nya, maka Allah mengeluarkan perintah kepada para hamba kesemuanya untuk mentaati khalifah Allah

    Firman Allah Ta’ala:
    Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah:30]


    Maka perhatikanlah wahai pencari kebenaran, akan jawaban balas Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa terhadap para malaikat yang didekatkan, yang mengutarakan pendapat lain dalam pemilihan khalifah Ar Rahman, perhatikan jawaban balas Allah kepada para malaikat:
    Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui
    Bilamana para malaikat sahaja kekurangan ilmu pengetahuan yang luas mengenai pemilihan khalifah Tuhan mereka, lantas bagaimana pula Syi’ah Itsnaa ‘Asyr mahu memilih khalifah Allah selain Allah
    !
    Jika para malaikat sahaja tidak berhak menyatakan pendapat mereka dalam pemilihan khalifah Tuhan mereka, lalu bagaimana pula dengan mereka yang lebih rendah dari para malaikat

    Maka dari itu Allah menjelaskan kepada para malaikat tentang bukti kekhalifahan bagi orang yang Allah pilih, yaitu Allah menambahkan padanya keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan melebihi mereka

    Allah Ta’ala berfirman:
    Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika sungguh kamu memang orang-orang yang benar!" (31) Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". (32) Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (33)
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah]


    Wahai sekalian Syi’ah Itsnaa ‘Asyr, apakah kalian yang lebih mengetahui ataupun Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa? Tidakkah kalian lihat jawaban balas dari Allah kepada para malaikat-Nya dengan penyangkalan terhadap mereka, kononnya mereka lebih tahu dari Tuhan dan mereka beranggapan kelak khalifah pilihan Allah akan berbuat kerosakan di bumi dan menumpahkan darah, seakan-akan mereka lebih mengetahui dari Allah
    ?
    Kerana itu Allah berfirman kepada para malaikat:
    Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika sungguh kamu memang orang-orang yang benar!, sebab para malaikat tidaklah lebih tahu dari Tuhan mereka dalam pemilihan khalifah, kerana itu jawaban balas terhadap mereka tegas dari Allah: Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika sungguh kamu memang orang-orang yang benar!

    Lantas para malaikat menyadari mereka telah melampaui batasan mereka dalam urusan pemilihan khalifah Allah, dan Tuhan mereka lebih mengetahui dari mereka, kerana itu mereka bertasbih mensucikan Tuhan dari segala kekurangan, para malaikat mengakui bahawa mereka tidaklah lebih tahu dari Tuhan mereka, Maha Suci Dia, sebab itu:

    Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana",
    bertadabburlah merenungkan bahagian ini seutuhnya

    Maka engkau akan dapati bahawa urusan pemilihan khalifah adalah khusus bagi Allah yang Maha Mengetahui keghaiban di langit dan di bumi, Dia mengetahui perkara yang kalian perlihatkan dan mengetahui pula perkara yang kalian sembunyikan

    Allah berfirman:
    Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika sungguh kamu memang orang-orang yang benar!" (31) Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". (32) Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (33)
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah]


    Kita dapat melakukan istinbath dari ayat-ayat ini, dengan menyimpulkan beberapa keputusan mengenai aturan kepimpinan dalam Kitabullah seperti berikut:

    1-
    Bahawasanya urusan memilih khalifah Allah adalah kekhususan dan wewenang Allah, Sang Maha Raja yang menguasai kerajaan, Dia menganugerahkan kerajaan kepada sesiapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas kurniaan-Nya lagi Maha Bijaksana pengaturan-Nya

    2-
    Bahawasanya tiada yang berhak ikut campur tangan dalam urusan pemilihan khalifah, hatta malaikat Ar Rahman yang didekatkan sekalipun, tidaklah mereka itu lebih mengetahui dari Allah, Dia-lah yang lebih mengetahui kepada siapa hendak dianugerahkan-Nya ilmu pengetahuan risalah-Nya

    3-
    Kita dapati Allah telah memberitahukan kepada para malaikat-Nya, mengenai bukti bagi orang yang telah Allah pilih sebagai khalifah, yaitu Allah menambahkan keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan kepada khalifah pilihan-Nya untuk mereka, supaya pilihan Allah itu menjadi guru yang mengajarkan ilmu pengetahuan kepada mereka, kerana itu Allah Ta’ala berfirman:
    "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika sungguh kamu memang orang-orang yang benar!" (31) Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". (32) Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini"
    Maha Benar Allah


    Maka jelas bagi kita bahawa Allah telah menambahkan keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan kepada Adam melebihi para malaikat, meskipun para malaikat adalah makhluk Allah yang berilmu pengetahuan

    Akan tetapi Allah telah menambahkan kepada Adam keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan mengungguli mereka, supaya Allah jadikan yang demikian itu sebagai bukti bagi pilihan Allah, agar kalian tahu khalifah Allah yang Allah pilih untuk kalian, bahawa kalian akan dapati Allah telah menambahkan padanya keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan melebihi kalian

    Urusan kekhalifahan yakni kepimpinan begitu juga, para nabi Allah dan para rasul-Nya tidak campur tangan dalam pemilihan itu, demikian juga tiada hak bagi mereka untuk memilih khalifah Allah setelah mereka wafat selain Allah Ta’ala, perhatikan khalifah Allah, Raja Thalut, adakah nabi mereka yang memilih Thalut untuk mereka sebagai komandan, pemimpin dan raja bagi mereka
    ?
    Bahkah Allah-lah yang memilih Thalut dan menambahkan kepadanya ilmu pengetahuan, Allah-lah yang menganugerahkan kerajaan kepada sesiapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas kurniaan-Nya lagi Maha Mengetahui

    Allah Ta’ala berfirman:
    Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah:247]


    Wahai sekalian Syi’ah dan Ahlus Sunnah, Allah Ta’ala berfirman:
    Dan mereka berkata: "Mengapa Al Quran ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Thaif) ini?" (31) Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat
    Maha Benar Allah
    [Az Zukhruf:31-32]


    Demikian juga kalian wahai sekalian Syi’ah dan Ahlus Sunnah, adakah kalian yang membahagi-bahagikan rahmat Allah lalu kalian memilih sesiapa yang kalian inginkan, padahal kalian telah melupakan firman Allah Ta’ala:

    Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa. Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui

    Maka mengapakah kalian tidak bertakwa kepada Allah, mengapa kalian tidak merasa takut terhadap-Nya
    ?
    Adapun Ahlus Sunnah, maka mereka mengharamkan ke atas khalifah Allah untuk memperkenalkan dirinya kepada mereka, mereka mengatakan Al Mahdi Al Muntadhar tidak mengetahui dirinya adalah Al Mahdi, bahkan mereka yang kenal dia itu Al Mahdi

    Lalu mereka memberitahukan kepada Al Mahdi mengenai urusannya, dan mereka yang memperkenalkannya kepada umat Islam bahawa dialah Al Mahdi, dengan syarat hendaklah dia mengingkari dirinya adalah Al Mahdi yang diutus oleh Tuhan Semesta Alam
    !
    Lantas mereka semakin mendesaknya di atas kebatilan: “Bahkan engkaulah Al Imam Al Mahdi namun engkau tidak tahu dirimu itu Al Mahdi”, lalu mereka menekannya untuk dibai’ah secara paksa sedang dirinya termasuk kalangan yang tidak berdaya

    Sungguhpun mereka tahu bahawa Al Imam Al Mahdi diutus oleh Allah kepada mereka di masa terjadinya perselisihan antara ulama umat dan perpecahan mereka, supaya Al Mahdi memberikan keputusan hukum di antara mereka pada perkara yang mereka perselisihkan, menyatukan barisan mereka, mengumpulkan kekuatan mereka dan memperbaiki pecahan mereka setelah mereka berpecah-belah, jadi gentar, lemah dan hilang kekuatan mereka sebagaimana keadaan umat Islam hari ini

    Meskipun ada hadits-hadits Nabawiyah yang benar, yang dinyatakan oleh Ahlus Sunnah bahawasanya Allah-lah yang mengutus Al Imam Al Mahdi kepada mereka

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Aku sampaikan khabar gembira kepada kalian dengan kedatangan Al Mahdi, yang akan diutus (ke tengah-tengah manusia) ketika manusia sedang dilanda perselisihan dan kegoncangan-kegoncangan serta banyak terjadi gempa bumi, dia akan memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan, sebagaimana sebelumnya bumi dipenuhi dengan penganiayaan dan kezhaliman. Seluruh penduduk langit dan bumi menyukainya, dan dia akan membagi-bagikan kekayaan secara melimpah

    Ianya bukan shihaahan
    (صحاحا)
    Seperti yang kalian sangkakan
    !!
    Bahkan yang benar adalah
    shifaahan
    (صفاحا)

    Yakni, dia mencurahkan kepingan-kepingan emas kepada manusia dengan kedua tangannya, seperti salah seorang dari kalian menuangkan tepung dengan kedua telapak tangannya, atau adakah kalian mendapatinya menjanjikan kepada kalian hanya sebutir benih sahaja
    ?!
    Benar sabda Nabi -shollallaahu ‘alayhi wasallam-

    Demikian ini akan terjadi setelah Allah Ta’ala menganugerahkan kerajaan kepadaku dengan izin-Nya, Sang Maha Raja yang empunya seluruh kerajaan dan pemerintahan, Allah-lah yang menganugerahkan kerajaan kepada sesiapa yang Dia kehendaki, dan Allah memberikan rezeki kepada sesiapa yang Dia kehendaki tanpa batas


    Bagaimana kalian wahai sekalian Ahlus Sunnah, dapat berkeyakinan bahawa Allah mengutus Al Mahdi pada umat Muhammad -shollallaahu ‘alayhi wa aalihii wasallam- lalu kalian haramkan ke atasnya untuk mengatakan kepada kalian, wahai umat Muhammad, sesungguhnya aku adalah Al Imam Al Mahdi yang diutus oleh Allah kepada kalian, supaya aku berikan keputusan hukum di antara kalian dengan adil, aku katakan dengan ucapan yang memisahkan antara yang hak dan yang batil, bukan senda gurauan, maka taati dan patuhi perintahku, jika kalian berbuat kedurhakaan, nescaya Allah akan memenangkanku dan menzahirkanku dengan azab seksaan yang dahsyat dari sisi-Nya pada suatu malam, sementara kalian menjadi orang-orang yang rendah, kalian memohon wahai Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami azab seksaan ini, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang beriman..


    Manakala Syi’ah pula, tahukah kalian apakah Syi’ah itu! Maka mereka telah mengikuti Imam Mahdi sebelum tiba takdir yang ditentukan dalam Kitab yang tertulis, mereka telah memberinya hikmah kebijaksaan semasa kecil; ketahuilah demi Allah, Imam Mahdi yang mereka nanti-nantikan itu tidak akan datang kepada mereka, walaupun mereka menunggunya selama 50 juta tahun, sekalipun mereka membuat batu-batu menjadi anggur dan air menjadi emas, kerana Allah sama sekali tidak menurunkan bukti keterangan terhadap keyakinan mereka itu, tidak dalam Kitabullah dan tidak juga dalam Sunnah Rasul-Nya yang hak


    Wahai sekalian Syi’ah Itsnaa ‘Asyr, sesungguhnya aku adalah Al Mahdi Al Muntadhar, imam yang ke duabelas dari ahlul bayt yang suci, dari zuriat keturunan Imam Hussain bin Ali bin Abi Thalib -radhiyallaahu ‘anhu wa ardhaahu-, ibuku tidak melahirkanku di Yakla kampung halamannya, sebelum takdirku ditetapkan dalam Kitab yang tertulis, sesungguhnya ketetapan Allah itu adalah suatu ketetapan yang pasti berlaku, dan engkau datang menurut waktu yang ditetapkan ya Musa


    Wahai sekalian Syi’ah Itsnaa ‘Asyr, sesungguhnya bulan purnama telah muncul dan berada di tengah langit, namun kalian tidak melihatnya, bagaimana bulan purnama di tengah langit dapat dilihat oleh orang yang berada dalam Sirdaab yang gelap? Tidak sama sekali, kalian tidak akan dapat melihat bulan purnama kecuali kalian mengingkari dongengan Sirdaab Saamiraa

    Adapun sekiranya kalian tidak mahu, kecuali mahu tetap tinggal dalam kegelapan Sirdaab, maka kalian tidak akan percaya pada orang yang dianugerahkan ilmu Al Kitab oleh Allah, kalian tidak akan nampak bulan purnama ketika ia muncul di tengah langit, bagaimana bulan purnama di langit dapat dilihat oleh orang yang berada dalam Sirdaab yang gelap, sehinggalah kedatangan Kaukabul Azab, Saqar, di suatu malam yang malamnya itu mendahului siang kerana terbitnya matahari dari arah tempat terbenamnya

    Suatu malam kemenangan buat Al Mahdi Al Muntadhar dari Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa, yang telah mengutuskan Al Mahdi dengan kebenaran, jika sekiranya kalian enggan, maka Allah pasti memenangkanku dan menzahirkanku pada kalian pada suatu malam sedang kalian orang-orang yang menunduk patuh, di malam kemenangan dan kemunculan Al Mahdi Al Muntadhar pada seluruh umat manusia, malam melintasnya planet kesepuluh, Saqar neraka Allah yang besar, pembakar kulit manusia dari zaman ke zaman, aku dan Kaukab Api datang pada kalian mengikut ketetapan dalam Kitab yang tertulis, ia akan mendatangi kalian pada waktu yang telah ditentukan di akhir era hiwar sebelum muncul

    Sehinggalah bilamana kalian mendustakan, maka Allah pasti memenangkanku dan menzahirkanku kepada seluruh manusia di suatu malam yang malamnya itu mendahului siang, sesungguhnya matahari telah mencapai bulan sebagai peringatan untuk manusia, bagi sesiapa di antara kalian yang berkehendak untuk maju lalu membenarkan bayan keterangan yang hak bagi Al Quran

    Atau bagi berkehendak untuk menunda, sehinggalah Allah membinasakannya dengan Kaukab Api, Saqar, yang setahunnya adalah sebulan dari bulan-bulan tahun semesta, lamanya tempoh setahun semesta kosmik adalah limapuluh ribu tahun mengikut hitungan hari, tahun, jam, minit dan detik pada kalian, ini bermakna 12 putaran orbit Kaukab Saqar adalah bersamaan dengan limapuluh ribu tahun

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
    Seseorang telah meminta kedatangan azab yang akan menimpa (1) orang-orang kafir, yang tidak seorangpun dapat menolaknya, (2) (yang datang) dari Allah, Yang mempunyai tempat-tempat naik. (3) Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun. (4) Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik. (5) Sesungguhnya mereka memandang siksaaan itu jauh (mustahil). (6) Sedangkan Kami memandangnya dekat (pasti terjadi). (7) Pada hari ketika langit menjadi seperti luluhan perak, (8) dan gunung-gunung menjadi seperti bulu (yang berterbangan), (9) dan tidak ada seorang teman akrabpun menanyakan temannya, (10) sedang mereka saling memandang. Orang kafir ingin kalau sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya, (11) dan isterinya dan saudaranya, (12) dan kaum keluarganya yang melindunginya (di dunia). (13) Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya. (14) Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak, (15) yang mengelupas kulit kepala, (16) yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling (dari kebenaran), (17) serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya. (18)
    Maha Benar Allah
    [Al Ma’aarij]



    Kalian mengetahui bayan keterangan yang hak bagi firman Allah Ta’ala:

    Seseorang telah meminta kedatangan azab yang akan menimpa (1) orang-orang kafir, yang tidak seorangpun dapat menolaknya, (2),
    dan kalian temukan permintaan mereka pada firman Allah Ta’ala:
    "Ya Allah, jika betul (Al Quran) ini adalah kebenaran dari sisi-Mu, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab seksaan yang pedih"
    Maha Benar Allah
    [Al Anfaal:32]


    Janganlah engkau menyalahkanku wahai saudaraku yang mulia, atas jawaban yang panjang untuk pertanyaanmu yang pertama, ucapkanlah, wahai Tuhanku, tambahkanlah ilmu pengetahuan padaku, dan kami telah menjawabmu dan menambahkan padamu mudah-mudahan engkau sadar dan beringat


    Jawaban untuk pertanyaanmu yang kedua
    اقتباس المشاركة :
    Pertanyaan kedua
    Engkau menyatakan dalam salah satu balasanmu di forum yang lain, bahawa Syi’ah menunggu Imam Mahdi mereka yang berada dalam Sirdaab, hinggalah mereka tersesat dalam kegelapan
    Engkau juga mengatakan, begitu juga Ahlus Sunnah, mereka mengikuti dan mengamalkan hadits-hadits bikinan Yahudi, pertanyaanku, apakah hadits-hadits Sunnah dari Yahudi yang mereka ikut dan amalkan
    ?
    Terutamanya aku ini Ahlus Sunnah, jadi penting bagiku untuk mengetahuinya
    انتهى الاقتباس
    Jawabannya: Aku yakin bahawa aku telah menjawab banyak dari pertanyaanmu dalam jawaban soalan yang pertama, mengenai campur tangan Syi’ah dan Ahlus Sunnah dalam memilih khalifah Allah, mereka telah melampaui batas kerana turut ikut campur dalam urusan Tuhan mereka, Syi’ah telah memilih Muhammad Al Hasan Al ‘Askari dan memberikan padanya hikmah kebijaksanaan sejak kecil

    Kemudian mereka membuatkannya bersembunyi dalam Sirdaab Saamiraa sampailah waktu yang ditentukan, lalu dia akan keluar berjalan-jalan dan menampakkan diri pada sebahagian dari mereka (Syi’ah), padahal sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berdusta, yaitu semua orang yang mengaku bahawa mereka telah bertemu dengan Imam Mahdi, aku tidak tahu jumlah para imam Ahlul Bayt kecuali ada duabelas imam


    Aku bersumpah demi Allah Tuhan Semesta Alam, yang menyempurnakan penciptaan tiap-tiap sesuatu lalu kemudian memberinya petunjuk, sesungguhnya aku telah berkumpul dengan mereka semua dalam visi mimpi benar yang khusus untukku, pada malam Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- memberitahukan padaku mengenai urusanku, Nabi memfatwakan padaku tentang bukti bagiku dan kepimpinanku dengan tanda pembenaran dalam kenyataan sebenar

    Bahawasanya bukti pembenaran itu adalah ilmu pengetahuan, tiada seorang alim pun yang mendebatku mengenai Al Quran kecuali aku pasti mengalahkannya dengan kebenaran, sekiranya dia benar-benar menginginkan kebenaran, sehingga mereka tidak merasa adanya keberatan dalam diri mereka, untuk menerima perkara yang aku putuskan di antara mereka dengan kebenaran, dan mereka menerima keputusan hukum yang aku berikan dengan sepenuhnya

    Jadi sekiranya Nasser Mohammed Al Yamani benar-benar Al Imam Al Mahdi yang hak, yang telah Allah pilih dengan sesungguhnya, maka tentulah Allah yang mengutusku dengan kebenaran akan menganugerahkan padaku tambahan, penguasaan dan keluasan dalam ilmu pengetahuan yang melebihi seluruh ulama umat, baik dari kalangan umat Islam, Nasrani maupun Yahudi, pasti Allah membuatkan aku menguasai dan mengungguli mereka semua dengan bayan keterangan yang hak bagi Al Quran


    Sesungguhnya aku telah melihat sebelas imam dan kami berada dalam satu ruangan, yang di tengahnya ada tiang-tiang seperti tiang konkrit masjid, adapun sepuluh orang imam, maka mereka dalam lingkaran di sekitarku dan aku berada di tengah lingkaran itu, aku memandang wajah-wajah mereka yang ada sinar bercahaya

    Namun aku tidak mengenali seorangpun dari mereka, lalu aku bertanya kepada mereka: Bawa aku kepada Imam Ali bin Abi Thalib, lalu dengan perlahan seorang lelaki yang berada di depanku mundur selangkah ke belakang, lalu selangkah ke samping, kemudian lelaki itu menunjukkanku dengan tangannya kepada seorang lelaki yang berdiri di luar lingkaran itu, dia mengatakan padaku, itulah Imam Ali bin Abi Thalib

    Lantas aku keluar dari celah lingkaran yang mereka bukakan untukku dan pergi menuju Imam Ali bin Abi Thalib dan menyalami kedua-dua tangannya sembari berkata: Bawa aku kepada Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-, lalu Imam Ali membawaku beberapa langkah kepada seorang lelaki yang sedang duduk atas lantai, sambil bersandar di tiang yang berada di tengah ruangan tempat kami berada, pada ketika itulah aku bertemu Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-

    Aku membongkok di sisinya, mendakapkan wajahku di lehernya sambil memeluknya dan mencium kekasihku di jalan Allah, maa syaa Allaah, beberapa kali aku menciumnya, kemudian aku duduk di dekat Nabi dan bagindalah yang memfatwakan dengan kebenaran kepadaku mengenai urusanku


    Sesiapa yang mengada-adakan kebohongan terhadap Muhammad Rasulullah di alam mimpi, seakan-akan dia mengada-adakan kebohongan terhadap baginda di alam nyata, maka hendaklah dia mempersiapkan tempat duduknya di dasar neraka Jahannam, hatta sekalipun visi mimpi itu khusus buat yang mengalaminya

    Bagaimanapun, Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- telah mengajarkan kepada kalian, bahawasanya tidak akan ada seorangpun yang mendebatku dari Al Quran ini, kecuali aku pasti mengalahkannya dengan kebenaran, maka dari itu yang tinggal padaku;
    Adakah aku ini Al Imam Al Mahdi ataukah Al Yamani yang dikatakan oleh Syi’ah
    ?
    Maka dari itu Muhammad Rasulullah memfatwakan padaku beberapa kali dalam mimpi semasa Nabi sendiri,
    bahawa aku adalah Al Imam Al Mahdi, yang jadi bukti dan saksi terhadap kebenaran Al Quran dari sisi Ar Rahman, tidak perlu untuk menjelaskan visi mimpi kepada kalian, kerana di antara aku dan kalian ada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah


    Tiada wahyu baru dan tiada agama baru, bahkan aku menyeru kalian untuk kembali pada Al Quran dan sunnah Rasulullah yang benar, menafikan berkelompok-kelompok dan bermazhab-mazhab seluruhnya, supaya aku dapat membuatkan kalian menjadi satu umat di atas minhaj An Nubuwwah Al Uulaa
    -jalan awal kenabian-

    Untuk mengembalikan kalian pada ajaran dan pegangan Muhammad Rasulullah beserta para sahabat yang menyertai Nabi dengan sepenuh jiwa dan raga, mereka berada di atas jalan dan cara hidup berlandaskan Al Quran dan sunnah Rasulullah yang benar, mereka berpegang teguh pada Kitabullah dan As Sunnah yang hak

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
    Maka apakah kamu dapat menjadikan orang yang pekak bisa mendengar atau (dapatkah) kamu memberi petunjuk kepada orang yang buta (hatinya) dan kepada orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata? (40) Sungguh, jika Kami mewafatkan kamu (sebelum kamu mencapai kemenangan) maka sesungguhnya Kami akan menyiksa mereka (di akhirat). (41) Atau Kami memperlihatkan kepadamu (azab) yang telah Kami ancamkan kepada mereka. Maka sesungguhnya Kami berkuasa atas mereka. (42) Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus. (43) Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggungan jawab. (44)
    Maha Benar Allah
    [Az Zukhruf]



    Adapun hadits-hadits yang tidak benar, yang dimintai penjelasannya oleh pencari kebenaran pada Ahlus Sunnah, maka aku berikan padamu jawaban dengan sesungguhnya, aku katakan: Pertama-tamanya hendaklah kalian mengakui dengan sebenar-benarnya dalam Kitabullah dan sunnah Rasulullah, mengakui fatwa yang hak bahawasanya muhkam Al Quran adalah batu ujian dan sumber rujukan utama terhadap perkara yang diperselisihkan oleh para ulama hadits

    Sekiranya kita telah menyepakatinya, maka urusan dan keputusan hukum menjadi sangat lancar dan mudah bagi kita dengan izin Allah, baru setelah itu aku dapat bersihkan dan pertahankan sunnah Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-, aku akan tolak semua bid’ah dan perkara-perkara baru bikinan Yahudi dan mengembalikan kalian ke jalan awal kenabian


    Wahai sekalian Ahlus Sunnah dan Syi’ah yang berbeza pendapat, aku fatwakan pada kalian dengan kebenaran, bahawasanya kalian semua berada dalam kesalahan, Allah telah membuatkan adanya permusuhan dan kebencian di antara kalian, seperti yang ada di antara Yahudi dan Nasrani:

    Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah:113]


    Demikian juga Syi’ah mengatakan Ahlus Sunnah itu tidak mempunyai suatu pegangan, begitu juga Ahlus Sunnah mengatakan Syi’ah tidak mempunyai suatu pegangan, ketahuilah bahawasanya Syi’ah dan Ahlus Sunnah, mereka itulah yang dimaksudkan dengan firman Allah Ta’ala:

    Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya.
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah:113]



    Wahai sekalian Ahlus Sunnah dan Syi’ah, tidaklah layak bagi kebenaran untuk mengikuti kemahuan hawa nafsu kalian, tidak juga mengikuti kemahuan hawa nafsu kelompok lain, aku bersumpah demi Dzat yang meninggikan langit tanpa tiang; Allah yang Maha Esa, Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tiada suatu apapun yang setara dengan Dia;

    Seandainya seluruh ulama Islam, ulama Yahudi dan Nasrani berkumpul di meja hiwar antarabangsa, untuk kembali mencari keputusan hukum dari Al Quran, dalam setiap perkara yang mereka perselisihkan, nescaya aku bungkam mereka semuanya dengan dalil hujjah ilmu pengetahuan, hinggakan tiada yang berpaling dari kebenaran melainkan orang yang tahu dengan yakin, bahawa Nasser Mohammed Al Yamani benar-benar Al Imam Al Mahdi yang hak, yang diutus oleh Tuhan Semesta Alam, lalu mereka berpaling dari kebenaran kerana mereka tidak menyukainya;

    Mereka itulah kalangan syaitan-syaitan manusia, musuh-musuh Allah yang paling sengit, musuh Al Mahdi Al Muntadhar yang menyeru dengan bayan keterangan yang hak bagi Al Quran, jika ada seorang dari kalangan ulama umat yang dapat menutup mulutku dari Al Quran dan membuatku terdiam, maka jadilah Nasser Mohammed Al Yamani seorang pendusta yang sangat sombong, dia bukanlah Al Imam Al Mahdi Al Muntadhar;

    Ketahuilah demi Allah, tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah, seandainya aku tidak menyaksikan kalimah Al Muntadhar, nescaya aku tidak menambahkan kalimah itu, agar aku tidak mengatakan terhadap Allah pada perkara yang aku tidak mengetahuinya

    Pasti aku hanya mengatakan Al Imam Al Mahdi sahaja dan cukup bagiku yang demikian itu, akan tetapi Allah telah memperlihatkan padaku hinggakan kalimah Al Muntadhar (Al Mahdi Al Muntadhar), akan tetapi visi mimpi itu khusus buat yang mengalaminya, aku tidak datang untuk mendebat kalian dengan visi mimpi, jika begitu, nescaya rosaklah bumi disebabkan oleh visi mimpi dan banyaknya yang mengada-adakan kebohongan

    Hukum syara bagi umat tidak ditentukan berdasarkan mimpi, kerana visi mimpi itu hanya khusus untuk orang yang mengalaminya, dan di antara aku dan kalian ada Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang hak, jika sungguh kalian benar-benar mengimaninya

    Allah tidak menjadikan aku sebagai pembuat perkara baru, namun sebagai pengikut Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang benar, kitab Al Quran yang didatangkan kepada kalian oleh seorang Nabi yang ummi, kerana itulah nama Nabi sepakat dan sejalan dan dengan nama Al Mahdi Al Muntadhar, Nasser Mohammed Al Yamani, Allah telah menjadikan tempat kesepakatan bagi nama Muhammad pada namaku ada di nama ayahku

    Demikian itu agar Allah menjadikan pada namaku ada pemberitaanku dan panji urusanku, seandainya Syi’ah dan Ahlus Sunnah tidak membuat-buat kebohongan pada nama Al Mahdi, nescaya orang yang mengada-adakan kedustaan bagi karakter Al Mahdi Al Muntadhar menjadi sedikit

    Namun disebabkan oleh ketergesaan kalian terhadap nama, maka kalian telah memfitnah dan memperdaya kebanyakan kaum, lantaran pada setiap generasi kalian temukan mereka dalam jumlah yang banyak (yang mengaku Imam Mahdi) di seluruh dunia, yang disebabkan oleh godaan dan bisikan syaitan-syaitan pada mereka tanpa alasan yang benar

    Tujuan mereka adalah supaya bilamana datangnya Al Mahdi yang sebenarnya dari Tuhan kalian, kalian akan mengatakan, ini suatu (pengakuan) yang kami telah terbiasa menghadapinya, "Pergilah engkau berjumpa dengan pakar jiwa dan berubatlah, kerana engkau telah terkena godaan dan rasukan syaitan yang direjam", maka dengan makar tipu daya yang demikian rupa, syaitan-syaitan telah berjaya menghalang-halangi kalian dari mengikuti kebenaran dari Tuhan, supaya kalian ditimpa azab seksaan yang mengerikan


    Wahai kaumku, sesungguhnya aku memperingatkan kalian terhadap satu perkara sahaja yaitu, sekiranya Nasser Mohammed Al Yamani sama seperti mahdi-mahdi yang mengada-adakan kedustaan, yang ditimpa godaan dan rasukan syaitan-syaitan, tentulah dengan pantasnya para ulama yang sedikit ilmunya telah dapat membungkam Nasser Mohammed Al Yamani, membakar bolanya di laman webnya sendiri, dan menjadi jelas bagi para pencari kebenaran bahawa dia adalah seorang pendusta yang sangat sombong, bukan Al Mahdi Al Muntadhar

    Maka mengapakah kalian tidak bertakwa kepada Allah, tidak merasa takut terhadap-Nya, ataukah kalian ini tidak dapat membezakan antara keldai dan unta
    ?

    Wahai sekalian ulama mazhab, janganlah syaitan dapat memperdaya kalian untuk mengikuti kebenaran dari Tuhan kalian, dengan melayakkan diri kalian untuk ditimpakan azab seksaan dari Tuhan kalian dengan Kaukabul Azab yang akan datang

    Barangkali ada dalam keputusan hukum yang aku nyatakan pada beberapa permasalahan antara kalian, kalian akan dapati ianya mengesahkan kebenaran bagi permasalahan ini di sisi Ahlus Sunnah, seperti keputusan hukum yang aku nyatakan mengenai hadits yang hak:

    Aku telah tinggalkan suatu perkara pada kalian, yang sekiranya kalian berpegang teguh pada perkara itu, nescaya kalian tidak akan tersesat buat selama-lamanya setelah kewafatanku, yaitu Kitabullah dan sunnahku

    Ini kerana keduanya itu tidak berpisah, benar sabda Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-, dan makna sabda Nabi keduanya itu tidak berpisah, yakni keduanya itu tidak bertentangan, jadi semua perkara yang bertentangan dengan keduanya, maka perkara itu batil



    Lantas kelompok Syi’ah marah dan tidak puas hati terhadap kami, kerana kami menolak hadits mereka:
    Kitabullah dan keluargaku yakni ahlul baytku, lalu mereka enggan untuk mengikuti kecuali jika aku ikut perkara yang ada pada mereka, maka sesungguhnya mereka telah menyebabkan kemurkaan Allah terhadap mereka, dan Allah menyediakan azab seksaan yang menghinakan buat mereka, kebenaran sama sekali tidak akan mengikuti kemahuan hawa nafsu mereka

    Begitu juga Ahlus Sunnah, ketika datang keputusan hukum pada permasalahan akidah mengenai melihat Allah secara langsung, aku berikan keputusan hukum bahawa kebenaran ada pada kelompok Syi’ah, lalu golongan Ahlus Sunnah pula marah dan tidak puas hati terhadap kami, mereka tidak mahu mengikutiku kecuali aku ikut kemahuan hawa nafsu mereka
    !
    Maka sesungguhnya mereka juga telah menyebabkan kemurkaan Allah terhadap mereka, dan Allah menyediakan azab seksaan yang menghinakan buat mereka


    Wahai sekalian Syi’ah dan Ahlus Sunnah, juga seluruh mazhab dan kelompok yang berbeza-beza pendapat, sesungguhnya Allah hanya menjadikanku sebagai pemberi keputusan hukum, yang memutuskan di antara kalian dengan kebenaran pada perkara yang kalian perselisihkan, aku bawakan kepada kalian keputusan hukum yang memisahkan antara yang hak dan yang batil di antara kalian dari muhkam Al Quran dan dari sunnah Rasulullah yang benar

    Kalian akan dapati keputusan hukum Allah dalam Al Quran dan As Sunnah adalah keputusan hukum yang sama, yang diterima oleh Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- dari sisi Allah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui, aku tidak menyebelahi kelompok Syi’ah Itsnaa ‘Asyr, dan tidak pula menyebelahi kelompok Ahlus Sunnah, dan aku juga tidak menyebelahi mana-mana mazhab dan kelompok yang memecah-belahkan agama mereka menjadi bergolong-golongan, yang mana setiap golongan merasa bangga dengan ilmu pengetahuan yang ada pada mereka


    Adapun mazhab ayahku, maka mazhabnya adalah Syafi’i, Ahlus Sunnah, manakala ibuku pula bermazhab Zaidy, Syi’ah, dan aku tidak mengikuti ayahku maupun ibuku, aku juga tidak mengikuti seorangpun dari para alim ulama umat semuanya; namun aku mengikuti nendaku dan kekasihku Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
    Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu"
    Maha Benar Allah
    [Aali ‘Imran:31]


    Oleh kerana As Sunnah adalah dari sisi Allah sebagaimana Al Quran juga dari sisi Allah, maka aku tidak temukan Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- hanya berpegang teguh pada As Sunnah sahaja, dengan meninggalkan Al Quran dan menjadikannya suatu perkara yang diabaikan, ini kerana Nabi tahu bahawa Al Quran adalah hujjah Allah terhadap dirinya dan umatnya

    Sekiranya mereka berpegang teguh pada As Sunnah semata-mata, maka kelak mereka akan berpegang pada kebenaran dan pada kebatilan yang merupakan rekayasa kebohongan, kerana Allah tidak menjanjikan pada kalian untuk menjaga dan memelihara As Sunnah dari pemalsuan, bahkan yang mempertahankan Sunnah Nabawiyah adalah Al Quran pada ayat-ayatnya yang muhkamat, kalian akan temukan pada ayat-ayat muhkamat adanya pertahanan dan pembelaan terhadap sunnah Muhammad Rasulullah
    -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-

    Ayat-ayat muhkamat itu menolak semua bid’ah dan menyingkap setiap kesesatan, Allah telah menjadikan muhkam Al Quran bagaikan penjaga yang tidak tidur, demikian itu kerana ayat-ayat muhkamat menjaga Sunnah Nabawiyah, ia memberitahukan pada kalian bahawa hadits si fulan itu palsu, bertentangan maknanya baik secara keseluruhan maupun secara perincian

    Al Quran menjadi saksi kebenaran terhadap kalian di Hari Pembalasan sekiranya kalian menjadikan muhkam Al Quran itu suatu perkara yang diabaikan, kalian tidak bertadabbur merenungkannya sebagaimana yang telah Allah perintahkan kepada kalian, agar kalian bertadabbur merenungkan ayat-ayat Allah dan sunnah Rasulullah, supaya kalian mengetahui kebatilan yang disisipkan dalam Sunnah Nabawiyah; yang demikian itu sekiranya kalian benar-benar beriman dengan Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang hak


    Adapun sekiranya kalian mahu berpegang teguh pada As Sunnah semata-mata, tanpa menghiraukan perkara yang bertentangan dengan muhkam Al Quran padanya, dan kalian mengatakan cukuplah bagi kami Sunnah Nabawiyah, dan bilamana ada ayat Al Quran yang cocok dan sesuai dengan perkara yang ada pada kalian dalam As Sunnah, maka ketika itu kalian mengemukakan hujjah kepada orang-orang dengan Kitabullah dan sunnah Rasulullah

    Namun bilamana ada ayat Al Quran yang bertentangan dengan perkara yang ada pada kalian dalam As Sunnah, maka ketika itu kalian mengabaikan ayat Al Quran dan mencampakkannya di belakang kalian, lalu kalian mengatakan tiada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah, cukuplah bagi kami As Sunnah sebagai petunjuk

    Lantas jika demikian halnya, siapa yang akan menyelamatkan kalian dari azab seksaan Allah waai sekalian ulama Ahlus Sunnah, sekiranya kalian melakukannya, memisah-misahkan antara Kitabullah dan sunnah Rasulullah
    ?

    Ingatlah kalian demi Allah, tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah, aku tidak menyalahkan kalian kerana berpegang teguh pada hadits-hadits yang tidak bertentangan dengan muhkam Al Quran, meskipun tiada dalil bukti baginya dalam Al Quran, kerana sesungguhnya aku Al Imam Al Mahdi, aku menerima hadits Nabi yang sejalan dengan Al Quran ataupun hadits Nabi yang tidak bertentangan dengan Al Quran pada sesuatu apapun, aku menerimanya walau tidak ada satupun dalil bukti dalam Al Quran

    Bukanlah syaratnya semua hadits Nabi yang hak mesti sejalan dengan Al Quran; namun apa yang penting adalah ianya tidak bertentangan dengan muhkam Al Quran pada suatu apapun, dan hadits yang bertentangan dengan muhkam Al Quran, maka aku gosokkannya dengan kasut di kakiku, kerana aku tahu dengan pasti bahawa hadits yang bertentangan itu tidak diucapkan oleh Nabi, yang pastinya tidak berkata-kata mengikut kemahuan hawa nafsunya, maka jelas hadits yang bertentangan dengan muhkam Al Quran itu datang pada kita dari sisi selain Allah, yakni dari sisi syaitan yang direjam


    Wahai sekalian Ahlus Sunnah dan Syi’ah, adakah kalian menginginkan kebenaran? Maka ketahuilah oleh kalian bahawasanya aku sama sekali tidak berusaha supaya kalian puas dan rela, namun aku menyatakan kebenaran, barang siapa yang mahu percaya maka dipersilakan untuk mempercayainya, dan barang siapa yang mahu ingkar maka dipersilakan untuk mengingkarinya, Allah-lah yang akan memutuskan dengan kebenaran antara aku dan orang yang tidak mempercayaiku, Dia-lah yang paling cepat memperhitungkan, salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..



    Kami bawakan jawaban bagi pertanyaanmu yang ketiga:
    اقتباس المشاركة :
    Pertanyaan yang ketiga
    Rasul -shollallaahu ‘alayhi wasallam- telah memberitahukan kepada kita mengenai banyak perkara di akhir zaman, jadi kami ingin engkau jelaskan hadits-hadits ini dan dimanakah kedudukan kita darinya (berdasarkan hadits-hadits itu)
    Pertama, bilakah terjadinya Perang Armageddon, bilakah ianya akan berlaku
    Kedua, sungai Eufrat semakin surut dan mengering dan akan muncul emas di situ, adakah ia emas yang sebenar atau yang dimaksudkan adalah minyak petrol
    Ketiga, akan ada peperangan yang terjadi sebelum Perang Armageddon antara Rom yang beragama Kristen dan musuh selain kaum muslimin, jadi siapakah musuh itu
    ?
    انتهى الاقتباس

    Jawaban sesungguhnya:
    Setiap peristiwa ada waktu yang tepat untuk membicarakannya, adakah engkau mahu aku membeberkan rahasia-rahasia perangku melawan musuh-musuhku
    ?
    Aku cukupkan dengan firman Allah Ta’ala:
    Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik
    Maha Benar Allah
    [An Nuur:55]
    Kemudian kami buatkan manusia menjadi satu umat dengan izin Allah, dan barang siapa yang ingkar sesudah yang demikian dan mengikuti Al Masih Ad Dajjal,
    maka mereka itulah orang-orang yang fasik


    Peperangan terbesar dalam sejarah manusia adalah peperangan dengan pimpinan Al Mahdi Al Muntadhar, bersamanya ada wazirnya Al Masih Isa Putra Maryam -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wa sallam-, dan musuh kami adalah Al Masih Al Kadzdzaab, yang mahu mengaku dirinya adalah ‘Al Masih Isa Putra Maryam’, kemudian mengaku dia adalah ‘Allah Tuhan Semesta Alam’, tidaklah layak bagi Putra Maryam untuk mengatakan yang demikian

    Sebab itu Dajjal dinamakan dengan Al Masih Al Kadzdzaab; bahkan dia adalah syaitan Iblis, pengikut-pengikutnya dari keturunan manusia kalangan Yakjuj dan Makjuj, bapa-bapa mereka dari kalangan syaitan manusia dan ibu-ibu mereka dari kalangan syaitan betina, mereka dapat melihat kalian dari suatu tempat yang kalian tidak dapat melihat mereka, kerana mereka berada di bumi yang empunya dua tempat terbit matahari di kehidupan dunia ini bukan di akhirat



    Begitu juga pada kita ada duta-duta Dajjal yang tampak dalam kehidupan dunia, juga penolong-penolongnya yang setia kalangan syaitan-syaitan manusia dari Yahudi, kecuali sesiapa yang mengikuti kebenaran dan tidak bangkit kesombongan dalam dirinya untuk berbuat dosa, dan dia menginginkan untuk mengikuti kebenaran, hendaklah dia tahu bahawa Allah Maha Mengampuni dosa-dosa kesemuanya, dan Allah Maha Menerima taubat dari hamba-hamba-Nya

    Akan tetapi jika mereka menolak rahmat Allah sedangkan ianya adalah kesempatan terakhir buat mereka, maka Allah akan mengubah bentuk sesiapa yang Dia kehendaki di antara mereka menjadi babi, sebagaimana Allah telah mengubah bentuk orang-orang yang sebelum mereka menjadi kera

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
    Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu di sisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?". Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus
    Maha Benar Allah
    [Al Maaidah:60]


    Adapun berubah bentuk menjadi kera maka perkara ini telah berlalu dan selesai. Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
    Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: “Jadilah kamu kera yang hina”
    Maha Benar Allah
    [Al A’raaf:166]


    Maka dari itu Allah memperingatkan kaum Yahudi yang mendustakan Al Quran, terhadap perkara yang telah ditimpakan kepada rakan-rakan mereka, sebab itu Allah memperingatkan mereka, Allah Ta’ala berfirman:
    Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina"
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah:65]


    Lalu Allah memperingatkan orang-orang yang mengingkari Al Quran dan tidak mengikutinya, maka Allah mengeluarkan peringatan bagi sekelompok dari kalangan Ahlul Kitab, dengan ancaman untuk mengubah mereka

    Firman Allah Ta’ala:
    Hai orang-orang yang telah diberi Al Kitab, berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan (Al Quran) yang membenarkan Kitab yang ada pada kamu sebelum Kami mengubah muka(mu), lalu Kami putarkan ke belakang atau Kami kutuki mereka sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari Sabtu. Dan ketetapan Allah pasti berlaku
    Maha Benar Allah
    [An Nisaa:47]


    Seterusnya kami bawakan jawaban bagi pertanyaanmu yang keempat:
    اقتباس المشاركة :
    Pertanyaan keempat
    Ada hadits mengenai nama Allah yang teragung
    Lalu dikatakan nama itu ada dalam ayat Kursi
    dan dikatakan ada dalam surah Al Ikhlas
    dan dikatakan ada dalam Basmalah -Bismillaahir Rahmaanir Rahiim-
    dan dikatakan juga dari Rasul -shollallaahu ‘alayhi wasallam-, ianya ada dalam doa Nabi Yunus -‘alayhissalaam-
    Laa ilaaha illaa Anta subhaanaka innii kuntu minadh dhoolimiin
    انتهى الاقتباس

    Saudaraku yang mulia, Allah Ta’ala berfirman:
    Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik)
    Maha Benar Allah
    [Al Israa:110]

    Tidak boleh memisah-misahkan antara nama-nama Allah, tidak ada nama yang lebih agung dari nama lain, seluruh nama itu untuk-Nya yang Maha Tunggal lagi Maha Esa, hanya sahaja nama itu disifatkan sebagai nama yang terbesar dan teragung kerana nama itu menunjukkan hakikat keredhaan Dzat-Nya, Maha Luhur Dia, hakikat keredhaan Allah ke atas hamba-hamba-Nya

    Hamba-hamba Allah menemukan bahawa keredhaan Dzat Allah adalah suatu kenikmatan dalam diri mereka, suatu ketenangan, kedamaian dan kenyamanan bagi hati dan fikiran, suatu kenikmatan yang mereka rasakan di dalam hati mereka sebagai refleksi dari keredhaan Allah terhadap mereka

    Barangsiapa yang mengalaminya, maka kelak dia akan bersaksi dengan sebenar-benarnya, bahawa nikmatnya keredhaan Dzat Allah ke atas hamba-Nya adalah suatu kenikmatan yang teragung dan terbesar, yang lebih agung dan lebih besar dari kenikmatan dunia dan akhirat

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
    Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga 'Adn. Dan keredhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar
    Maha Benar Allah
    [At Taubah:72]



    Pada ayat ini terdapat nama Allah yang teragung, ianya adalah firman Allah Ta’ala:
    Dan keredhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar Maha Benar Allah; yakni kenikmatan teragung dan terbesar melebihi kenikmatan syurga

    Sebab itulah ianya disifatkan dengan teragung; yaitu kenikmatan rohani yang lebih agung dan lebih besar dari kenikmatan syurga kebendaan, itulah hakikat nama Allah yang teragung, ianya adalah (An Na’eem Al A’dhom); yakni kenikmatan yang lebih agung dan lebih besar dari kenikmatan syurga, bukannya nama yang lebih besar dari nama-nama Allah yang lain, tidak ada perbezaan antara nama-nama Allah, Maha Suci Dia, Dia Maha Luhur, Maha Tinggi lagi Maha Besar



    Kemudian kami datangkan jawaban untuk pertanyaanmu yang kelima:
    اقتباس المشاركة :
    Pertanyaan kelima:
    Petanda kosmik yang engkau nyatakan bukanlah bukti menunjukkan engkau ini Al Mahdi, boleh jadi bukti adanya Mahdi yang lain
    Adapun mengenai engkau telah memberitahukan petanda itu sebelum ianya terjadi, maka ini termasuk bahagian ilmu pengetahuan falak, bukannya mukjizat keajaiban
    Manakala tentang kubur kaum ‘Aad, bahawa ianya berada di kawasan yang kosong, maka yang ini telah aku lihat 8 tahun lalu, ianya telah ditemukan sebelum itu, bukan engkau yang telah menemukannya
    Adapun tentang Yakjuj dan Makjuj, bahawa mereka berada di dalam bumi ini, dan bahawa bumi ini berongga, maka ini bukanlah bukti yang nyata, yang dapat dirasakan dan dilihat
    Aku tidak berupaya untuk pergi ke kutub utara atau pergi ke kutub selatan bagi memastikannya, dan gambar-gambar bukanlah bukti yang jelas dan dapat menentukan kepastiannya
    Lagi pula gambar-gambar itu engkau ambil dari satelit, yang lebih dulu telah mendapat tahu dan menemukannya
    انتهى الاقتباس
    Jawaban dengan kebenaran:
    Aku katakan padamu, bertakwalah engkau kepada Allah, merasa takutlah engkau terhadap-Nya, adakah aku membawakan bukti kepada kalian dari kitab-kitab ulama falak; bahkan dari Kitabullah yang diturunkan sebelum kalian mengetahuinya lebih dari 1430 tahun, agar aku buktikan hakikat Al Quran ini kepada seluruh dunia, bahawa Muhammad Rasulullah benar-benar menerimanya dari sisi Allah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui

    Maka dari itu aku menghujjah mereka dengan ilmu pengetahuan yang telah Allah buatkan mereka itu tahu mengenainya, kerana Allah telah menurunkan ilmu pengetahuan itu dalam Al Quran sebelum mereka mengetahuinya, supaya jelas bagi mereka bahawa Al Quran ini adalah kebenaran, dengan ilmu pengetahuan sains dan logika berdasarkan kenyataan yang sebenar


    Sekarang kami jawab pertanyaanmu yang keenam:
    اقتباس المشاركة :
    Pertanyaan keenam
    Ada banyak hadits yang menceritakan tentang Al Mahdi, antaranya menyatakan
    bahawa bai’ah Al
    Mahdi itu di antara rukun dan maqam (di dekat Ka’bah), bukannya di Yaman
    Begitu juga Al Mahdi dibai’ah sementara dia tidak suka
    انتهى الاقتباس
    Jawaban:
    Dengarkan ini saudaraku yang mulia, ketahuilah engkau bahawasanya hiwar oleh Al Mahdi Al Muntadhar akan terjadi sebelum kemunculannya, kemudian setelah adanya pembenaran barulah Al Mahdi akan muncul untuk dibai’ah oleh para ulama umat di dekat Ka’bah

    Kalian ini masih berada di era hiwar sebelum muncul, kami belum lagi menampilkan diri untuk bai’ah, namun setelah pembenaran baru aku akan muncul kepada kalian di dekat Ka’bah dengan izin Allah


    Salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..

    Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani
    ــــــــــــــــــ


    اقتباس المشاركة 92870 من موضوع فتاوى الإمام ناصر محمد اليماني والردّ على أسئلة أهل السُنَّة ..


    الإمام المهديّ ناصر محمد اليماني
    __________


    فتاوى الإمام ناصر محمد اليماني والردّ على أسئلة أهل السُنَّة ..


    بسم الله الرحمن الرحيم، والصلاة والسلام على خاتم الأنبياء والمُرسلين والتابعين للحقّ إلى يوم الدين:

    السؤال الأول:
    اقتباس المشاركة :
    علماء السُّنة أي علماء المذاهب الأربعة اختلفوا فيما بينهم فلم يدَّعِ أحدٌ منهم أنه أعلم الناس وأنّه هو المهديّ؛ لذلك الاختلاف واردٌ وحتى الإسلام نفسه فيه مذاهب. فما تعليقك؟
    انتهى الاقتباس
    الجواب على السؤال الأول:
    أخي الباحث عن الحقّ لقد صدقنا عهدك أنك لا تُريد غير الحقّ وإلى الجواب الحق حقيق لا أقول إلا الحق والحق أحق أن يُتبع وأفتيك بالحقّ في قولك لماذا لم يقل أحد عُلماء المذاهب الأربعة أنه الإمام المهديّ، وذلك لأنه لا يستطيع أن يثبت بالعلم والسُلطان أنّه الإمام المهديّ لأنّ لو كان أحدهم الإمام المهديّ الحقّ لاستطاع أن يحكم بينهم فيما كانوا فيه يختلفون ويأتي بحكمه من كتاب الله حتى لا يجدوا في صدورهم حرجٌ مما قضى بينهم بالحقّ فيسلموا تسليماً، ثمّ يوحّد المذاهب والفِرق فيجمعهم على منهاج النبوّة الحقّ كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ وما بعد الحقّ إلا الضلال، وذلك لأنّ الإمام المهديّ قائد الأمّة وملِكَها إذا كان حقاً اصطفاه الله عليهم خليفةً وملِكاً وإماماً ليحكم بينهم بالعدل ويقول فصلاً وما هو بالهزل، لذلك فلا بدّ أن يؤيِّده الله ببرهان الاصطفاء له من ربّه وهو أن يزيده بسطةً في العلم على كافة علماء الأمّة كما اصطفى الله الملِك طالوت فجعله قائداً وملِكاً وإماماً لبني إسرائيل. وقال الله تعالى:
    {وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا قَالُوا أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِّنَ الْمَالِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزاده بسطةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَن يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ} صدق الله العظيم [البقرة:٢٤٧].

    يا معشر علماء الأمّة وأتباعهم على مُختلف طوائفهم، لو لم تزالوا على الهُدى لما جاء قدري وعصر ظهوري، فهل تعلمون متى عصر بعث الإمام المهديّ؟ إنه يكون في أمّة آخر الزمان حين يصبح الإسلام ليس إلا جنسيةٌ ينتسبون إليها ولم يبقَ إلا الاسم فلا يسلم الناس من شرّ يده ولا من لسانه، والمُسلم من سلم الناس من شرّ يده وشرّ لسانه. ويظلم القوي منهم الضعيف فلا يبقى من الإسلام إلا اسم لهم ومن القرآن إلا رسمه بين أيديهم ويتخذونه مهجوراً بحجّة أنه لا يعلمُ تأويله إلا الله! وإنما يقصد المٌتشابه. ولكنهم معرضون عن آياته المحكمات الواضحات البيِّنات أمّ الكتاب لا يزيغ عنهنّ فيتبع ظاهر المُتشابه إلا من في قلبه زيغٌ عن الحقّ.
    وأما السّنة المحمديّة فيرون السُنَّة بدعةً والبدعة سُنَّةً؛ أي أنّهم يرون الحقّ منها باطلاً والباطل الموضوع المخالف لمُحكم القرآن هو الحقّ! فيضِلّ عُلماؤهم عن الحقّ ثم يُضلّوا أمّتهم حتى إذا لم يبقَ من الإسلام إلا اسم لهم ولا يتعاملون به، ومن القرآن إلا رسمه محفوظٌ بين أيديهم ويتخذونه مهجوراً وإن درسوه فلا يتدبّروه فلا يهتمون إلا بدراسة منطق لفظه ومخارج حروفه في حلقاتهم ويذرون الأساس وهو التدبر في كلمات القرآن العظيم؛ حتى إذا خرج عُلماء المُسلمين عن الصراط المُستقيم وأخرجوا أمّتهم فلا يتعاملون بينهم بالدين، وأصبح الكفار أعدلَ منهم في تعاملهم وحتى نسيَ المُسلمون ما ذكِّروا به وضلَّ عُلماؤهم وأضلّوا أمّتهم في أمّة آخر الزمان التي تطلع الشمس من مغربها في عصرهم، ومن ثمّ يبعث الله إليهم الإمام المهديّ ليهديهم فيعيدهم إلى الصراط المُستقيم على منهاج النبوّة الأولى فيدعوهم إلى الاحتكام إلى كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ التي لا تُخالف لمحكم القرآن العظيم، ومن ثم يعرض عنه عُلماؤهم ويأبون الاحتكام إلى مُحكم القرآن لأنه سوف يأتي مُخالفاً للباطل الذي هم به مُستمسكون من الأحاديث وروايات الفتنة الموضوعة المخالفة لمُحكم القرآن العظيم، وتلك الأحاديث والروايات جاءت من عند غير الله فيتّبعونها برغم علمهم أنّها مُخالفةٌ لمحكم القرآن؛ أولئك مُعرضون عن كتاب الله وكذلك أعرضوا عن سنّة رسوله الحقّ ويرون الحقّ منها باطلاً والباطل حقاً، أولئك أشرّ عُلماءٍ في أمّة محمد صلى الله عليه وآله وسلم من جميع المذاهب، ومثلهم كمثل عُلماء اليهود والنصارى استمسكوا بما جاء من عند غير الله من عند الطاغوت الشيطان الرجيم، ومنهم عُلماء اليوم وأمّتهم في آخر أمّة الإسلام في عصر الدعوة للحوار للمهديّ المنتظَر قُبيل طلوع الشمس من مغربها، وعُلماء هذه الأمّة وأتباعهم هم الذين قال عنهم محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
    : [سيأتي زمان علي أمتي يحبون خمسا وينسون خمسا، يحبون الدنيا وينسون الآخرة، ويحبون المال وينسون الحساب، ويحبون الخلق وينسون الخالق، ويحبون الذنوب وينسون التوبة، ويحبون القصور وينسون القبور‏. قالوا: وسيأتي هذا الزمان يا رسول الله؟ قال: بل سيأتي أعظمُ منه، قالوا: وما هو؟ قال: لا يأمرون بالمعروف ولا ينهون عن المُنكر. قالوا: وسيأتي هذا الزمان يا رسول الله على أمة محمد؟ قال: بل سيأتي أعظمُ منه. قالوا: وما هو؟ قال: يرون الحق باطلاً والباطل حقاً] صدق عليه الصلاة والسلام.

    وقال عنهم محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [سيأتي زمان على أمتي لا يبقى من القرآن إلا رسمه، ولا من الإسلام إلا اسمه يسمون به، و هم أبعد الناس منه، مساجدهم عامرة، وهي خراب من الهدى، فقهاء ذلك الزمان شر فقهاء تحت ظل السماء، منهم خرجت الفتنة، وإليهم تعود].

    وقال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [يأتي على الناس زمان بطونهم آلهتهم ونساؤهم قبلتهم، ودنانيرهم دينهم، وشرفهم متاعهم، لا يبقى من الإيمان إلا اسمه، ومن الإسلام إلا رسمه، ولا من القرآن إلا درسه، مساجدهم معمورة، وقلوبهم خراب من الهدى، علماؤهم أشر خلق الله على وجه الأرض . حينئذ ابتلاهم الله بأربع خصال: جور من السلطان، وقحط من الزمان، وظلم من الولاة والحكام، فتعجب الصحابة وقالوا: يا رسول الله أيعبدون الأصنام؟ قال: نعم، كل درهم عندهم صنم].

    وقال رسول الله صلى الله عليه وأله وسلم:
    [سيأتي على أمتي زمان تخبث فيه سرائرهم، و تحسن فيه علانيتهم، طمعاً في الدنيا، لا يريدون به ما عند الله عز وجل، يكون أمرهم رياء، لا يخالطه خوف، يعمهم الله منه بعقاب، فيدعونه دعاء الغريق فلا يستجاب لهم].

    قال رسول الله صلّى الله عليه وآله:
    [يأتي على الناس زمان وجوههم وجوه الآدميين، وقلوبهم قلوب الشياطين، كأمثال الذئاب الضواري، سفّاكون للدماء، لا يتناهون عن منكر فعلوه، إن تابعتهم ارتابوك، وإن حدثتهم كذّبوك، وإِن تواريت عنهم اغتابوك، السُّنة فيهم بدعة، والبدعة فيهم سُنة، والحليم بينهم غادر، والغادر بينهم حليم، والمؤمن فيما بينهم مستضعف، والفاسق فيما بينهم مشرّف، صبيانهم عارم، ونساؤهم شاطر، وشيخهم لا يأمر بالمعروف ولا ينهى عن المنكر، الالتجاء إليهم خزي، والاعتزاز بهم ذل، وطلب ما في أيديهم فقر، فعند ذلك يحرمهم الله قطر السماء في أوانه، وينزّله في غير أوانه، يسلط عليهم شرارهم فيسومونهم سوء العذاب] صدق مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم.

    ويا معشر علماء الأمّة، أقسمُ بالله الواحدُ القهار الذي يُدرك الأبصار ولا تُدركه الأبصار الذي خلق الجان من مارجٍ من نارٍ وخلق الإنسان من صلصالٍ كالفخار إنّني أنا الإمام المهديّ الحقّ من ربّكم ابتعثني الله إليكم لأهديكم أنتم وعُلماءكم إلى كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ، حقيقٌ لا أقول على الله ورسوله غير الحقّ، وآمركم بما أمركم الله به ورسوله وأنهاكم عمَّا نهاكم عنه الله ورسوله، ولم يبتعثني الله بدينٍ جديدٍ بل لأعيدكم إلى كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ كما كانت الأمّة الأولى على منهاج النبوّة الحقّ، وبما أنّي الإمام المهديّ الحقّ من ربكم فلا ينبغي للحقّ أن يتبع أهواءكم ولا يطلب رضوانكم ولا يخشاكم شيئاً، وأقول الحقّ من ربكم ومن شاء فليؤمن ومن شاء فليكفر فيحكم الله بيني وبينه بالحقّ وهو خير الحاكمين فيظهرني الله عليه في ليلةٍ ببأسٍ شديدٍ من لدنه وهو من الصاغرين.

    ويا معشر علماء الأمّة، إنّي أنا الإمام المهديّ لكم من بعد ضلالكم فلو لم تزالوا على الهُدى لما جاء قدر عصري وظهوري.
    ويا معشر علماء الأمّة، وإني على إثبات أنكم لضالون مُضلّون لقديرٌ وعلى الهيمنة بالحقّ عليكم لجديرٌ وأتلقّى العلم من لدُنِ عليمٍ خبيرٍ، وأبدأ بالبرهان المُبين فآتيكم به من مُحكم القرآن العظيم، وأفتيكم أنّكم تركتم كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ وتمسّكتم بما خالف أمر الله في مُحكم القرآن العظيم واتَّبعتم أمر الشيطان وقلتم على الله ما لا تعلمون وأعرضتم عن أمر الرحمن أن لا تقولوا على الله ما لا تعلمون، وفتنتكم أحاديث من لدُن شيطانٍ رجيمٍ في الأحاديث التي جاءت من عند غير الله ورسوله؛ بل من عند الشيطان الرجيم على لسان أوليائه الذي قال لكم اختلاف أمّتي رحمة! فأطعتم أمر الشيطان وعصيتم أمر الرحمن في مُحكم القرآن العظيم في قول الله تعالى:
    {أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ} صدق الله العظيم [الشورى:١٣].

    وكذلك نهاكم الله يا معشر علماء المُسلمين وأتباعهم أن تكونوا كمثل أهل الكتاب فتفرقوا دينكم شيعاً، فتجدون أمر الله الصادر في محكم كتابه في قوله تعالى:
    {فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ ﴿٣٠﴾ مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ ﴿٣١﴾ مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا ۖ كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ ﴿٣٢﴾} صدق الله العظيم [الروم].

    وكذلك أمر الله الصادر في قوله تعالى:
    {شَرَعَ لَكُم مِّنَ الدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰ أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ} صدق الله العظيم [الشورى:١٣].

    وكذلك في قوله تعالى:
    {إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَّسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ} صدق الله العظيم [الأنعام:١٥٩].

    وكذلك أمر الله الصادر في محكم كتابه في قوله تعالى:
    {وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ} صدق الله العظيم [آل‌ عمران:١٠٣].

    وكذلك أمر الله الصادر في محكم كتابه في قوله تعالى:
    {وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ} صدق الله العظيم [الأنفال:٤٦].

    ولكن عُلماء المُسلمين تفرّقوا ثمّ فشلوا ثمّ ذهبت ريحكم كما هو حالكم يا معشر المسلمين ومن ثم ذهب عزّكم إلى أعدائكم، فأصبحوا في عزّةٍ وشقاقٍ لدينكم بحجّة الإرهاب وأيَّدهم على ذلك قاداتكم فأصبح الذين كانوا يدعون إلى الحقّ من عُلمائكم مُستضعفين يخافون أن يتخطفهم الناس ولا ذنب لهم بسبب الذين يقتلون الناس بغير الحقّ ويزعمون أنّهم مُصلحون! ألا إنّهم هم المُفسدون ولكن لا يعلمون؛ العالمين، فابتعثني الله بقدرٍ مقدورٍ في الكتاب المسطور لأحكم بينكم في جميع ما كُنتم فيه تختلفون في الدين بالحُكم الفصل وما هو بالهزل لجمع شملكم وتوحيد صفّكم ولجبر كسركم فصدقوا بالحقّ من ربّكم وكونوا من الشاكرين يا أمّة المهديّ المنتظَر في عصر الحوار من قبل الظهور، وأُقسم لكم بربي وربكم الله الواحد القهار بأنّي أنا المهديّ المنتظَر الحقّ من ربكم ولم يجعل الله حُجتي عليكم في القسَم ولا في الاسم بل جعل حُجّتي عليكم في العلم فزادني على جميع علماء الأمّة بسطةً في علم البيان الحقّ للقرآن العظيم لكي يجعلني قادراً على الحُكم بين عُلماء المُسلمين في جميع ما كانوا فيه يختلفون فأستنبط لهم الحُكم الحقّ من مُحكم القرآن العظيم حتى لا يجدوا في صدورهم حرجاً مما قضيت بينهم بالحقّ من ربهم فيُسلّموا تسليماً.

    وأول شيء أبدأ الحُكم فيه بينهم بالحقّ هو في اختلافهم في السُّنة النّبويّة الحقّ فطائفةٌ تركت سُنّة محمدٍ رسول الله الحقّ واستمسكت بالقرآن وحده فضلّوا وأضاعوا فرضين من الصلوات عمود الدين، وأخرى تمسكت بسُنّة محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم وتركت القرآن فضلّوا وأضلّتهم الأحاديث الموضوعة التي تختلف مع مُحكم القرآن العظيم، وأخرى يبحثون عن كتاب فاطمة الزهراء ويُبالغون في آل البيت بغير الحقّ، وأخرى يفترون على الله بالعلم اللدُنّي، وأخرى تتّبع البدع والمُحدثات بأعياد الميلاد والمُبالغة في عباد الله المُقرّبين وغلَّواً في دينهم بغير الحقّ، وجميعكم أُخرجتم من النور إلى الظُلمات إلا من اتَّبع الحقّ الذي يدعوكم إلى منهاج النبوّة الأولى (كتاب الله وُسنّة رسوله الحقّ)، ولا يؤمن ببعض الكتاب ويكفر ببعض فلا يستمسك بالسُنّة وحدها ويتخذ القرآن مهجوراً ولا يستمسك بما جاء في القرآن ويترك السُّنة النّبويّة الحقّ ويكفر بما خالف من السّنة لمحكم القرآن فيذر الأحاديث التي تُخالف لمُحكم القرآن وراء ظهره فيعتصم بالقرآن والسّنة الحقّ التي لا تُخالف لمُحكم القرآن؛ أولئك كانوا على ما كان عليه مُحمد رسول الله والذين معه وكان منهجهم كتاب الله والسُّنة النّبويّة الحقّ، الذين أجابوا دعوة الحقّ منكم أولئك على منهاج النبوّة الأولى لا يفرّقون بين كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ؛ ذلك لأنّ القرآن من عند الله والسُّنة النّبويّة الحقّ من عند الله تركهم فيكم رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم وعلَّمكم أنهما لا يفترقان فيختلفان إلى يوم الدين، وما خالف لمُحكم القرآن من السُّنة النّبويّة فاعلموا أنّ ذلك الحديث جاء من عند غير الله لعلكم تتقون.

    وأنا الإمام المهديّ المنتظَر الحقّ من ربكم أشهد أن لا إله إلا الله وأشهدُ أنّ محمداً رسول الله، وأشهدُ أنّ القرآن من عند الله وأشهد أنّ السُّنة النّبويّة الحقّ من عند الله كما القرآن من عند الله، وأشهدُ أنّ القُرآن محفوظٌ من التحريف ليجعله الله المرجع لما اختلف فيه عُلماء الحديث في السُّنة النّبويّة، وأشهد أنَّ الله لم يعِدُكم بحفظ السُّنة النّبويّة من التحريف ولذلك جعل الله مُحكم القرآن هو المرجع فيما اختلفتم فيه من علم الحديث في السُّنة النّبويّة، وأشهد لله شهادة الحقّ اليقين أنّه لا يجادلني عالِمٌ بالقرآن العظيم إلا أخرست لسانه بالحقّ فيُسلم تسليماً لأنه لن يستطيع أن يُنكر سُلطان علمي عليه بالحقّ من مُحكم القُرآن العظيم أو يأتي بالبيان للقرآن هو خيرٌ من تفسير ناصر محمد اليماني وأحسن تأويلاً إلى يوم يقوم الناس لربّ العالمين وإنا لصادقون، ولكُل دعوى بُرهان والكذب حباله قصيرة. وبما أنّ الله جعلني حَكَماً بين جميع عُلماء المُسلمين بالحقّ فحقيقٌ لا أقول على الله ورسوله إلا الحقّ وأفتي بالحقّ لمن أراد أن يتّبع الحق فليستمسك بمن يستمسك بكتاب الله وسنّة رسوله الحقّ فيعتصم بنور القرآن والسُّنة النّبويّة الحقّ نور على نور وهُدًى للمؤمنين.

    وبما أنّي المهديّ المنتظَر الحقّ من ربِّكم جعلني الله حكماً بينكم في جميع ما اختلف فيه عُلماء الدين فسوف أبدأ بالحُكم بينكم بالحقّ مُقدماً مُعلناً الفتوى بالحقّ بأنّ السُّنة النّبويّة الحقّ من عند الله كما القرآن من عند الله، وكذلك أفتي بالحقّ أنّ السُّنة النّبويّة لم يعدكم الله بحفظها من التحريف ولكنه وعدكم بحفظ القرآن العظيم من التحريف ليجعل آيات أمّ الكتاب في القرآن العظيم هُنَّ المرجع لما اختلفتم فيه من السُّنة النّبويّة، وبما أنّي أفتيتُ بأنّ السُّنة النّبويّة جاءت من عند الله كما جاء القرآن العظيم فقد وجب على الإمام ناصر محمد اليماني أن يُلجم بالبرهان المُبين من مُحكم القرآن العظيم أنّ السُّنة النّبويّة الحقّ جاءت من عند الله كما جاء هذا القرآن العظيم، وأعلن الفتوى بالحقّ عن الحديث الحقّ الذي جاء من عند الله على لسان رسوله، وقال عليه الصلاة والسلام وآله:
    [ألا وإني أوتيت القرآن ومثله معه] صدق محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم.

    ولا حاجة لي بالبحث عن مصدر هذا الحديث ولا عن الثُّقات الوارد عنهم؛ بل آتيكم بسند هذا الحديث الحقّ مُباشرة من مُحكم القرآن العظيم. قال محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [ألا وإني أوتيت القرآن ومثله معه]، وسند هذا الحديث الحقّ تجدونه في مُحكم القرآن العظيم، فإذا تدبرتم القُرآن كما أمركم ربكم فسوف تجدون سنده بالضبط في سورة النساء الآية رقم (81) و(82) وذلك في قول الله تعالى: {مَّن يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ ۖ وَمَن تَوَلَّىٰ فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا ﴿٨٠﴾ وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُوا مِنْ عِندِكَ بَيَّتَ طَائِفَةٌ مِّنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ ۖ وَاللَّهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ ۖ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا ﴿٨١﴾ أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كثيراً ﴿٨٢﴾ وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِّنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ ۖ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَىٰ أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنبِطُونَهُ مِنْهُمْ ۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلًا ﴿٨٣﴾} صدق الله العظيم [النساء].

    ومن ثم نستنبط لكم سند الحديث الحقّ من هذه الآيات فأجده في قول الله تعالى:
    {وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُوا مِنْ عِندِكَ بَيَّتَ طَائِفَةٌ مِّنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ ۖ وَاللَّهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ ۖ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كثيراً﴿٨١﴾} صدق الله العظيم.

    ويا معشر هيئة كُبار العُلماء، إن ما جاء في سورة النساء في الآية (81) و(82) قد جعلهنَّ الله الأساس لدعوة المهديّ المنتظَر لعُلماء المُسلمين إلى طاولة الحوار العالميّة (موقع الإمام ناصر محمد اليماني) لجميع علماء الأمّة الإسلاميّة، وكلا ولا ولن تستطيعوا إنكار ما جاء فيهنَّ أبداً إلا من كفر بكتاب الله وسنّة رسوله الحقّ فيحكم الله بيني وبينه بالحقّ وهو أسرع الحاسبين.

    ويا معشر هيئة كُبار العلماء بالمملكة العربيّة السعوديّة وجميع علماء الأمّة الإسلاميّة أُحذِّركم تفسير القُرآن بالرأي وبالظنّ الذي لا يُغُني من الحقّ شيئاً وبالاجتهاد من قبل الوصول إلى البُرهان المُبين بعلمٍ وسُلطانٍ مُنيرٍ لأنّ القرآن كلام الله ربّ العالمين..
    ألا وإنّ تفسير القرآن هو المعنى المراد في نفس الله من كلامه وما يقصده بالضبط، فإذا قلتم على الله ما لا تعلمون بقول الظنّ والاجتهاد الذي لا يُغني من الحقّ شيئاً فإن فعلتم ذلك فاعلموا بأنكم لم تطيعوا أمر الله ورسوله بل أطعتم أمر الشيطان الرجيم الذي يأمر بالسوء والفحشاء وأن تقولوا على الله ما لا تعلمون. وقال الله تعالى: {وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ ﴿١٦٨﴾ إِنَّمَا يَأْمُرُكُم بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَن تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ ﴿١٦٩﴾} صدق الله العظيم [البقرة].

    وأنتم تعلمون بأنَّ الله حرَّم على المؤمنين أن يقولوا على الله ما لا يعلمون، وذلك في مُحكم كتاب الله في قوله تعالى:
    {قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغير الحقّ وَأَن تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَن تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ} صدق الله العظيم [الأعراف:٣٣].

    مع احترامي لعلماء الأمّة الذين لا يقولون على الله ما لا يعلمون ولكن للأسف فإنّ كثيراً من عُلماء المُسلمين يتبعوا ما ليس لهم به علم دون أن يستخدموا عقولهم؛ هل ذلك منطقيّ وهل أفئدتهم مُطمئنة لذلك؟ وعن ذلك سوف يُسألون. تصديقاً لقول الله تعالى:
    {وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا} صدق الله العظيم [الإسراء:٣٦].

    وبسبب اتِّباعكم لتفاسير الذين يقولون على الله ما لا يعلمون من قبلكم ؛ أضلوكم حتى عن بعض مُحكم القرآن العظيم كمثال قول الله تعالى:
    {أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كثيراً} صدق الله العظيم [النساء: ٨٢].

    وقال الذين يقولون على الله ما لا يعلمون بأنّ الله يُخاطب الكُفار! أفلا يتدبرون القرآن، وأن لو كان من عند غير الله لوجدوا فيه اختلافاً كثيراً؟ ولكني أُحذّر المُفسرين فصل آيةٍ عن أخواتها وهُنَّ في نفس الموضوع لكي تكون يتيمةً فيؤولها على هواه كيف يشاء، وفإذا أردتم تدبر القرآن فلا تفصلوا الآية عن أخواتها بل تأخذوا جميع الآيات التترى واحدةً تلو الأخرى اللاتي في نفس الموضوع حتى لا يحرِّفون كلام الله عن مواضعه بالبيان الباطل حتى يتبيّن لكم الحقّ من الباطل وحرصاً منكم أن لا تقولوا على الله غير الحقّ، وإذا أخذنا الآيات اللاتي تتكلم عن موضوعٍ مُعينٍ فسوف نفهم المقصود في نفس الله من كلامه حتى لا نقول على الله غير الحقّ. وأضرب لكم على ذلك مثلاً في قول الله تعالى:
    {وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُوا مِنْ عِندِكَ بَيَّتَ طَائِفَةٌ مِّنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ ۖ وَاللَّهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ ۖ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا ﴿٨١﴾ أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كثيراً ﴿٨٢﴾} صدق الله العظيم [النساء].

    فإذا قام أحد المُفسرين بأخذ الآية رقم (82) قول الله تعالى:
    {أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كثيراً} صدق الله العظيم، ثم فسَّرها وقال: "إن الله يُخاطب الكُفار أن يتدبروا القرآن وأن لو كان من عند غير الله لوجدوا فيه اختلافاً كثيراً". ومن اطَّلع على هذا التفسير فلن يشك مثقال ذرة أنه غير صحيح برغم أنه تمّ تحريف كلام الله عن موضعه المقصود، وذلك لأنّ الله لا يُخاطب الكفار في هذا الموضع بل يُخاطب عُلماء المُسلمين بأنهم إذا أرادوا أن يكشفوا الأحاديث النّبويّة التي من عند غير الله افتراءً على رسوله بأنّ عليهم أن يتدبروا القرآن ليقوموا بالمُطابقة للأحاديث الواردة مع مُحكم القرآن العظيم وعلَّمهم الله بأنّ ما كان من الأحاديث النّبويّة من عند غير الله فسوف يجدون بينهنّ وبين مُحكم القرآن العظيم اختلافاً كثيراً، وهذا دليلٌ داحضٌ للجدل بأنّ السُّنة النّبويّة لا شك ولا ريب أنها حقاً جاءت من عند الله كما جاء القرآن من عند الله، وإنما جعل مُحكم القرآن هو المرجع لما اختلفتم فيه من الأحاديث النّبويّة وذلك لأنه محفوظ من التحريف، وأما السُنَّة فلم يعدكم الله بحفظها من التحريف فإن كنتم من أولي الألباب تدبروا الآيتين تجدوا ما جاء في بياني هذا هو الحقّ لا شك ولا ريب، فتدبروا يا أولي الألباب قول الله تعالى: {وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُوا مِنْ عِندِكَ بَيَّتَ طَائِفَةٌ مِّنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ ۖ وَاللَّهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ ۖ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا ﴿٨١﴾ أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كثيراً ﴿٨٢﴾} صدق الله العظيم [النساء].

    وفيهما يخبركم الله بأنها توجد طائفةٌ بين المؤمنين جاءت إلى محمدٍ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم وأعلنت الطاعة وقالت: "نشهد أن لا إله إلا الله ونشهد أنّ مُحمداً رسول الله" كذباً! وإنّما يريدون أن يكونوا من صحابة رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم ظاهر الأمر ليكونوا من رواة الحديث فيصدوا عن سبيل الله بأحاديث لم يقلها عليه الصلاة والسلام. وقال الله تعالى:
    {إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ قَالُوا نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ ﴿١﴾ اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا عَن سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ﴿٢﴾} صدق الله العظيم [المنافقون].

    ومن ثم بيَّن الله لكم مكرهم والمقصود من قوله:
    {فَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ}، وعلَّمكم أنهم لم يصدّوا عن الحقّ بالسيف بل بأحاديث غير التي يقولها عليه الصلاة والسلام في السُّنة النّبويّة. وقال الله تعالى: {وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُوا مِنْ عِندِكَ بَيَّتَ طَائِفَةٌ مِّنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ ۖ وَاللَّهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ ۖ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا ﴿٨١﴾ أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كثيراً} صدق الله العظيم [النساء].

    وجاء في هذا الموضع سنداً للحديث الحق في أول البيان: قال محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [ألا وإني أوتيت القرآن ومثله معه]، وذلك لأنّ الله يُخاطب علماء الأمّة بأنّ الحديث المُفترى يتم إرجاعه للقرآن فإذا كان من عند غير الله فسوف يجدون بينه وبين مُحكم القرآن اختلافاً كثيراً، ولكني المهديّ المنتظَر الحقّ من ربكم لا أنكر سُنّة محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم بل آخذ بجميع ما ورد عن محمدٍ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم، وذلك لأني أعلم أنّ السُّنة النّبويّة جاءت من عند الله كما جاء القرآن من عنده تعالى، وإنما أكفر بما خالف منها لمحكم القرآن العظيم لأنّي أعلم أنّه حديث مُفترى ما دام جاء مُخالفاً لمُحكم القرآن العظيم وليس معنى ذلك أنّ الإمام ناصر محمد اليماني لم يأخذ إلا ما تطابق مع القرآن وأعوذ بالله أن أكون من الجاهلين؛ بل آخذ بجميع الأحاديث النّبويّة حتى ولو لم يكن لها بُرهان في القرآن العظيم فأني آخذ بها، وإنما أكفر بما جاء مُخالفاً لمحكم القرآن العظيم لأني علمت أنه حديث مُفترى عن رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم.

    ويا هيئة كُبار عُلماء المسلمين بالمملكة العربيّة السعوديّة وكذلك جميع علماء الأمّة الإسلاميّة إنّي أدعوكم إلى الاحتكام إلى مُحكم القرآن العظيم فيما كنتم فيه تختلفون من أحاديث السّنة من أجل تصحيح أحاديث السّنة المحمديّة الحقّ وتصحيح عقائدكم ونفي كافة البدع والمُحدثات في الدين الإسلامي الحنيف فنوحّد صفّكم من بعد تفرقكم وفشلكم فتقوى شوكتكم من بعد أن ذهبت ريحكم نظراً لمُخالفة أمر الله الصادر في آيات القرآن المُحكمات ينهاكم ويحذِّركم بعدم الاختلاف والاحتكام إلى مُحكم القرآن فيما اختلفتم فيه من السّنة فما وجدتموه جاء مُخالفاً لمحكم القرآن العظيم فاعلموا أن هذا الحديث النّبويّ جاء من عند غير الله ورسوله؛ بل من عند الطاغوت الشيطان الرجيم وأوليائهم من شياطين الجنّ والإنس يوحون إليهم بالباطل ليُجادلوا به الحقّ ليخرجوكم عن الحقّ كما علمكم الله بذلك، وأما إذا لم يخالف الحديث المروي لمحكم القرآن العظيم فأرجعوا ذلك لعقولكم والحقّ منها تطمئن إليه قلوبكم وتقبله عقولكم كمثل حديث السواك ليس له بُرهان في القرآن ولكنه يقرّه العقل ويطمئن إليه القلب ذلك لأنّ الله أمركم باستخدام عقولكم. تصديقاً لقول الله تعالى:
    {وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا} صدق الله العظيم [الإسراء:٣٦].

    وكذلك تجدون بيان ناصر محمد اليماني للقرآن مُطابقاً للبيان الحقّ لمحمدٍ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم في السُّنة النّبويّة الحقّ الذي أفتاكم من قبل أن يأتيكم ناصر محمد اليماني بأنّ مُحكم القرآن هو المرجع لما اختلفتم فيه من أحاديث السُّنة النّبويّة تصديقاً للأحاديث الحقّ في هذا الشأن عن محمدٍ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم.

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [ألا إني أوتيت القرآن ومثله معه].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [اعرضوا حديثي على الكتاب فما وافقه فهو مني وأنا قلته].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [وإنها ستفشى عني أحاديث فما أتاكم من حديثي فاقرؤوا كتاب الله واعتبروه فما وافق كتاب الله فأنا قلته وما لم يوافق كتاب الله فلم أقله‏].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [ستكون عني رواة يروون الحديث فاعرضوه على القرآن فإن وافق القرآن فخذوها وإلا فدعوها].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [عليكم بكتاب الله وسترجعون إلى قوم يحبون الحديث عني ومن قال عليَّ ما لم أقل فليتبوأ مقعده من النار فمن حفظ شيئاً فليحدث به‏].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [عليكم بكتاب الله فإنكم سترجعون إلى قوم يشتهون الحديث عني فمن عقل شيئاً فليحدث به ومن افترى عليَّ فليتبوأ مقعداً وبيتاً من جهنم‏].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [ألا إنها ستكون فتنة. قلت : ما المخرج يا رسول الله؟ قال: ( كتاب الله فيه نبأ ما كان قبلكم، وخبر ما بعدكم، وحكم ما بينكم، هو الفصل، ليس بالهزل، من تركه من جبَّار قصمه الله، ومن ابتغى الهدى من غيره أضلَّه الله وهو حبل الله المتين . وهو الذكر الحكيم وهو الصراط لمستقيم هو الذي لا تزيغ به الأهواء، ولا تلتبس به الألسنة، ولا تشبع منه العلماء، ولا يخلق عن كثرة الردّ، ولا تنقضي عجائبه، هو الذي لم تنته الجن إذ سمعته حتى قالوا: {إنا سمعنا قرآناً عجبا يهدي إلى الرشد فآمنا به}، من قال به صدق، ومن عمل به أُجِر، ومن حكم به عدل، ومن دعا إليه هدي إلى صراط مستقيم].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [يأتي على الناس زمان لا تطاق المعيشة فيهم إلا بالمعصية حتى يكذب الرجل ويحلف فإذا كان ذلك الزمان فعليكم بالهرب قيل يا رسول الله وإلى أين المهرب قال إلى الله وإلى كتابه وإلى سُنَّة نبيه‏ الحق].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [ما بال أقوام يشرفون المترفين ويستخفون بالعابدين ويعملون بالقرآن ما وافق أهواءهم، وما خالف تركوه، فعند ذلك يؤمنون ببعض الكتاب ويكفرون ببعض يسعون فيما يدرك بغير سعي من القدر والمقدور والأجل المكتوب والرزق المقسوم، ولا يسعون فيما لا يدرك إلا بالسعي من الجزاء الموفور والسعي المشكور والتجارة التي لا تبور‏].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [من اتَّبع كتاب الله هداه الله من الضلالة، ووقاه سوء الحساب يوم القيامة، وذلك أن الله يقول‏:‏ {‏فَمَنْ اتَّبَعَ هُدايَ فَلا يَضِلّ ولا يَشْقَى‏}].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [يا حذيفة عليك بكتاب الله فتعلمه واتّبع ما فيه‏].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [مهما أوتيتم من كتاب الله فالعمل به لا عذر لأحد في تركه، فإن لم يكن في كتاب الله فسُنَّة مني ماضية].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [ما هذه الكتب التي يبلغني أنكم تكتبونها، أكتاب مع كتاب الله‏؟‏ يوشك أن يغضب الله لكتابه].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [يا أيها الناس، ماهذا الكتاب الذي تكتبون‏:‏ أكتاب مع كتاب الله‏؟‏ يوشك أن يغضب الله لكتابه قالوا يا رسول الله فكيف بالمؤمنين والمؤمنات يومئذ‏؟‏ قال‏:‏ من أراه الله به خيراً أبقى الله في قلبه لا إله إلا الله‏].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [لا تكتبوا عني إلا القرآن، فمن كتب عني غير القرآن فليمحه، وحدثوا عن بني إسرائيل ولا حرج ومن كذب عليَّ فليتبوأ مقعده من النار].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [لا تسألوا أهل الكتاب عن شيء فإني أخاف أن يخبروكم بالصدق فتكذبوهم أو يخبروكم بالكذب فتصدقوهم، عليكم بالقرآن فإن فيه نبأ من قبلكم وخبر ما بعدكم وفصل ما بينكم‏].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [لا تسألوا أهل الكتاب عن شيء فإنهم لن يهدوكم وقد ضلوا، إما أن تصدقوا بباطل وتكذبوا بحق، وإلا لو كان موسى حيَّاً بين أظهركم ما حلَّ له إلا أن يتبعني‏]. صدق محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم.

    ويا معشر الباحثين عن الحقّ فهل وجدتم اختلاف شيء بين بيان محمدٍ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم وبين بيان الإمام المهديّ ناصر مُحمد اليماني للقرآن من ذات القرآن؟ فلا حجّة لكم على المهديّ المنتظَر ناصر محمد اليماني بعد إذا حاجَجْتكم بالبيان الحقّ للقرآن من ذات القرآن ثم بالبيان الحقّ من عند الرحمن على لسان محمدٍ رسول الله في السّنة المُهداة فلم تجدوها تختلف مع بيان ناصر محمد اليماني للقرآن ومن حاجّني الآن بما خالف لمحكم كتاب الله وبما خالف لمحكم سنة البيان على لسان محمدٍ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم فاشهدوا عليه بالكفر والإعراض عن كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ وعصى الله ورسوله والمهديّ المنتظَر الحقّ من ربه سواء كان من أهل السُّنة أو من الشيعة أو من أي المذاهب والفرق وما بعد الحقّ إلا الضلال، وسلامٌ على المُرسلين، والحمدً لله ربّ العالمين..

    ونبدأ بالحوار في عقيدة بعث الإمام المهديّ الذي له تنتظرون، فهل أنتم من يصطفيه ويختاره ويبتعثه أم الله؟ وجعل الله المهديّ المنتظَر خليفة الله في الارض قائداً لكم للجهاد في سبيل الله، وإماماً هادياً إلى الصراط المُستقيم ويزيده الله بسطةً على كافة عُلمائكم بالحقّ، وأفتيكم بالحقّ والحقَّ أقول حقيق لا أقول على الله إلا الحقّ:
    إنّ اصطفاء خليفة الله لا ينبغي للإنس والجنّ والملائكة التدخل في شأنه أو المُعارضة فيه، وأمر اصطفاء خليفة الله في الأرض يختصّ به الله مالك الملك الذي يؤتي ملكه من يشاء فيزيد خليفته الذي اصطفاه عليكم بسطةً في العلم على كافة من استخلف عليهم ليجعل الله ذلك بُرهان الخلافة والإمامة والقيادة لعلكم تتقون فلنحتكم إلى الله في كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ إن كنتم مؤمنين.

    وأنا الإمام المهديّ الحقّ من الرحمن أجادلكم أولاً من القرآن العظيم فإذا لم أجد ضالّتي فيه فمن ثمّ أذهب إلى السّنة المحمديّة صلى الله عليه وآله وسلم، فتعال لأعلِّمك ناموس اصطفاء الخليفة بأنّ شأنه يختصّ به الله وحده لا شريك له ولا يُشرك في حُكمه أحداً، وما ينبغي لعباده أن يصطفوا خليفة الله من دونه سُبحانه! وهو أعلمُ حيث يجعل رسالته وهو العزيز الحكيم، فإذا اصطفى الله خليفته من عباده أصدر الأمر إلى عباده أجمعين بطاعته. وقال الله تعالى:
    {وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ} صدق الله العظيم [البقرة:٣٠].

    فانظر أيها الباحثُ عن الحقّ لردّ الله الواحدُ القهار على ملائكته المُقربين الذين أبدوا لهم رأياً آخر في اصطفاء خليفة الرحمن، فانظر إلى ردّ الله عليهم:
    {قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ}، فإذا كان ملائكة الرحمن ينقصهم العلم الواسع في اصطفاء خليفة ربهم، فكيف يصطفون خليفة الله الشيعة الاثني عشر من دونه! فإذا كان لا يحقّ لملائكة الرحمن الرأي في اصطفاء خليفة ربّهم فكيف يحقّ لمن هم من دونهم، ومن ثم بيَّن الله لملائكته بُرهان الخلافة لمن اصطفاه الله أنه يزيده بسطةً في العلم عليهم. وقال الله تعالى: {وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ ﴿٣١﴾ قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ ﴿٣٢﴾ قَالَ يَا آدَمُ أَنبِئْهُم بِأَسْمَائِهِمْ ۖ فَلَمَّا أَنبَأَهُم بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ ﴿٣٣﴾} صدق الله العظيم [البقرة].

    ويا معشر الشيعة الاثني عشر، هل أنتم أعلم أم الله الواحد القهار؟ أفلا ترون ردّ الله على ملائكته بالتكذيب أنّهم أعلمُ من ربِّهم ويرون من اصطفاه سوف يفسد في الأرض ويسفك الدماء وكأنهم أعلمُ من الله؟ ولذلك قال الله تعالى لهم:
    {أَنبِئُونِي بِأَسْمَاء هَـؤُلاء إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ} لأنهم ليسُوا أعلم من ربِّهم في اصطفاء الخليفة، ولذلك كان ردّاً عليهم قاسياً من الله: {أَنبِئُونِي بِأَسْمَاء هَـؤُلاء إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ}، ومن ثمّ أدرك الملائكة أنّهم تجاوزوا حدودهم في شأن اصطفاء خليفة الله، وربّهم أعلمُ منهم ولذلك سبّحوا لربّهم من أن يكونوا أعلم منهُ سُبحانه، لذلك {قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ}، فتدبّر المقطع كاملاً تجد أنّ شأن اصطفاء الخليفة يختصّ به من يعلم الغيب في السماوات والأرض ويعلمُ ما تبدون وما كنتم تكتمون. وقال الله تعالى: {وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ ﴿٣١﴾ قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ ﴿٣٢﴾ قَالَ يَا آدَمُ أَنبِئْهُم بِأَسْمَائِهِمْ ۖ فَلَمَّا أَنبَأَهُم بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ ﴿٣٣﴾} صدق الله العظيم [البقرة].

    ونستنبط من هذه الآيات أحكاماً عدةً في ناموس الخلافة في الكتاب كالتالي:
    1- إنّ شأن اصطفاء خليفة الله يختصّ به مالك المُلك الذي يؤتي مُلكه من يشاء والله واسعٌ عليم.
    2- إن اصطفاء الخليفة لا يحقّ حتى لملائكة الرحمن المُقربين التدخل فيه، فليسوا هم أعلمُ من الله وهو أعلمُ حيث يجعلُ علم رسالته.
    3- نجد أنّ الله علَّم ملائكته بالبرهان لمن اصطفاه الله خليفة أنه يزيده بسطةً في العلم على من استخلفه عليهم ليجعله مُعلماً لهم العلم، ولذلك قال الله تعالى: {أَنبِئُونِي بِأَسْمَاء هَـؤُلاء إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ قَالَ يَا آدَمُ أَنْبِئْهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ} صدق الله العظيم.

    فتبيَّن لنا أنّ آدم زاده الله بسطةً في العلم على الملائكة برغم أنّ الملائكة عُلماء، ولكنّ الله زاد آدم بسطةً في العلم عليهم ليجعل ذلك بُرهان الاصطفاء لكي تعلموا خليفة الله الذي اصطفى عليكم بأنّكم تجدوا أنّ الله قد زاده بسطةً في العلم عليكم، وشأن الخلافة كذلك لا يتدخل فيه أنبياء الله ورسله، فكذلك لا يحقّ لهم أن يصطفوا خليفة الله من بعدهم من دونه تعالى، فانظر لخليفة الله طالوت، فهل نبيُّهم هو من اصطفى طالوت عليهم قائداً وإماماً وملكاً؟ بل الله الذي اصطفاه وزاده بسطةً في العلم عليهم الذي يؤتي مُلكه من يشاء والله واسعٌ عليم. وقال الله تعالى:
    {وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا قَالُوا أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِّنَ الْمَالِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزاده بسطةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَن يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ} صدق الله العظيم [البقرة:٢٤٧].

    ويا معشر الشيعة والسُّنة، قال الله تعالى:
    {وَقَالُوا لَوْلَا نُزِّلَ هَٰذَا الْقُرْآنُ عَلَىٰ رَجُلٍ مِّنَ الْقَرْيَتَيْنِ عَظِيمٍ ﴿٣١﴾ أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِّكَ ۚ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۚ وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ} صدق الله العظيم [الزخرف:31-32].

    وكذلك أنتم يا معشر الشيعة والسُّنة ءأنتم من يُقسم رحمة الله فتصطفوا من تشاءون ونسيتم قول الله تعالى:
    {قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزاده بسطةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ}، أفلا تتقون؟ فأما السُنَّة فحرَّموا على خليفة الله أن يُعرِّفهم بنفسه وقالوا إنّ المهديّ المنتظَر لا يعلمُ أنّه المهديّ المنتظَر وأنّهم هم من يعلمُ أنّهُ الإمام المهديّ المنتظَر فيُعرِّفونه على شأنه في المُسلمين أنّه الإمام المهديّ شرط أن يُنكر أنّه الإمام المهديّ مبعوثٌ من ربّ العالمين! ومن ثم يزدادون إصراراً على الباطل: "بل أنت الإمام المهديّ ولكنك لا تعلم أنك الإمام المهديّ"، فيجبرونه على البيعة كرهاً وهو من الصاغرين برغم أنّهم يعلمون أنّ الإمام المهديّ يبتعثه الله إليهم على اختلافٍ بين علماء الأمّة وتفرقةٍ ليحكم بينهم فيما كانوا فيه يختلفون فيوحّد صفّهم ويلُم شملهم ويجبر كسرهم من بعد أن تفرقوا وفشلوا وذهبت ريحهم كما هو حال المُسلمين اليوم، وبرغم الأحاديث النّبويّة الحقّ التي تفتي أهل السُّنة أنَّ الله هو من يبعث الإمام المهديّ إليهم. وقال محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم: [أبشّركم بالمهديّ يُبعث في أمّتي على اختلاف من الناس، وزلازل، فيملأ الأرض قسطاً وعدلاً كما ملئت جوراً وظلماً، يرضى عنه ساكن السماء وساكن الأرض، يقسم المال صفاحاً]، وليس صِحاحاً كما يزعمون بل صِفاحاً أي يحثو جُنيهات الذهب للناس حثواً بصفحتي يداه كما يحثو أحدكم القمح حثواً بصفحتي يداه، فهل ترونه يعدّ كم حبةٍ في الحثوة الواحدة؟ صدق عليه الصلاة والسلام. ويحدث بعد أن يؤتيني الله المُلك بإذن الله مالك الملك الذي يؤتي مُلكه من يشاء ويرزق من يشاء بغير حساب.

    فكيف أنكم تعتقدون يا معشر السنة أنّ الله يبعث المهديّ في أمّة محمد صلى الله عليه وآله وسلم ومن ثم تُحرِّمون عليه أن يقول لكم يا أمّة مُحمد صلى الله عليه وآله وسلم إني الإمام المهديّ ابتعثني الله إليكم لأحكم بينكم بالعدل وأقول فصل وما هو بالهزل فأطيعوا أمري وإن عصيتم أظهرني الله عليكم ببأسٍ شديدٍ من لدنه في ليلةٍ وأنتم صاغرين فتقولون ربنا اكشف عناّ العذاب إنَّا مؤمنون..

    وأما الشيعة وما أدراك ما الشيعة! فقد ابتعثوا الإمام المهديّ قبل قدره المقدور في الكتاب المسطور وآتوه الحُكم صبياً؛ ألا والله لا يأتيهم مهديّهم الذي له ينتظرون لو انتظروا له خمسين مليون سنة حتى يجعلوا الأحجار عنباً والماء ذهباً ذلك لأنه ما أنزل الله به من سُلطان لا في كتابٍ الله ولا سنّة رسوله الحقّ.

    ويا معشر الشيعة الاثني عشر، إنّي أنا المهديّ المنتظَر الإمام الثاني عشر من آل البيت المُطهّر من ذُرية الإمام الحُسين بن علي بن أبي طالب رضي الله عنه وأرضاه ولم تلدني أمي في يكلاء مسقط رأسها قبل قدري المقدور في الكتاب المسطور وكان أمر الله قدراً مقدوراً، وجئت على قدٍر يا موسى.

    ويا معشر الشيعة الاثني عشر، لقد ظهر البدر وصار وسط السماء ولكنكم لا تُبصرون فكيف يُبصرُ البدر وسط السماء من كان في سردابٍ مُظلم؟ وكلا ولن تبصروا البدر حتى تكفروا بأسطورة سرداب سامراء، أما إذا أبيتم إلا المكوث في ُظلمات السرداب فلن تؤمنوا بصاحب علم الكتاب ولن تروا البدر حين يظهر في السماء، فكيف يرى البدر في السماء من كان في سردابٍ مُظلم حتى مجيء كوكب العذاب كوكب سقر ليلة يسبق الليل النهار لطلوع الشمس من مغربها ليلة النصر والظهور للمهديّ المنتظَر من الله الواحدُ القهار الذي ابتعثه بالحقّ، فإن أبيتم أظهرني الله عليكم في ليلةٍ واحدة وأنتم صاغرون ليلة النصر والظهور للمهديّ المنتظَر على كافة البشر ليلة مرور الكوكب العاشر سقر نار الله الكُبرى اللواحةُ للبشر من عصرٍ إلى آخر، وجئتكم أنا وكوكب النار على قدرٍ في الكتاب المُسطور فيأتيكم في موعده المُقرر في نهاية عصر الحوار من قبل الظهور حتى إذا كذَّبتم أظهرني الله به على كافة البشر في ليلةٍ يسبق الليل النهار، وقد أدركت الشمس القمر نذيراً للبشر لمن شاء منكم أن يتقدم فيُصدّق بالبيان الحقّ للذِّكر أو يتأخر فيهلكه الله بكوكب النار سقر سنتها شهرٌ من شهور السنة الكونيّة، وطول السَّنة الكونيّة خمسين ألف سنةٍ بحساب أيامكم وسنينكم وساعاتكم ودقائقكم وثوانيكم بمعنى أنّ اثني عشر دورة فلكيّة لكوكب سقر يعدل خمسين ألف سنةٍ. تصديقاً لقول الله تعالى:
    {سَأَلَ سَائِلٌ بِعَذَابٍ وَاقِعٍ ﴿١﴾ لِّلْكَافِرِينَ لَيْسَ لَهُ دَافِعٌ ﴿٢﴾ مِّنَ اللَّهِ ذِي الْمَعَارِجِ ﴿٣﴾ تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ ﴿٤﴾ فَاصْبِرْ صَبْرًا جَمِيلًا ﴿٥﴾ إِنَّهُمْ يَرَوْنَهُ بَعِيدًا ﴿٦﴾ وَنَرَاهُ قَرِيبًا ﴿٧﴾ يَوْمَ تَكُونُ السَّمَاءُ كَالْمُهْلِ ﴿٨﴾ وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ ﴿٩﴾ وَلَا يَسْأَلُ حَمِيمٌ حَمِيمًا ﴿١٠﴾ يُبَصَّرُونَهُمْ ۚ يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِي مِنْ عَذَابِ يَوْمِئِذٍ بِبَنِيهِ ﴿١١﴾ وَصَاحِبَتِهِ وَأَخِيهِ ﴿١٢﴾ وَفَصِيلَتِهِ الَّتِي تُؤْوِيهِ ﴿١٣﴾ وَمَن فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ يُنجِيهِ ﴿١٤﴾ كَلَّا ۖ إِنَّهَا لَظَىٰ ﴿١٥﴾ نَزَّاعَةً لِّلشَّوَىٰ ﴿١٦﴾ تَدْعُو مَنْ أَدْبَرَ وَتَوَلَّىٰ ﴿١٧﴾ وَجَمَعَ فَأَوْعَىٰ ﴿١٨﴾} صدق الله العظيم [المعارج].

    وأنتم تعلمون البيان الحقّ لقول الله تعالى:
    {سَأَلَ سَائِلٌ بِعَذَابٍ وَاقِعٍ (1) لِلْكَافِرينَ لَيْسَ لَهُ دَافِعٌ(2)}، وتجدون دعوتهم في قول الله تعالى: {وَإِذْ قَالُوا اللَّهُمَّ إِن كَانَ هَٰذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِندِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِّنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ} صدق الله العظيم [الأنفال:٣٢].

    فلا تلمُني أخي الكريم على طول الإجابة للسؤال الأول وقل ربّ زدني علماً، فأجبناك وزدناك لعلك تخشى.

    الجواب على سؤالك الثاني:
    اقتباس المشاركة :
    السؤال الثاني
    ذكرت في أحد ردودك في منتديات أخرى بأن الشيعه ينتظرون مهديهم في السرداب حتى أصبحوا في ظلام
    وقلت كذلك السنه أخذوا بأحاديث اليهود وسؤالي ماهي أحاديث السنه التي أخذوها من اليهود .
    وخا صةً انا سُني فيهمني أن أعرف؟
    انتهى الاقتباس
    الجواب: أرى بأني قد أجبتك على كثيرٍ منه في إجابة السؤال الأول بتدخل الشيعة والسُّنة في اصطفاء خليفة الله وتجاوزوا حدودهم في التدخل في شؤون ربهم، واصطفى الشيعة محمد الحسن العسكري وأتوه الحُكم صبياً وجعلوه يختفي في سردابٍ سامراء إلى أجل مُسمّى ثم يخرج ويتمشى فيظهر لبعض منهم، وإنهم لكاذبون جميع الذين زعموا أنّهم التقوا بالإمام المهديّ ولا أعلمُ بأئمة بعدد أئمة آل البيت إلا اثني عشر إماماً.

    وأقسمُ بالله ربّ العالمين الذي أتمّ كُل شيءٍ خلقه ثم هدى أنّي اجتمعت بهم جميعاً في الرؤيا الحقّ التي تُخصني ليلة عرَّفني محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم على شأني وأفتاني بالبرهان لي وللأمّة جميعاً بآية التصديق على الواقع الحقيقي أنه العلم فلا يجادلني عالِمٌ من القرآن إلا غلبته بالحقّ إن كان يريد الحقّ حتى لا يجدوا في صدرهم حرجاً مما قضيت بينهم بالحقّ ويُسلموا تسليماً، وإذا كان ناصر محمد اليماني هو الإمام المهديّ الحقّ الذي اصطفاه الله بالحقّ فلا بُد لمن ابتعثني بالحقّ أن يزيدني بسطةً في العلم بالحقّ على كافة علماء الأمّة جميعاً من المُسلمين والنصارى واليهود فجعلني الله مُهيمناً عليهم جميعاً بالبيان الحقّ للقرآن العظيم.

    وقد رأيت أحدَ عشرَ إماماً ونحن في غرفةٍ واحدةٍ يتوسطها عمودٌ كأعمدة المساجد الإسمنتيّة، فأما عشرة من الأئمة فكانوا دائرة من حولي وأنا كنت في مركز الدائرة فنظرت إلى وجوههم فرأيتها تتلألأ نوراً ولكني لم أعرف أحداً منهم، ومن ثم سألتُهم وقلتُ: دُلّوني على الإمام علي بن أبي طالب، فاستأخر رجلٌ كان أمامي خطوةً للوراء ثم خطوةً إلى الجنب ثم أشار بيده إلى رجلٍ كان واقفاً خارج الدائرة، وقال لي ذلك الإمام علي بن أبي طالب، ومن ثم خرجتُ من الفتحة التي فتحها لي في الدائرة وانطلقتُ نحو الإمام علي بن أبي طالب وأمسكتُه بيديّ الاثنتين من يده اليسرى وقلت: له دُلّني على مُحمدٍ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم، فأخذني عدة خطوات إلى رجلٍ كان جالساً على الأرض ومتكئاً إلى العمود وسط الغرفة التي نحن فيها، فإذا هو محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم، ومن ثمّ جثمت بجانبه وجعلت وجهي في عنقه وقبّلت حبيبي في الله ما شاء الله عدد من القبلات، ومن ثم جلستُ بين يديه وهو من أفتاني بالحقّ في شأني.

    ومن افترى على محمد رسول الله في الحُلم فكأنما افترى عليه في العلم فليتبوأ مقعداً في قعر نار جهنم حتى ولو كانت الرؤيا تخصُّ صاحبها، غير أنّ محمداً رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم قد علَّمكم بالبرهان أنّه لن يجادلني أحدٌ من القرآن إلا غلبته بالحقّ، ومن ثم بقي معي؛ هل أنا الإمام المهديّ أم اليماني الذي يقوله الشيعة؟ ومن ثم أفتاني محمدٌ رسول الله عدة مرات وهو لوحده
    بأني الإمام المهديّ شاهد القرآن من عند الرحمن، ولا داعي لتفصيل الرؤيا لكم وبيني وبينكم هو كتاب الله وسنة رسوله، فلا وحيٌ جديد ولا دين جديد بل أدعوكم للرجوع إلى كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ ونفي الطائفيّة والمذهبيّة جميعاً فأجعلكم أمّةً واحدةً على منهاج النبوّة الأولى فأعيدكم إلى ما كان عليه مُحمد رسول الله والذين معه قلباً وقالباً وكانوا على نهج كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ ومستمسكين بكتاب الله والسُّنة الحقّ. تصديقاً لقول الله تعالى: {أَفَأَنتَ تُسْمِعُ الصُّمَّ أَوْ تَهْدِي الْعُمْيَ وَمَن كَانَ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ ﴿٤٠﴾ فَإِمَّا نَذْهَبَنَّ بِكَ فَإِنَّا مِنْهُم مُّنتَقِمُونَ ﴿٤١﴾ أَوْ نُرِيَنَّكَ الَّذِي وَعَدْنَاهُمْ فَإِنَّا عَلَيْهِم مُّقْتَدِرُونَ ﴿٤٢﴾ فَاسْتَمْسِكْ بِالَّذِي أُوحِيَ إِلَيْكَ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ ﴿٤٣﴾ وَإِنَّهُ لَذِكْرٌ لَّكَ وَلِقَوْمِكَ ۖ وَسَوْفَ تُسْأَلُونَ ﴿٤٤﴾} صدق الله العظيم [الزخرف].

    وأما الأحاديث غير الحقّ التي يستفسر عنها الباحث عن الحقّ لدى أهل السُّنة فأجيبك بالحقّ، وأقول: عليكم أولاً أن تعترفوا بالحقّ في كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ بالفتوى الحق أنّ مُحكم القرآن هو المرجع لما اختلف فيه عُلماء الحديث، فإذا اتّفقنا صار الأمر والحُكم هيناً جداً وعلينا يسيراً بإذن الله، ومن ثم أستطيع أن أدافع عن سنة محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم وأنفي كافة البدع والمُحدثات اليهوديّة، ومن ثم أعيدكم إلى منهاج النبوّة الأولى.

    و يا معشر السُّنة والشيعة المُختلفين أفتيكم بالحقّ أنكم على الباطل جميعاً، وجعل الله بينكم ما بين اليهود والنصارى من العدواة والبغضاء:
    {وَقَالَتِ الْيَهُودُ لَيْسَتِ النَّصَارَىٰ عَلَىٰ شَيْءٍ وَقَالَتِ النَّصَارَىٰ لَيْسَتِ الْيَهُودُ عَلَىٰ شَيْءٍ وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتَابَ كَذَٰلِكَ قَالَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ فَاللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ} صدق الله العظيم [البقرة:١١٣].

    وكذلك قالت الشيعة ليست أهل السُّنة على شيءٍ وكذلك قال أهل السُّنة ليست الشيعة على شيء، ألا وإن الشيعة والسُّنة هم المقصودون بقول الله تعالى:
    {كَذَٰلِكَ قَالَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ فَاللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ} صدق الله العظيم [البقرة:١١٣].

    و يا معشر السُّنة والشيعة، ما كان للحقّ أن يتّبع أهواءكم ولا أهواء الفِرق الأخرى، وأقسمُ بالذي رفع السماء بلا عمد؛ الله الأحد لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفواً أحد لو اجتمع كافة عُلماء المُسلمين واليهود والنصارى في طاولة الحوار العالميّة للاحتكام إلى القرآن العظيم في جميع ما كانوا فيه يختلفون لألجمتهم أجمعين بسُلطان العلم حتى لا يُعرض عن الحقّ إلا من علِم علْم اليقين أنّ ناصر محمد اليماني هو حقاً الإمام المهديّ الحقّ المبعوث من ربّ العالمين ثم يعرض عن الحقّ لأنهم للحقّ كارهون؛ أولئك من شياطين البشر ألدّ أعداء الله والمهديّ المنتظَر الداعي بالبيان الحقّ للذِّكر، وإنْ أخرسَ لساني أحدُ علماء الأمّة من القرآن، فقد أصبح ناصر محمد اليماني كذاباً أشراً وليس الإمام المهديّ المنتظَر؛ ألا والله الذي لا إله إلا هو ولا معبودَ سواه لولا أنّي رأيت حتى كلمة المنتظَر لما أضفتها حتى لا أقول على الله ما لم أعلم، ولكان قلت الإمام المهديّ وحسبي ذلك، ولكن الله أراني حتى كلمة المنتظَر (المهديّ المنتظَر)، ولكن الرؤيا تخصُّ صاحبها وما جئت أحاجكم بالرؤيا إذاً لفسدت الأرض من جرَّاء الرؤيا ومن كثرة الافتراء، ولا يُبنى على الرؤيا حُكمٌ شرعيٌّ للأّمّة وإنّما الرؤيا تخصُّ صاحبها وبيني وبينكم هو كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ إن كنتم مؤمنين، ولم يجعلني الله مُبتدعاً بل مُتبعاً لكتاب الله وسنّة رسوله الحقّ الذي جاءكم به النبي الأميّ، ولذلك واطأ اسمه في اسم المهديّ المنتظَر ناصر محمد اليماني وجعل الله موضع التواطؤ للاسم مُحمد في اسمي في اسم أبي وذلك لكي يجعل في اسمي خبري وراية أمري، ولو لم يفترِ الشيعة والسُّنة باسم المهديّ لكان المفترون قليلاً لشخصيّة المهديّ المنتظَر، ولكن بسبب استعجالكم على الاسم فتنتم قوماً كثيراً ففي كُل جيل تجدونهم عدداً كبيراً على مستوى العالمين بسبب وسوسة الشياطين لهم بغير الحقّ، حتى إذا جاءكم الإمام المهديّ الحقّ من ربكم فتقولوا هذا شيء تعوّدنا عليه، فاذهب لطبيب نفسي وتعالج فلديك مسّ شيطانٍ رجيمٍ، وبذلك المكر نجحت الشياطين في صدكم عن اتّباع الحقّ من ربّكم حتى يعذبكم عذاباً نكراً.

    ويا قوم، إنما أعظكم بواحدةٍ وهي إن كان ناصر محمد اليماني مثله كمثل المهديين المُفترين الذين اعترتهم مسوس الشياطين فُسرعان ما يُلجم ناصرَ محمد اليماني أقل علماءُ الأمّة علماً فيحرقوا كرته في موقعه ويتبيّن للباحثين عن الحقّ أنه كذّابٌ أشِرٌ وليس المهديّ المنتظَر، أفلا تتقون أم إنكم قوم لا تفرقون بين الحمير والبعير؟

    ويا معشر عُلماء المذاهب، لا يفتنكم الشيطان عن الحقّ من ربكم فتجعلوا لله عليكم سُلطاناً فيعذبكم بكوكب العذاب القادم، ولربما يأتي في حكمي لبعض المسائل بينكم فتجدوه مُصدقاً لهذه المسألة لدى أهل السُّنة كمثل حُكمي في الحديث الحق:
    [تركت فيكم ما إن تمستكم به فلن تضلوا بعدي أبدا كتاب الله وسنتي فإنهم لا يفترقان] صدق محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم، ومعنى قوله لا يفترقان أي لا يختلفان وما خالفهم فهو باطل.

    وإذا سخط علينا الشيعة نظراً لإنكار حديثهم:
    [كتاب الله وعترتي آل بيتي] وأبوا الاتّباع حتى أتّبعَ ما لديهم فقد نالوا بسخطٍ من الله وغضبٍ عليهم وأعدَّ لهم عذاباً مُهيناً، ولا ولن يتبع الحقُّ أهواءهم.
    وكذلك أهل السُّنة حين يأتي حُكمٌ في مسألة العقيدة في رؤية الله وأحكم أنّ الحقّ مع الشيعة في عقيدة رؤية الله جهرةً، ومن ثم يسخط علينا أهل السُّنة ويأبوا اتِّباعي حتى أتبع أهواءهم! فقد نالوا بسخط من الله وغضب عليهم وأعدًّ لهم عذاباً مُهيناً.

    ويا معشر الشيعة والسُّنة وكافة المذاهب والفرق والمختلفين، إنما جعلني الله حكماً بينكم بالحقّ فيما كنتم فيه تختلفون وآتيكم بالحكم الفصل بينكم من كتاب الله ثم من سنّة رسوله الحقّ فتجدون حكم الله في القرآن والسُّنة حكماً واحداً تلقَّاه محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم من لدُن حكيمٍ عليمٍ، ولستُ أنتمي للشيعة الاثني عشر ولا لأهل السُّنة ولا لأيٍّ من المذاهب والفرق الذين فرّقوا دينهم شيعاً وكُلّ حزبٍ بما لديهم فرحون.
    وأما مذهب آبائي فأبي مذهبه شافعي سُنيّ، وأمّا والدتي فمذهبها زيدي، ولم أتّبع أبي ولم أتّبع والدتي، ولم أتّبع أحداً من علماء الأمّة جميعاً؛ بل اتَّبعت جدّي وحبيبي محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم. تصديقاً لقول الله تعالى:
    {قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ} صدق الله العظيم [آل‌ عمران:٣١].

    وبما أنّ السّنة من عند الله كما القرآن من عند الله فلم أجد محمداً رسولَ الله صلى الله عليه وآله وسلم كان مُستمسكاً بالسنة وحدها ويذر القرآن واتخذ القرآن مهجوراً لأنه يعلم أنّ القرآن حجّة الله عليه وعلى أمّته، وإذا استمسكوا بالسّنة وحدها فإنّهم سوف يستمسكوا بالحقّ والباطل المُفترى نظراً لأنّ السنة لم يعدكم الله بحفظها من التحريف، ولكن الذي يدافع عن السُّنة النّبويّة هو القرآن العظيم في آياته المُحكمات تجدون فيهنَّ الدفاع عن سنة محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم، فتنفي كُلّ بدعةٍ وتكشف كُلّ ضلالةٍ، وجعل الله مُحكم القرآن العظيم كالحارس الذي لا ينام ذلك لأنّ الآيات المُحكمات يحرسنَ السُّنة النّبويّة فيخبرنّكم إنّ ذلك الحديث الفلاني موضوعٌ مختلفٌ معناه جملةً وتفصيلاً، فيشهدن بالحقّ عليكم يوم الدين لئن اتَّخذتم محكم القرآن مهجوراً فلم تتدبروه كما أمركم الله بالتدبر في آياته وفي سنة نبيّه لتعلموا الباطل المدسوس في السُّنة النّبويّة؛ ذلك إن كنتم تؤمنون بكتاب الله وسنّة رسوله الحقّ.

    أما إذا كنتم تريدون أن تستمسكوا بالسنة وحدها بغض النظر لما يخالف القرآن وتقولوا حسبنا السُّنة النّبويّة، فإذا جاءت آية موافقة لما لديكم في السنة فعند ذلك تحاجوا الناس بكتاب الله وسنة رسوله ولكن حين تأتي آية مُخالفة لما لديكم في السنة فعند ذلك تتخذونه وراء ظهوركم وتقولون لا يعلم تأويله إلا الله وحسبنا السنة المُهداة، فمن ذا الذي ينقذكم إذاً من عذاب الله يا معشر عُلماء السُنَّة لئن فعلتم وفرقتم بين كتاب الله وسنة رسوله؟ ألا والله الذي لا إله إلا هو لا ألومكم على تمسككم بأحاديث لا تُخالف لمحكم القرآن العظيم حتى ولو لم يوجد لها بُرهانٌ واحدٌ في القرآن فإني الإمام المهديّ آخذ بالحديث النّبويّ الذي يتفق مع القرآن أو لا يخالف القرآن في شيءٍ فآخذ به ولو لم يكن له بُرهانٌ واحدٌ في القرآن فليس شرطاً أن تتفق جميع الأحاديث النّبويّة الحقّ للقرآن العظيم؛ بل المهم أن لا تخالف لمحكم القرآن في شيء، وما خالف لمحكم القرآن فإني أفركه بنعل قدمي لأني أعلمُ علم اليقين أنه لم ينطق به الذي لا ينطق عن الهوى وأنها جاءت إلينا من عند غير الله أي من لدى شيطانٍ رجيمٍ.

    و يا معشر السُّنة والشيعة هل تريدون الحقّ؟ فاعلموا أنّي لا ولن أسعى لرضوانكم أبداً بل أنطق بالحقّ ومن شاء فليؤمن ومن شاء فليكفر ثم يحكم الله بيني وبينه بالحقّ وهو أسرعُ الحاسبين، وسلامٌ على المُرسلين، والحمدُ لله ربّ العالمين..

    ونأتي للجواب على السؤال الثالث:
    اقتباس المشاركة :
    السؤال الثالث
    الرسول صلى الله عليه وسلم اخبرنا عن امور كثيره اخر الزمان ونريد منك شرح هذه الاحاديث واين نحن منها
    الاول ــ متى معركة هيرمجدون ومتى
    الثاني ــ يكاد الفرات ان ينحسر عن كنز من ذهب فهل هو ذهب حقيقي او مقصود البترول
    الثالث ــ هناك حرب تقع قبل هيرمجدون بين الروم المسيح وبين عدوا اخر من غير المسلمين
    فمن هو العدو)
    انتهى الاقتباس
    الجواب بالحقّ:
    لكُل حادثٍ حديث، فهل تريدني أبين أسرار حربي لأعدائي؟ وأكتفي بقول الله تعالى:
    {وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شيئاً وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ} صدق الله العظيم [النور:٥٥]، ثم نجعل الناس أمّةً واحدةً بإذن الله، ومن كفر بعد ذلك واتّبع المسيح الدجال {فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ}.

    وأكبر حرب في تاريخ البشرية هي بقيادة المهديّ المنتظَر ومعه وزيره المسيح عيسى ابن مريم صلى الله عليه وآله وسلم، وخصمنا هو المسيح الكذاب الذي يريد أن يقول أنّه المسيح عيسى ابن مريم ويقول أنه الله ربّ العالمين، وما كان لابن مريم أن يقول ذلك، ولذلك يُسمّى المسيح الكذاب؛ بل هو الطاغوت الشيطان الرجيم وقبيله من ذرّيات البشر من يأجوج ومأجوج، أباؤهم من شياطين البشر وأمهاتهم من إناث الشياطين، إنهم يرونكم من حيث لا ترونهم وهم في الأرض ذات المشرقين في الحياة الدُنيا وليس الآخرة، وكذلك لدينا سُفراؤه في ظاهر الحياة الدنُيا وأولياؤه المُخلصون من شياطين البشر من اليهود إلا من اتّبع الحقّ ولم تأخذه العزّة بالإثم وأراد أن يتّبع الحقّ فليعلم إنّ الله يغفر الذنوب جميعاً ويقبل التوبة عن عباده، وإن أبوا رحمة الله فهي آخر فرصةً لهم ويمسخ الله من يشاء منهم إلى خنازير كما مسخ الذين من قبلهم إلى قردة. تصديقاً لقول الله تعالى:
    {قُلْ هَلْ أُنَبِّئُكُم بِشَرٍّ مِّن ذَٰلِكَ مَثُوبَةً عِندَ اللَّهِ مَن لَّعَنَهُ اللَّهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ وَعَبَدَ الطَّاغُوتَ أُولَٰئِكَ شَرٌّ مَّكَانًا وَأَضَلُّ عَن سَوَاءِ السَّبِيلِ} صدق الله العظيم [المائدة:٦٠].

    فأمّا المسخ إلى قردة فقد مضى وانقضى. تصديقاً لقول الله تعالى:
    {فَلَمَّا عَتَوْا عَن مَّا نُهُوا عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ} صدق الله العظيم [الأعراف:١٦٦].

    ومن ثمّ يذكر اليهود المُكذِّبين بالقرآن العظيم ما فعل بأصحابهم لذلك يُحذرهم. وقال الله تعالى:
    {وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَوْا مِنكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ} صدق الله العظيم [البقرة:٦٥].

    ومن ثم يحذّر الكفار بالقرآن وعدم اتِّباعه فصدر تحذير لطائفة من أهل الكتاب بالتهديد بالمسخ. وقال الله تعالى:
    {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ آمِنُوا بِمَا نَزَّلْنَا مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَكُم مِّن قَبْلِ أَن نَّطْمِسَ وُجُوهًا فَنَرُدَّهَا عَلَىٰ أَدْبَارِهَا أَوْ نَلْعَنَهُمْ كَمَا لَعَنَّا أَصْحَابَ السَّبْتِ وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ مَفْعُولًا} صدق الله العظيم [النساء:٤٧].

    ومن ثم نأتي للإجابة عن السؤال الرابع:
    اقتباس المشاركة :
    السؤال الرابع
    هناك احديث عن اسم الله الاعضم
    فقيل انه في اية الكرسي
    وقيل في سورة الاخلاص
    وقيل في بسم الله الرحمن الرحيم
    وقيل ايضا عن الرسول صلى الله عليه وسلم هي في دعوة يونس علي السلام
    لا اله الا انت سبحانك اني كنت من الظالمين.
    انتهى الاقتباس
    أخي الكريم قال الله تعالى: {قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَنَ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى} صدق الله العظيم [الإسراء:١١٠].

    فلا يجوز التفريق بين أسماء الله ولا يوجد هناك اسم أعظم من اسم، وجميعها لواحدٍ أحد، وإنما يوصف الاسم الأعظم بالأعظم لأنه حقيقة رضوان نفسه تعالى على عباده فيجدون رضوان نفس الله نعيماً في أنفسهم طمأنينة وسكينة وراحة بال في قلوبهم انعكاساً لرضوان الله عليهم ومن علم بذلك سوف يشهد بالحقّ أنّ نعيم رضوان نفس الله على عبده نعيمٌ أكبر من نعيم الدُنيا والآخرة. تصديقاً لقول الله تعالى:
    {وَعَدَ اللهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللهِ أَكْبَرُ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ} صدق الله العظيم [التوبة:72].

    ويوجد اسم الله الأعظم في هذه الآية، وهو قول الله تعالى:
    {وَرِضْوَانٌ مِنَ اللهِ أَكْبَرُ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ} صدق الله العظيم؛ أي نعيمٌ أعظمُ من نعيم الجنة، ولذلك يُوصف بالأعظم؛ أي نعيمٌ نفسيٌّ أعظم من نعيم الجنة الماديّة، وتلك حقيقة اسم الله الأعظم وهو( النعيم الأعظم)؛ أي نعيمٌ أعظمُ من نعيم الجنة وليس أعظم من أسماء الله الأخرى، فلا فرق بين أسماء الله سبحانه وتعالى علوَّا كبيرا، وعن ذلك سوف تُسألون لأنه الهدف من خلقكم وألهاكم عنه التكاثر في الحياة الدنيا لتسألن يومئذ عن النعيم وهو الهدف من خلقكم لتعبدوا نعيم رضوانه عليكم سبحانه وتعالى علوَّا كبيراً.

    ومن ثم نأتي للإجابة عن السؤال الخامس:
    اقتباس المشاركة :
    السؤال الخامس:
    الآيه الكونيه التي ذكرتها ليست دليل على انك المهديّ وربما دليل ان يوجد مهديّ اخر
    وكونك انت اخبرت عنها قبل حدوثها فهذه من علم الفلك وليست معجزه
    اما عن قبور قوم عاد وانها في الربع الخالي فهذه رأيتها قبل 8 سنوات واكتشفت من قبل ولست انت التي اكتشفتها وانا يأجوج ومأجوج وانهم في داخل االارض وان الارض مجوفه فهذا ليس دليل محسوس
    لان ليس بمقدوري ان اذهب للقطب الجنوبي او الشمالي لكي اتأكد والصور ليست دليل قاطع
    فالصور انت اخذتها من الاقمار الصناعيه والتي سبقوك في اكتشافها.
    انتهى الاقتباس
    الجواب بالحقّ:
    أقول لك اتقِ الله ولا تصدّ عن الحقّ وهل أتيتُكم بالبرهان من كتب علماء الفلك؛ بل كتاب الله الذي نزل قبل علمكم بأكثر من 1430 عاماً لكي أثبت حقيقة هذا القرآن للعالمين أنّ مُحمداً رسول الله تلقّاه من لدن حكيمٍ عليمٍ، ولذلك أحاجّهم بما أحاطهم الله من العلم لأنّ الله قد أنزل ذلك العلم في القرآن العظيم قبل أن يحيطوا بعلمه ليتبيّن لهم أنّه الحقّ بالعلم والمنطق على الواقع الحقيقي.

    ونأتي للإجابة عن السؤال السادس:
    اقتباس المشاركة :
    السؤال السادس
    في الاحاديث التي تتحدث عن المهديّ كثيره منها
    ان مبايعته بين الركن والمقام وليس في اليمن
    كذلك يبايع وهو كاره)
    انتهى الاقتباس
    الجواب:
    اسمع أخي الكريم، اعلم أنّ الحوار للمهديّ المنتظَر يأتي من قبل الظهور، ومن بعد التصديق أظهر للمُبايعة لعلماء الأمّة عند البيت العتيق، ولا تزالون في عصر الحوار من قبل الظهور فلم نظهر بعدُ بل من بعد التصديق أظهر لكم عند البيت العتيق إن شاء الله.

    وسلامٌ على المُرسلين، والحمدُ لله ربّ العالمين..
    الإمام المهديّ ناصر محمد اليماني.
    ــــــــــــــــــ
    اضغط هنا لقراءة البيان المقتبس..



  2. افتراضي Mengingatkan hiwar yang lama sejak bertahun-tahun antara aku dan salah seorang ulama Sunni, padanya ada jawaban-jawaban pemutus yang meyakinkan..


    Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani
    07 - شعبان - 1441 هـ
    31 - 03 - 2020 مـ
    09:19 صباحاً
    ( بحسب التقويم الرسمي لأمّ القرى )
    Mengikut takwim rasmi Makkah
    ___________

    [ لمتابعة رابط المشاركة الأصلية للبيان ]
    ikuti pautan postingan asal keterangan
    https://albushra-islamia.net/showthread.php?p=325655



    Mengingatkan hiwar yang lama sejak bertahun-tahun antara aku dan salah seorang ulama Sunni, padanya ada jawaban-jawaban pemutus yang meyakinkan, bagi kebanyakan dari para penanya yang mencari kebenaran di seluruh dunia, kami arahkan untuk memuatkannya di semua bahagian untuk para mufti di negara Arab dan Islam..


    اقتباس المشاركة 328814 من موضوع Fatwa-fatwa Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani dan balasannya terhadap pertanyaan Ahlus Sunnah..


    Fatwa-fatwa Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani dan balasannya terhadap pertanyaan Ahlus Sunnah..


    Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani, sholawat dan salam ke atas Penutup para nabi dan rasul beserta para pengikut kebenaran hingga Hari Pembalasan:


    Pertanyaan pertama:
    اقتباس المشاركة :
    Para ulama Sunnah, yakni ulama empat mazhab berbeza dalam perkara yang ada pada mereka, namun tidak ada seorangpun di antara mereka yang mendakwa dirinya lebih tahu dari orang-orang lain, tidak ada yang mendakwa dirinya Al Mahdi, orang yang mendapat hidayah dari Allah; kerana itu perselisihan adalah suatu yang dapat diterima, hatta dalam Islam sendiri pun ada bermazhab-mazhab. Apa komentarmu
    ?
    انتهى الاقتباس


    Jawaban terhadap pertanyaanmu yang pertama:
    Saudaraku pencari kebenaran, kami telah membenarkan janjimu bahawa engkau tidak menginginkan selain kebenaran, terus pada jawaban yang sebenarnya, kerana sudah selayaknya aku tidak mengatakan kecuali kebenaran, dan kebenaranlah yang lebih berhak untuk diikuti

    Aku nyatakan padamu dengan sesungguhnya mengenai pertanyaanmu, mengapa tiada seorangpun ulama empat mazhab yang mengatakan dirinya Al Imam Al Mahdi, demikian itu kerana dirinya tidak dapat membuktikan dengan ilmu pengetahuan dan dalil hujjah bahawa dia adalah Al Mahdi

    Ini kerana sekiranya salah seorang dari mereka benar-benar Al Imam Al Mahdi, nescaya dia mampu memutuskan perkara yang mereka perselisihkan di antara mereka, dengan mendatangkan hukum keputusan dari Kitabullah, sehinggalah mereka tidak merasa keberatan untuk menerima hukum keputusan yang telah diputuskan di antara mereka, dan mereka menerima hukum keputusan itu dengan sepenuhnya

    Lantas dia menyatukan mazhab-mazhab dan kelompok-kelompok, lalu menggabungkan mereka semua di atas Minhaj An Nubuwwah yang sebenar, Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang hak, tidak ada sesudah kebenaran itu melainkan kesesatan, demikian itu kerana Al Imam Al Mahdi adalah pemimpin ummah dan raja mereka, sekiranya Allah benar-benar telah memilihnya untuk mereka sebagai khalifah, raja dan imam, yang memimpin dan memutuskan perkara di antara mereka dengan adil, mengatakan dengan ucapan yang memisahkan di antara yang hak dan yang batil, dan ianya sekali-kali bukanlah senda gurauan

    Maka tentu sahaja Allah meneguhkan dan memperkuatnya dengan bukti pemilihannya sebagai khalifah oleh Allah, yakni dengan menganugerahkan kepadanya keluasan dan penguasaan dalam ilmu pengetahuan yang melampaui semua ulama umat, sebagaimana Allah telah memilih Raja Thalut dan menjadikannya sebagai ketua, sebagai raja dan imam yang memimpin Bani Israil. Allah Ta'ala berfirman:

    Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (247)
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah]



    Wahai sekalian ulama umat dan para pengikut mereka dalam mazhab yang berbeza-beza, andai kalian masih tetap berada di atas petunjuk, tentu takdirku dan era kemunculanku tidak tiba, adakah kalian tahu bilakah waktunya Al Imam Al Mahdi diutus
    ?
    Perutusannya terjadi pada umat akhir zaman, tatkala Islam tidak lain kecuali hanya menjadi kerakyatan dan kebangsaan yang dihubungkan pada pemeluknya, tidak tersisa dari Islam itu kecuali hanya namanya, manusia tidak merasa aman dari buruknya perbuatan dan perkataan seseorang yang dikatakan beragama Islam, padahal seorang muslim itu adalah orang yang manusia lain merasa aman dari keburukan perbuatan dan perkataannya

    Orang kuat di antara mereka menindas orang yang lemah, Islam hanya pada namanya sahaja bagi mereka, Al Quran hanya tinggal tulisannya yang ada pada mereka dan mereka telah menjadikan Al Quran itu suatu yang tidak diacuhkan, dengan berdalih tiada yang tahu takwilnya selain Allah! Padahal yang Allah maksudkan adalah ayat-ayat mutasyabihat

    Bahkan mereka berpaling dari ayat-ayat muhkamat yang jelas lagi menjelaskan, sebagai Ummul Kitab, tiada yang menyimpang dari ayat-ayat muhkamat lalu mengikuti makna zahir ayat-ayat mutasyabihat, kecuali orang yang di dalam hatinya condong kepada kesesatan, cenderung untuk menyimpang dari kebenaran

    Adapun sunnah Nabi, maka mereka menganggap yang sunnah sebagai bid'ah, yang bid'ah pula dianggap sebagai sunnah; yakni mereka melihat yang hak di antara sunnah itu sebagai batil, sedangkan sunnah yang batil pula, yang direkayasa lagi bertentangan dengan muhkam Al Quran mereka anggap benar
    !
    Lantas tersesatlah para ulama mereka dari jalan kebenaran, lalu mereka menyesatkan umat mereka sampailah Islam itu hanya tinggal nama untuk mereka, dan mereka tidak bekerjasama dan tidak berurusan dengan aturan-aturan Islam yang sebenar, Al Quran hanya tinggal tulisannya sahaja yang terpelihara pada mereka, dan mereka telah menjadikan Al Quran itu sebagai suatu yang tidak diacuhkan

    Sungguhpun mereka mempelajarinya, namun mereka tidak bertadabbur merenungkannya, mereka tidak mementingkan selain pembelajaran untuk menyebut lafaznya dan makhraj-makhraj hurufnya dalam halaqah mereka, mereka meninggalkan perkara dasar yang menjadi asas, yaitu bertadabbur merenungkan kalimat-kalimat Al Quran;

    Sehinggalah bilamana ulama umat Islam telah keluar meninggalkan jalan yang lurus, lantas mereka mengeluarkan pula umat mereka, mereka tidak bekerjasama dan tidak berurusan di antara mereka dengan agama Islam, maka orang-orang non-muslim menjadi lebih adil dari mereka dalam berurusan dan dalam perhubungan mereka, lantaran umat Islam sendiri telah melupakan perkara yang diperingatkan pada mereka, para ulama mereka telah tersesat dan menyesatkan pengikut mereka di akhir zaman

    Zaman yang mana akan terjadinya peristiwa matahari terbit dari arah barat di tempat terbenamnya, suatu kejadian yang akan berlaku di zaman mereka ini, justeru itu Allah mengutuskan kepada mereka Al Imam Al Mahdi, untuk membimbing mereka dan mengembalikan mereka ke jalan yang lurus, yang berdasarkan Minhaj Al Nubuwwah Al Uulaa, di atas jalan awal kenabian, lantas Al Mahdi menyeru mereka untuk kembali mencari keputusan hukum dari Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang benar, sunnah Nabi yang tidak bertentangan dengan muhkam Al Quran

    Namun kemudian para ulama mereka berpaling darinya, mereka tidak mahu kembali berhukum dengan muhkam Al Quran, kerana kelak ianya akan bertentangan dengan kebatilan yang menjadi pegangan mereka, kebatilan yang mereka pegang teguh dari hadits-hadits dan dari riwayat-riwayat fitnah, yang palsu lagi bertentangan dengan muhkam Al Quran

    Hadits-hadits dan riwayat-riwayat itu datang dari sisi selain Allah lalu mereka mengikutinya, meskipun mereka tahu ianya bertentangan dengan muhkam Al Quran; mereka itulah orang-orang yang berpaling dari Kitabullah, dan mereka juga berpaling dari sunnah Rasulullah yang benar, mereka menganggap sunnah yang benar di antaranya adalah batil, manakala yang batil pula dianggap benar

    Mereka itulah seburuk-buruk ulama dalam umat Muhammad -shollallaahu 'alayhi wasallam- dari semua mazhab, mereka itu seperti ulama Yahudi dan Nasrani yang berpegang teguh pada perkara yang datang dari sisi selain Allah, yaitu para perkara yang datang dari taghut syaitan yang direjam, di antara mereka adalah ulama hari ini beserta umat mereka pada umat Islam terakhir, di era seruan dakwah Al Mahdi Al Muntadhar untuk hiwar sebelum matahari terbit dari arah barat di tempat terbenamnya

    Para ulama umat ini beserta pengikut-pengikut mereka, mereka itulah orang-orang yang Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- sabdakan mengenai mereka:

    Akan datang suatu zaman pada umatku, mereka menyukai lima perkara dan melupakan lima perkara, yaitu mereka menyukai dunia dan melupakan akhirat, mereka menyukai harta dan melupakan hisab perhitungan, mereka menyukai makhluk dan melupakan Al Khaliq, mereka suka melakukan dosa dan melupakan taubat, mereka menyukai istana dan melupakan kuburan

    Para sahabat bertanya: Akan datang zaman ini wahai Rasulullah? Rasul menjawab: Bahkan akan datang yang lebih besar dari itu, para sahabat bertanya: Apakah itu? Nabi menjawab: Mereka tidak memerintahkan kebaikan dan tidak melarang kemungkaran. Para sahabat bertanya lagi: Zaman ini akan datang pada umat Muhammad wahai Rasulullah? Bahkan yang lebih besar dari itu akan datang. Para sahabat bertanya: Apakah itu? Baginda menjawab: Mereka melihat yang benar itu salah dan yang salah itu benar
    Benar sabda Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-


    Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda mengenai mereka: Akan datang pada umatku suatu zaman yang mana tidak tersisa dari Al Quran selain tulisannya, dan tidak tersisa dari Islam selain namanya yang mereka namakan, padahal mereka adalah sejauh-jauh manusia dari Islam, masjid-masjid mereka makmur tapi sepi dari petunjuk, para fuqaha di zaman itu adalah seburuk-buruk fuqaha di bawah langit, dari mereka keluarnya fitnah dan kepada mereka fitnah itu kembali


    Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda: Akan datang pada manusia suatu zaman, yang mana perut mereka menjadi tuhan mereka, wanita-wanita mereka menjadi kiblat mereka, dinar-dinar mereka menjadi agama mereka, kemuliaan mereka terletak pada harta benda mereka, keimanan hanya tinggal namanya, Islam hanya tinggal tulisannya, Al Quran hanya tinggal pelajarannya, masjid-masjid mereka makmur, namun hati-hati mereka kosong dari petunjuk, para ulama mereka adalah sejahat-jahat makhluk Allah di muka bumi. Ketika itu Allah menguji mereka dengan empat perkara: Penindasan dari sultan, kemarau yang berpanjangan, kezaliman dari penguasa dan pemerintah, maka para sahabat merasa heran, mereka bertanya: Wahai Rasulullah, adakah mereka menyembah berhala? Nabi menjawab: Ya, setiap dirham pada mereka merupakan berhala


    Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda: Akan datang pada umatku suatu zaman, yang mana di zaman itu batin mereka kotor dan jahat, mereka memperindah zahir mereka kerana tamakkan dunia, mereka tidak menginginkan pahala dan redha Allah dengan dunia, urusan mereka menjadi riya dan tidak bercampur dengan rasa takut, Allah menimpakan hukuman kepada mereka secara merata kerana perbuatan mereka, lalu mereka berdoa kepada Allah seperti doa orang yang akan tenggelam, namun doa mereka tidak diterima


    Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam- bersabda:
    Akan datang suatu zaman kepada manusia dimana ketika itu, banyak yang berwajah manusia akan tetapi berhati syaitan; mereka seperti serigala-serigala pemangsa yang suka menumpahkan darah; mereka tidak meninggalkan kemungkaran yang mereka lakukan, apatah lagi mencegahnya; jika engkau mengikuti dan memerhatikan mereka, maka mereka akan hilang kepercayaan padamu dan mencurigaimu; dan jika engkau berkata-kata dengan mereka, maka mereka akan mendustakanmu; dan jika engkau menjauh dari pandangan mereka, maka mereka akan menikammu dari belakang. Sunnah pada mereka adalah bid'ah, dan bid'ah adalah sunnah; orang yang baik di antara mereka dianggap pengkhianat dan si pengkhianat dianggap baik; orang yang beriman di antara mereka sengsara dan orang fasik dimuliakan; para remaja mereka bengis dan ganas; para wanita mereka licik; orang tua-tua mereka tidak memerintahkan kebaikan dan tidak mencegah kemungkaran; berkonsultasi dengan mereka adalah memalukan; berbangga dengan mereka adalah kehinaan; dan meminta sesuatu yang ada pada mereka merupakan sebuah kemelaratan; maka ketika itu, Allah akan mengharamkan bagi mereka titisan-titisan hujan pada waktu yang sesuai musimnya; dan Allah akan menurunkan hujan pada waktu yang tidak sesuai musimnya; kejahatan-kejahatan mereka menjadikan mereka bertindak sewenang-wenangnya hingga menyebabkan mereka ditimpa siksaan yang seberat-beratnya"
    Benar sabda Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam-


    Wahai sekalian ulama umat, aku bersumpah demi Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa, yang dapat mengetahui segala penglihatan sedang Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan, yang menciptakan jinn dari nyalaan api dan menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, sesungguhnya aku adalah Al Imam Al Mahdi yang sebenarnya dari Tuhan kalian, Allah telah mengutusku kepada kalian untuk membimbing kalian dan ulama kalian kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang hak

    Sudah selayaknya aku tidak mengatakan terhadap Allah dan Rasul-Nya melainkan kebenaran, aku perintahkan kalian dengan perkara yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya kepada kalian, aku larang kalian dari perkara yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya, Allah tidak mengutusku dengan agama baru, namun untuk mengembalikan kalian pada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang benar sebagaimana umat pertama, generasi awal yang berada atas Minhaj Nubuwwah yang hak

    Oleh kerana aku ini adalah Al Imam Al Mahdi yang sesungguhnya dari Tuhan kalian, maka tidak sepatutnya bagi kebenaran untuk mengikuti kemauan hawa nafsu kalian, tidak pula menginginkan kerelaan kalian dan tidak juga gentar terhadap kalian sama sekali, aku mengatakan kebenaran dari Tuhan kalian, barangsiapa yang mahu percaya silakan dan sesiapa yang tidak mahu mempercayainya juga silakan

    Allah-lah yang akan memutuskan perkara antara aku dan dia dengan sebenar-benarnya, kerana Allah-lah sebaik-baik yang menghakimi, Allah akan menzahirkanku padanya dan memenangkanku pada suatu malam dengan azab seksaan yang dahsyat dari sisi-Nya, sedang dia termasuk kalangan orang-orang yang tunduk merendahkan diri


    Wahai sekalian ulama umat, sesungguhnya aku adalah Al Imam Al Mahdi, pemimpin yang mendapat petunjuk untuk membimbing kalian setelah kalian menyimpang dari kebenaran, seandainya kalian masih berada di jalan petunjuk yang benar, nescaya tidak datang takdir era kemunculanku

    Wahai sekalian ulama umat, sesungguhnya aku benar-benar dapat membuktikan bahawa kalian telah menyimpang dari jalan kebenaran dan menyesatkan umat kalian, aku juga mampu menguasai dan mengungguli kalian dengan sebenar-benarnya, kerana aku mendapatkan ilmu pengetahuan langsung dari sisi Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Mewaspadai

    Aku mulai dengan dalil bukti yang nyata dan aku bawakannya pada kalian dari muhkam Al Quran, aku nyatakan kepada kalian bahawasanya kalian telah meninggalkan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang hak, kalian berpegang teguh pada perkara yang bertentangan dengan muhkam Al Quran, kalian telah mengikuti suruhan syaitan yang menyuruh kalian untuk mengatakan terhadap Allah pada perkara yang kalian tidak tahu

    Kalian telah berpaling dari perintah Ar Rahman untuk tidak mengatakan terhadap Allah pada perkara yang tidak kalian ketahui, hadits-hadits yang datang dari syaitan telah memperdayai kalian, yaitu hadits-hadits yang datang dari sisi selain Allah dan tidak pula dari Rasulullah;

    Namun datangnya dari syaitan yang direjam melalui lisan penolong-penolongnya yang mengatakan pada kalian bahawa perselisihan umatku adalah rahmat
    !
    Kalian telah mematuhi suruhan syaitan dan mendurhakai perintah Ar Rahman dalam muhkam Al Quran, pada firman Allah Ta’ala:
    Tegakkanlah agama dan janganlah kalian berpecah belah tentangnya
    Maha Benar Allah
    [Asy Syuuraa:13]


    Demikian juga Allah melarang kalian berpecah-belah menjadi bergolongan seperti Ahlul Kitab wahai sekalian ulama umat dan pengikut mereka, kalian temukan perintah Allah yang menyatakan suruhan-Nya itu dalam muhkam Kitabullah, pada firman Allah Ta’ala:

    Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (30) dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, (31) yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. (32)
    Maha Benar Allah
    [Ar Ruum]


    Begitu juga perintah Allah yang menyatakan suruhan-Nya pada firman Allah Ta’ala:
    Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (13)
    Maha Benar Allah
    [Asy Syuura]


    Begitu juga pada firman Allah Ta’ala:
    Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat. (159)
    Maha Benar Allah
    [Al An’aam]



    Demikian juga perintah Allah yang dinyatakan dalam muhkam Kitab-Nya pada firman Allah Ta’ala:
    Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (103)
    Maha Benar Allah
    [Aali ‘Imran:103]


    Demikian juga perintah Allah yang dinyatakan pada firman-Nya:
    Dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu
    Maha Benar Allah
    [Al Anfaal:46]


    Akan tetapi ulama umat Islam telah berpecah-belah, lantas mereka menjadi gentar, lemah dan hilang kekuatan kalian seperti keadaan kalian kini wahai sekalian umat Islam, lalu kemegahan dan kehormatan kalian pergi pada musuh-musuh kalian, membuatkan mereka berada dalam kesombongan dan permusuhan sengit terhadap agama kalian dengan alasan terror

    Lalu pemimpin-pemimpin kalian pula membantu mereka membasmi terorisme, menyebabkan orang-orang yang menyeru kebenaran dari kalangan ulama kalian jadi lemah, mereka khuatir orang-orang menangkap mereka padahal mereka tidak bersalah, disebabkan oleh perbuatan orang-orang yang membunuh manusia tanpa alasan yang benar, lalu mereka menyangka mereka melakukan perbaikan
    !
    Ketahuilah bahawasanya mereka itulah orang-orang yang berbuat kerosakan akan tetapi mereka tidak menyedarinya; di seluruh dunia, justeru itu Allah mengutusku dalam takdir yang telah ditentukan dalam Kitab yang tertulis, supaya aku berikan keputusan hukum di antara kalian pada semua perkara yang kalian perselisihkan dalam agama

    Aku putuskan dengan keputusan hukum yang memisahkan antara yang hak dan yang batil, ianya bukan senda gurauan, untuk menggabungkan kekuatan kalian, menyatukan barisan kalian dan memperbaiki perpecahan kalian, maka percayalah pada kebenaran dari Tuhan kalian, jadilah hamba-hamba Allah yang bersyukur wahai umat Al Mahdi Al Muntadhar di era hiwar sebelum muncul

    Aku bersumpah pada kalian demi Allah Tuhanku dan Tuhan kalian yang Maha Esa lagi Maha Perkasa, bahawasanya akulah Al Mahdi Al Muntadhar yang hak dari Tuhan kalian, Allah tidak menjadikan hujjah buktiku terhadap kalian pada sumpahan dan tidak pula pada nama, akan tetapi hujjah buktiku terhadap kalian adalah pada ilmu pengetahuan, kerana Allah telah menganugerahkan dan menambahkan padaku,
    keluasan dan penguasaan dalam ilmu pengetahuan bayan keterangan yang hak bagi Al Quran, yang
    melampaui semua ulama umat

    Supaya Allah membuatkan aku mampu untuk berikan keputusan hukum di antara ulama umat Islam, pada seluruh perkara yang mereka perselisihkan, maka aku keluarkan untuk mereka hukum keputusan yang hak dari muhkam Al Quran, sehinggalah mereka tidak menemukan adanya keberatan dalam diri mereka untuk menerima, semua perkara yang telah aku putuskan antara mereka dengan kebenaran dari Tuhan mereka, dan menerimanya dengan sepenuh hati


    Perkara pertama yang mula-mula akan aku putuskan di antara kalian dengan kebenaran, adalah perselisihan kalian dalam Sunnah Nabawiyah yang hak, ada kelompok yang meninggalkan sunnah Muhammad Rasulullah yang benar, mereka berpegang teguh pada Al Quran sahaja, mereka telah menyimpang dan menyia-yiakan dua sholat fardlu yang menjadi tiang agama

    Manakala ada kelompok lain berpegang teguh pada sunnah Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam-, dan mereka meninggalkan Al Quran, mereka telah menyimpang dan telah disesatkan oleh hadits-hadits palsu yang bertentangan dengan muhkam Al Quran

    Ada pula kelompok yang mencari Kitab Fatimah Az Zahra dan mereka berlebih-lebihan terhadap Ahlul Bayt tanpa alasan yang benar, ada pula kelompok yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah dengan ilmu pengetahuan ladunni, kelompok lain pula mengikuti bid’ah dan perkara-perkara baru dengan perayaan ulangtahun dan berlebih-lebihan terhadap hamba-hamba Allah yang didekatkan, mereka berbuat keterlaluan dalam agama mereka tanpa alasan yang dapat diterima

    Kalian semua telah keluar dari cahaya menuju kegelapan, melainkan orang yang mengikuti kebenaran, yang menyeru kalian ke jalan awal kenabian -Minhaj An Nubuwwah Al Uulaa- Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang hak, orang yang tidak mempercayai sebahagian Kitab lalu mengingkari sebahagian yang lain, tidak juga yang berpegang pada sunnah sahaja lalu menjadikan Al Quran itu sesuatu yang diabaikan, tidak juga yang berpegang teguh pada Al Quran lalu meninggalkan Sunnah Nabi yang benar

    Namun
    orang yang mengikuti kebenaran akan menolak perkara dari sunnah yang bertentangan dengan muhkam Al Quran, dan mencampakkan hadits-hadits yang bertentangan dengan muhkam Al Quran itu di balik belakangnya, lantas dia berpegang teguh pada Al Quran dan As Sunnah yang hak, sunnah yang tidak bertentangan dengan muhkam Al Quran;

    Mereka itulah orang-orang yang berada di atas pegangan dan ajaran Muhammad Rasulullah beserta para sahabat yang bersamanya, minhaj mereka adalah Kitabullah dan Sunnah Nabawiyah yang hak, orang-orang yang menyambut seruan dakwah kebenaran di antara kalian, mereka itulah yang berada di atas Minhaj An Nubuwwah Al Uulaa, mereka tidak memisah-misahkan antara Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang benar;

    Demikian itu kerana Al Quran adalah dari sisi Allah dan Sunnah Nabawiyah yang hak juga dari sisi Allah, yang telah ditinggalkan untuk kalian oleh Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam-, baginda telah mengajarkan kepada kalian bahawasanya keduanya itu tidak berpisah dan tidak bertentangan sampailah Hari Pembalasan, semua perkara dari Sunnah Nabawiyah yang bertentangan dengan muhkam Al Quran, maka ketahuilah bahawa hadits itu datang dari sisi selain Allah, mudah-mudahan kalian bertakwa


    Aku adalah Al Mahdi Al Muntadhar yang sebenarnya dari Tuhan kalian, aku bersaksi bahawa tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, aku bersaksi bahawa Muhammad adalah utusan Allah, aku bersaksi bahawa Al Quran adalah dari sisi Allah, aku bersaksi bahawa Sunnah Nabawiyah yang hak adalah dari sisi Allah sebagaimana Al Quran juga dari sisi Allah

    Aku bersaksi bahawa Al Quran terpelihara lagi terjaga dari pemalsuan, supaya Allah menjadikannya sebagai rujukan bagi perkara yang diperselisihkan oleh ulama dari Sunnah Nabawiyah, aku bersaksi bahawa Allah tidak menjanjikan pada kalian untuk memelihara dan menjaga Sunnah Nabawiyah dari pemalsuan, kerana itu Allah menjadikan muhkam Al Quran sebagai sumber rujukan yang diyakini, bagi perkara yang kalian perselisihkan dari ilmu pengetahuan hadits dalam Sunnah Nabawiyah

    Aku bersaksi kerana Allah dengan kesaksian yang sesungguhnya pasti diyakini, bahawasanya tidak ada seorang pun ulama yang mendebatku dengan Al Quran, kecuali pasti aku bungkam lisannya dengan sebenar-benarnya, lalu dia menyerah dan menerima dengan sepenuhnya, bahawa dirinya tidak mampu menolak dalil hujjah ilmu pengetahuanku dengan kebenaran dari muhkam Al Quran

    Atau dia bawakan penjelasan dan takwilan bagi Al Quran yang lebih baik dari penjelasan dan takwilan Nasser Mohammed Al Yamani, sampai hari berdirinya manusia di hadapan Tuhan Semesta Alam, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang benar, setiap dakwaan perlu pada pembuktian sementara kebohongan pula tidak akan bertahan lama pasti terungkap

    Oleh kerana Allah telah menjadikan aku sebagai hakim yang memutuskan perkara dengan kebenaran di antara semua ulama umat Islam, maka sudah selayaknya aku tidak mengatakan terhadap Allah dan Rasul-Nya melainkan kebenaran, aku nyatakan kebenaran untuk orang-orang yang mahu mengikuti kebenaran, hendaklah mereka berpegang pada orang yang berpegang teguh Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang hak, berpegang pada orang yang berpegang teguh pada cahaya Al Quran dan Sunnah Nabawiyah yang hak, cahaya di atas cahaya dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman


    Oleh kerana aku adalah Al Mahdi Al Muntadhar yang sebenarnya dari Tuhan kalian, yang mana Allah telah menjadikanku sebagai pemutus perkara di antara kalian, dalam seluruh perkara yang diperselisihkan oleh ulama agama Islam, maka kelak aku akan mulai putuskan perkara dengan sebenar-benarnya, terlebih dulu dengan menyatakan fatwa dengan sesungguhnya, bahawa Sunnah Nabawiyah yang hak adalah dari sisi Allah sebagaimana jua Al Quran dari sisi Allah

    Begitu juga aku fatwakan dengan kebenaran, bahawasanya Allah tidak menjanjikan pada kalian untuk menjaga Sunnah Nabawiyah dari pemalsuan, akan tetapi Allah menjanjikan pada kalian untuk menjaga Al Quran dari pemalsuan, agar Allah jadikan ayat-ayat Ummul Kitab dalam Al Quran yakni ayat-ayat muhkamat, sebagai sumber referensi utama terhadap perkara yang kalian perselisihkan dari Sunnah Nabawiyah

    Oleh kerana aku telah menyatakan bahawa Sunnah Nabawiyah datangnya dari sisi Allah sebagaimana Al Quran, maka tentulah menjadi kewajiban ke atas Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani, buat mendatangkan dalil hujjah nyata yang membungkam lawan bicara dari muhkam Al Quran, bahawa Sunnah Nabawiyah yang hak datangnya dari sisi Allah sebagaimana Al Quran ini

    Aku nyatakan fatwa dengan sebenar-benarnya mengenai hadits yang datang dari sisi Allah, melalui lisan Rasul-Nya -shollallaahu ‘alayhi wasallam-, baginda bersabda:
    Ketahuilah, sesungguhnya aku telah dianugerahi Al-Qur’an dan yang serupa dengan Al-Qur’an itu bersamanya, benar sabda Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-


    Aku tidak perlu mencari sumber hadits ini dan tidak perlu mencari ketsiqahan yang dinyatakan terhadap perawi-perawinya; namun aku bawakan pada kalian sandaran (sanad) hadits yang hak ini langsung dari muhkam Al Quran

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam- bersabda,
    Ketahuilah, sesungguhnya aku telah dianugerahi Al-Qur’an dan yang serupa dengan Al-Qur’an itu bersamanya, dan sandaran hadits yang hak ini dapat kalian temukannya dalam muhkam Al Quran, sekiranya kalian bertadabbur merenungkan Al Quran sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kalian, maka kelak kalian akan menemukan sandarannya dengan tepat dalam surah An Nisaa ayat 81 dan 82, yang demikian itu pada firman Allah Ta’ala:

    Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka. (80) Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat". Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung. (81) Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (82) Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu). (83)
    Maha Benar Allah
    [An Nisaa]



    Untuk itu kami melakukan istinbath untuk kalian, akan sandaran hadits yang hak dari ayat-ayat ini, yang dapat ditemukan pada firman Allah Ta’ala:
    Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat". Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung. (81)
    Maha Benar Allah


    Wahai sekalian ulama di Dewan Ulama Senior Arab Saudi, sesungguhnya perkara yang dinyatakan dalam Surah An Nisaa ayat 81 dan 82, telah dijadikan oleh Allah sebagai asas bagi seruan dakwah Al Mahdi Al Muntadhar, buat menyeru para ulama kaum muslimin ke meja bundar hiwar antarabangsa (Laman web Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani), untuk semua ulama umat Islam

    Kalian sama sekali tidak akan dapat mengingkari perkara yang dinyatakan dalam ayat-ayat ini selama-lamanya, melainkan orang yang mengingkari Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang hak, dan Allah-lah yang akan memutuskan perkara antara aku dan dia dengan sebenar-benarnya, dan Allah-lah yang paling cepat membuat perhitungan


    Wahai sekalian ulama di Dewan Ulama Senior Arab Saudi beserta seluruh ulama umat Islam, aku peringatkan kalian agar tidak menafsirkan Al Quran dengan pendapat dan persangkaan, yang sama sekali tidak berguna untuk mendapatkan kebenaran, dan dengan berijtihad sebelum mendapatkan bukti yang jelas dengan ilmu pengetahuan dan dalil yang terang dari Kitabullah, kerana Al Quran adalah Kalamullah, firman Allah Tuhan Semesta Alam..

    Ketahuilah bahawasanya tafsir penjelasan Al Quran adalah makna yang dimaksudkan di dalam Dzat Allah, pengertian yang dihendaki oleh Diri-Nya dari firman-Nya dan apa yang Dia maksudkan secara tepatnya, bilamana kalian mengatakan terhadap Allah pada perkara yang kalian tidak tahu, dengan ucapan persangkaan dan ijtihad yang sama sekali tidak berguna untuk mendapatkan kebenaran

    Jika kalian melakukan yang demikian, maka ketahuilah bahawasanya kalian tidak mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya, namun kalian menuruti perintah syaitan yang menyuruh kalian berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah pada perkara yang kalian tidak mengetahui

    Firman Allah Ta’ala:
    Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (168) Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. (169)
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah]


    Padahal kalian tahu bahawa Allah telah mengharamkan ke atas orang-orang beriman, untuk mengatakan terhadap Allah pada perkara yang tidak mereka ketahui, yang demikian itu ada dalam muhkam Kitabullah pada firman Allah Ta’ala:
    Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui"
    Maha Benar Allah
    [Al A’raaf:33]


    Dengan disertai rasa hormatku pada para ulama yang tidak mengatakan terhadap Allah pada perkara yang mereka tidak tahu, akan tetapi malangnya, kebanyakan dari ulama umat Islam mengikuti perkara yang mereka tidak punya ilmu pengetahuan mengenainya, tanpa mempergunakan akal fikiran mereka; adakah ianya logik dapat diterima akal fikiran, adakah hati mereka merasa tenang terhadapnya
    ?
    Ini kerana terhadap yang demikian itulah mereka akan dimintai pertanggungjawaban
    Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
    Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya
    Maha Benar Allah
    [Al Israa:36]


    Disebabkan mereka mengikuti tafsir-tafsir dari orang-orang yang sebelum mereka, yang mengatakan terhadap Allah pada perkara yang mereka tidak mengetahuinya; maka orang-orang itu telah memesongkan dan menyesatkan mereka, bahkan dari beberapa muhkam Al Quran seperti firman Allah Ta’ala:
    Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya
    Maha Benar Allah
    [An Nisaa:82]


    Orang-orang yang mengatakan terhadap Allah pada perkara yang mereka tidak tahu, mereka mengatakan bahawa Allah menujukan firman-Nya ini kepada orang-orang kafir! Bahawa kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya
    ?
    Akan tetapi aku peringatkan para penafsir dari memisahkan suatu ayat dengan saudaranya yang lainnya, sedangkan ayat-ayat itu dalam tajuk perkara yang sama, supaya ianya jadi yatim lantas mereka menakwilkannya mengikuti kemauan hawa nafsu mereka sesuka hati

    Sekiranya kalian mahu bertadabbur merenungkan Al Quran, janganlah kalian memisah-misahkan suatu ayat dengan ayat-ayat lainnya, namun ambillah kesemua ayat-ayatnya yang berturutan dari satu ayat ke satu ayat seterusnya satu demi satu, yang kesemuanya itu menyatakan pada tajuk perkara yang sama, supaya kalian tidak merubah ayat-ayat Allah dari maksud sebenarnya dengan keterangan yang salah

    Demikian agar jelas bagi kalian mana yang hak dan mana yang batil, sebagai suatu pegangan dan kepatuhan dari kalian untuk tidak mengatakan terhadap Allah melainkan yang benar, sekiranya kita ambil ayat-ayat yang membicarakan tajuk perkara yang tertentu, maka kelak kita akan memahami maksud yang dikehendaki oleh Allah dalam Diri-Nya dari firman-Nya, supaya kita tidak mengatakan terhadap Allah kecuali kebenaran

    Aku beri contoh pada kalian terhadap yang demikian dalam firman Allah Ta’ala:
    Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat". Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung. (81) Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (82)
    Maha Benar Allah
    [An Nisaa]


    Bilamana ada seorang penafsir mengambil ayat 82 firman Allah: Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya, Maha Benar Allah, lalu dia menafsirkannya dengan mengatakan: “Sesungguhnya Allah menujukan firmannya ini kepada orang-orang kafir, agar mereka merenungkan Al Quran, kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya”

    Sesiapa yang mengkaji tafsiran ini, maka sedikitpun dia tidak akan meragukannya walau sebesar zarah, dia tidak akan mencurigai bahawa tafsiran ini tidak benar, sungguhpun maksud sebenar firman Allah ini telah berubah, demikian itu kerana Allah tidak menujukan firman-Nya kepada orang-orang kafir pada posisi ini, namun Allah menujukannya kepada ulama umat Islam

    Bahawa sekiranya mereka mahu mengetahui hadits-hadits Nabawiyah yang datang dari sisi selain Allah, yang berupa rekayasa terhadap Rasul-Nya, maka hendaklah mereka bertadabbur merenungkan Al Quran, untuk melihat kesamaan dan kesepadanan bagi hadits-hadits yang dinyatakan dengan muhkam Al Quran

    Allah telah mengajarkan kepada mereka bahawa setiap perkara dari hadits-hadits Nabawiyah yang datang dari sisi selain Allah, maka kelak mereka akan temukan adanya pertentangan yang banyak antara hadits itu dan muhkam Al Quran

    Ini adalah bukti yang tidak terbantahkan untuk berdebat, bahawa Sunnah Nabawiyah itu tanpa syak dan ragu lagi ianya datang dari sisi Allah sebagaimana Al Quran dari sisi Allah, sesungguhnya Allah telah menjadikan muhkam Al Quran sebagai batu ujian dan sumber rujukan utama terhadap hadits-hadits Nabi yang kalian perselisihkan, demikian itu kerana Al Quran terpelihara lagi terjaga dari perubahan dan pemalsuan

    Manakala As Sunnah pula, Allah tidak menjanjikan pada kalian untuk memeliharanya dan menjaganya dari perubahan dan pemalsuan, sekiranya kalian benar-benar orang yang menggunakan akal fikiran, bertadabbur dan renungkanlah dua ayat ini, nescaya kalian akan dapati perkara yang aku nyatakan dalam bayan keteranganku ini adalah kebenaran tanpa syak dan ragu lagi

    Maka bertadabburlah wahai ulul albaab akan firman Allah Ta’ala:
    Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat". Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung. (81) Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (82)
    Maha Benar Allah
    [An Nisaa]


    Pada kedua ayat ini Allah memberitahukan kalian bahawasanya terdapat sekelompok orang di antara orang-orang beriman, yang datang kepada Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam- dan menyatakan ketaatan, mereka mengatakan: “Kami bersaksi bahawa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan kami bersaksi bahawa Muhammad adalah utusan Allah” secara dusta
    !
    Padahal mereka hanya mahukan agar diri mereka menjadi termasuk dari kalangan para sahabat Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam- secara luaran sahaja, supaya mereka dapat menjadi termasuk dari kalangan para perawi hadits, tujuannya untuk menghalang-halangi manusia dari jalan Allah dengan hadits-hadits yang tidak diucapkan oleh Nabi -shollallaahu ‘alayhi wasallam-

    Allah Ta’ala berfirman:
    Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. (1) Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan. (2)
    Maha Benar Allah
    [Al Munaafiquun]


    Oleh kerana itu Allah menjelaskan pada kalian akan makar tipudaya mereka yang dimaksudkan dari firman-Nya: lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan, dan Allah mengajarkan kapada kalian bahawa mereka tidak menghalangi manusia dari jalan kebenaran dengan menggunakan pedang, namun mereka melakukannya dengan menggunakan hadits-hadits yang tidak diucapkan oleh Nabi -shollallaahu ‘alayhi wasallam- dalam Sunnah Nabawiyah

    Allah Ta’ala berfirman:
    Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat". Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung. (81) Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (82)
    Maha Benar Allah
    [An Nisaa]


    Pada posisi ini disebutkan sandaran bagi hadits yang hak di awal bayan keterangan: Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam- bersabda:
    Ketahuilah, sesungguhnya aku telah dianugerahi Al-Qur’an dan yang serupa dengan Al-Qur’an itu bersamanya,
    demikian itu kerana Allah menyatakan kepada ulama umat, bahawasanya hadits yang direkasaya itu perlu dikembalikan pada Al Quran, bilamana ianya datang dari sisi selain Allah, maka kelak mereka akan menemukan banyak pertentangan di antara hadits itu dan muhkam Al Quran

    Sekalipun begitu, aku Al Mahdi Al Muntadhar yang hak dari Tuhan kalian, aku tidak menolak sunnah Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam, bahkan aku menerima semua yang diriwayatkan dari Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam, demikian itu kerana aku tahu bahawa Sunnah Nabawiyah itu datangnya dari sisi Allah sebagaimana Al Quran dari sisi Allah

    Sesungguhnya aku hanya menolak perkara dari hadits yang bertentangan dengan muhkam Al Quran, kerana aku tahu bahawa ianya adalah hadits rekayasa selagimana ianya bertentangan dengan muhkam Al Quran, bukan bermakna Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani tidak menerima melainkan hadits yang sama dengan Al Quran, aku berlindung kepada Allah dari termasuk kalangan yang tidak mengetahui;

    Namun aku menerima semua hadits Nabawiyah hatta sekalipun hadits itu tidak punya dalil bukti dalam Al Quran, aku menerimanya, aku hanya menolak hadits yang bertentangan dengan muhkam Al Quran, kerana aku yakin ianya hadits yang direkayasa terhadap Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam-


    Wahai sekalian pembesar ulama di Dewan Ulama Senior Arab Saudi, begitu juga seluruh ulama umat Islam, sesungguhnya aku menyeru kalian semua untuk kembali mencari keputusan hukum dari muhkam Al Quran, dalam setiap perkara yang kalian perselisihkan dari hadits-hadits Sunnah, untuk mengoreksi hadits-hadits sunnah Nabi yang hak, untuk membetulkan akidah kepercayaan kalian, menafikan semua perkara bid’ah dan perkara-perkara baru yang diada-adakan dalam agama Islam yang hanif

    Demikian agar kami satukan barisan kalian setelah kalian berpecah-belah dan menjadi lemah semangat, kami kembalikan kekuasaan kalian setelah kalian hilang kekuatan kerana kalian menyalahi perintah Allah yang dinyatakan dalam ayat-ayat-Nya yang muhkamat, Allah melarang kalian dan memperingatkan kalian untuk tidak berselisih, supaya kalian kembali mencari hukum keputusan dari muhkam Al Quran dalam setiap perkara yang kalian perselisihkan dari sunnah

    Ini kerana setiap hadits yang kalian temukannya bertentangan dengan muhkam Al Quran, maka ketahuilah bahawa hadits itu datang dari sisi selain Allah dan tidak dari Rasul-Nya; namun datangnya dari sisi thagut syaitan yang direjam dan penolong-penolongnya dari kalangan syaitan jinn dan manusia, yang membisikkan kebatilan kepada mereka untuk membantah kebenaran, supaya mereka dapat mengeluarkan kalian dari kebenaran sebagaimana yang telah Allah beritahukannya kepada kalian

    Adapun bilamana hadits yang diriwayatkan itu tidak bertentangan dengan muhkam Al Quran maka kembalikan hadits itu pada akal fikiran kalian, mana yang hak darinya akan membuatkan hati kalian tenang dan akal fikiran kalian menerimanya sebagaimana hadits bersiwak, tiada dalil bukti dalam Al Quran namun akal fikiran menerimanya dan menenangkan hati, kerana itu Allah memerintahkan kalian untuk menggunakan akal fikiran kalian

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
    Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya
    Maha Benar Allah
    [Al Israa:36]


    Begitu juga kalian akan dapati bayan keterangan Nasser Mohammed Al Yamani bagi Al Quran, sejalan dengan bayan keterangan yang benar oleh Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam- dalam Sunnah Nabawiyah yang hak, yang telah menyatakan kepada kalian sebelum Nasser Mohammed Al Yamani datang kepada kalian, bahawa muhkam Al Quran adalah batu ujian sebagai rujukan utama terhadap semua perkara yang kalian perselisihkan dari hadits-hadits Sunnah Nabawiyah, sebagai pembenaran terhadap hadits-hadits yang hak dalam perkara ini dari Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam-


    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam- bersabda:
    Ketahuilah, sesungguhnya aku telah dianugerahi Al-Qur’an dan yang serupa dengan Al-Qur’an itu bersamanya

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Kemukakan haditsku pada Kitabullah, mana hadits yang serupa dengan Al Quran, maka ianya dariku dan aku yang mengatakannya

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Sesungguhnya akan tersebar hadits-hadits setelahku nanti. Tiap kali datang kepada kalian sebuah hadits,maka hendaklah kalian membaca Kitabullah dan renungkanlah. Setiap hadits yang bersesuaian dengan Kitabullah, maka aku yang mengatakan hadits itu. Dan setiap hadits yang bertentangan dengan Kitabullah, maka ia bukan dari kata-kataku


    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Akan muncul setelahku nanti perawi-perawi yang meriwayatkan hadits. Maka rujukkan kembali hadits tersebut pada Al Quran. Jika bersesuaian dengan Al Qur'an, ambillah. Jika tidak, tinggalkan

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Kalian wajib berpegang pada Kitabullah. Kelak kalian akan menemukan orang-orang yang mencintai hadits-haditsku. Barangsiapa yang mengatakan sesuatu atasku, yang tidak pernah aku ucapkan, maka dia mempersiapkan tempat duduknya dari api neraka; dan barangsiapa yang menghafal sesuatu, maka hendaklah dia memberitakannya

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Berpegang eratlah kalian pada Kitabullah, kerana sesungguhnya kalian akan bertemu dengan orang-orang yang menginginkan hadits dariku. Barangsiapa yang mengetahui sesuatu, maka hendaklah dia menceritakannya; dan barangsiapa yang mengada-ada, dan mereka-reka kebohongan terhadapku, maka dia menempah tempat duduk dan rumah di neraka

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Ingatlah kalian bahawa kelak akan terjadi fitnah. Beliau ditanya 'Apakah jalan keluar dari fitnah itu ya Rasulullah?' Baginda menjawab: 'Kitabullah; padanya terdapat berita orang-orang sebelum kalian dan berita orang-orang yang akan datang setelah kalian; ia adalah hakim terhadap apa yang ada di antara kalian; ia adalah penentu keputusan dan bukanlah sebuah gurauan. Barangsiapa meninggalkannya, maka Allah akan menghancurkannya; dan barangsiapa yang mencari petunjuk dari selain Al Quran, maka Allah akan menyesatkannya. Kerana Al Quran adalah tali Allah yang kuat; peringatan dan hikmah; jalan yang lurus; yang tidak membuatkan keinginan hawa nafsu melencong; jelas dan mudah dibaca; serta tidak usang disebabkan banyaknya penolakan serta bantahan; dan tidak terukur oleh kita keajaiban-keajaibannya; kitab yang golongan Jin tidak mendekat ketika mendengarnya kecuali mereka berkata 'Sesungguhnya kami telah mendengar bacaan Al Qur'an yang menakjubkan, yang memberi petunjuk ke jalan yang benar lalu kami telah beriman kepadanya'. Barangsiapa yang berpegang dengannya, maka dia benar; dan barangsiapa yang beramal dengannya, maka dia mendapat pahala; dan barangsiapa yang berhukum dengannya, maka dia adil; dan barangsiapa yang mendakwahkannya serta menyeru kepadanya, maka dia telah diberi petunjuk ke jalan yang lurus

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Akan datang kepada manusia suatu zaman, dimana kehidupan dan gaya hidup yang ada pada mereka tidak tegak kecuali dengan kemaksiatan hinggakan seseorang sanggup berdusta lalu bersumpah. Maka ketika kalian di zaman itu, hendaklah kalian melarikan diri. Seseorang bertanya 'Ke mana tempat untuk kami lari?' Nabi menjawab 'Larilah kepada Allah, kepada Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya yang benar'


    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Tidak akan beruntung dan tidak akan tenteram jiwa suatu kaum yang memuliakan orang-orang yang hidup mewah, serta memandang rendah ahli ibadah; dan yang mengamalkan Al Quran hanya mengikut apa yang sesuai dengan keinginan hawa nafsunya, sedang yang bertentangan dengan keinginan hawa nafsunya, dia tinggalkan; dan yang demikian, mereka beriman kepada sebahagian kandungan Al Quran dan mengingkari sebahagian yang lain; mereka berusaha untuk sesuatu yang dapat diraih tanpa usaha seperti Qadar yang telah ditentukan, ajal yang telah tercatat, serta rezeki yang telah ditetapkan pembagiannya. Mereka malah tidak berusaha untuk sesuatu yang tidak dapat diraih kecuali dengan berusaha, seperti mendapatkan ganjaran pahala secukupnya, usaha yang diberkati, serta perniagaan yang tidak akan merugi

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Barangsiapa yang mengikuti Kitabullah Al Quran, maka Allah membimbingnya dari kesesatan; dan menjaganya dari buruknya perhitungan pada hari kiamat, dan demikianlah, sesungguhnya Allah berfirman: Barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, maka dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka (QS-20:123)


    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Hai Huzaifah, berpegang teguhlah pada Kitabullah; pelajarilah ia; dan ikutilah perintah dan larangannya


    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Tiap kali datang kepada kalian, sesuatu perintah dan larangan dari Kitabullah, maka amalkan-lah. Tidak ada uzur bagi seorangpun untuk meninggalkannya. Jika itu bukan sesuatu perintah dan larangan yang ada pada Kitabullah, maka yang ada pada sunnahku yang terdahulu

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Tulisan-tulisan apakah ini, yang diberitahukan padaku bahawa kalian mencatatnya; adakah catatan lain selain catatan wahyu Kitabullah? Akan menyebabkan dekat dengan kemurkaan Allah kerana mencatatnya

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Hai manusia, catatan apakah yang kalian tulis ini, adakah catatan lain selain catatan wahyu Kitabullah? Akan menyebabkan dekat dengan kemurkaan Allah kerana mencatatnya. Mereka bertanya "Wahai utusan Allah, bagaimana dengan keadaan kaum mukminin dan mukminat kelak?,” Nabi menjawab "Barangsiapa yang dianugerahi kebaikan oleh Allah, maka Allah akan menetapkan kalimah
    'لا إله إلا الله'
    di hatinya"


    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Jangan kalian menulis sesuatu apapun dariku kecuali Al Quran; dan barangsiapa yang telah menulis sesuatu dariku selain Al Quran, maka hendaklah dia menghapus dan memadamnya; dan tidak mengapa bagi kalian untuk bercerita tentang Bani Israel; dan barangsiapa yang berdusta atasku, maka bersedialah untuk duduk di kerusi dari api di neraka

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Janganlah kalian bertanya tentang sesuatu perkara kepada ahli kitab kerana aku khuatir sekiranya mereka memberitahukan kepada kalian kebenaran lalu kalian memdustakan mereka; atau mereka memberitahukan kepada kalian kedustaan lalu kalian membenarkan mereka; kalian wajib berpegang dengan Al Quran, di dalamnya terdapat berita mengenai orang-orang sebelum kalian dan khabar mengenai orang-orang yang akan datang setelah kalian; dan Al Quran ini adalah sebagai penentu dan resolusi bagi apa-apa yang ada di antara kalian

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Janganlah kalian bertanya tentang sesuatu perkara kepada ahli kitab; sebab sesungguhnya mereka tidak akan dapat memberi petunjuk kepada kalian kerana mereka telah tersesat, sama ada kalian akan membenarkan kebatilan atau mendustakan kebenaran; padahal, andaikan nabi Musa masih hidup lagi di tengah-tengah kalian, maka tidak halal baginya kecuali menjadi pengikutku
    Benarlah ucapan Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-


    Wahai semua pencari kebenaran, adakah kalian menemukan sesuatu yang bertentangan di antara keterangan Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- dan keterangan Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani bagi Al Quran dengan Al Quran itu sendiri
    ?
    Oleh itu, tidak ada hujjah bagi kalian terhadap Al Mahdi Al Muntadhar Nasser Mohammed Al Yamani, setelah aku menghujjah kalian dengan keterangan yang benar bagi Al Quran dari Al Quran itu sendiri, kemudian dengan hujjah dari penjelasan yang benar dari sisi Ar Rahman, melalui lisan Nabi Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- dalam sunnah yang telah dinyatakan, kalian tidak akan menemukannya bertentangan dengan penjelasan Nasser Mohammed Al Yamani bagi Al Quran

    Maka barangsiapa yang menghujjahku sekarang dengan hujjah yang bertentangan dengan muhkam Kitabullah, dan bertentangan dengan muhkam Sunnah bayan penjelasan melalui lisan Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, maka saksikanlah keingkarannya dan keberpalingannya dari Az Zikr (peringatan/Al Quran ); dan dia telah bermaksiat kepada Allah, kepada rasul-Nya dan kepada Al Mahdi Al Muntadhar, kerana tidak ada lagi sesudah kebenaran itu kecuali kesesatan, salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..


    Kita mulakan hiwar mengenai akidah kepercayaan terhadap perutusan Al Imam Al Mahdi yang kalian tunggu-tunggu kehadirannya, adakah kalian yang menyeleksinya, memilihnya dan mengutusnya ataukah Allah
    ?

    Allah telah menjadikan Al Mahdi Al Muntadhar, khalifah Allah di bumi sebagai ketua untuk kalian, sebagai komandan untuk berjihad di jalan Allah, sebagai imam yang memimpin dan membimbing ke jalan yang lurus, Allah menambahkan pada Al Mahdi keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan melebihi ulama kalian dengan sebenar-benarnya, aku nyatakan pada kalian dengan kebenaran dan kebenaranlah yang aku katakan, sudah selayaknya aku tidak mengatakan terhadap Allah kecuali kebenaran:

    Sesungguhnya pemilihan khalifah Allah itu tidaklah layak dilakukan oleh manusia, jinn dan malaikat, mereka tidak layak untuk campurtangan dalam urusan pemilihannya apatah lagi untuk menentangnya, urusan pemilihan khalifah Allah di bumi adalah khusus bagi Allah, Maha Raja yang empunya kerajaan, Allah menganugerahkan kerajaan kepada sesiapa yang Dia kehendaki

    Kemudian Allah menambahkan keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan kepada khalifah yang dipilih-Nya untuk kalian, keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan kepada Al Mahdi yang mengungguli semua umat manusia, agar yang demikian itu menjadi bukti kekhalifahan dan kepimpinan Al Mahdi, mudah-mudahan kalian bertakwa kepada Allah dan merasa takut kepada-Nya, hendaklah kita kembali berhukum pada Allah, kembali mencari keputusan hukum dari Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang hak, jika sungguh kalian benar-benar beriman


    Akulah Al Imam Al Mahdi yang hak dari Ar Rahman, aku hujjah kalian pertamanya dengan Al Quran, jika aku tidak menemukan perkara yang aku cari dalam Al Quran, maka aku akan mencarinya dalam Sunnah Nabi -shollallaahu ‘alayhi wasallam-, maka kemarilah aku ajarkan aturan pemilihan khalifah kepadamu

    Bahawasanya urusan itu khusus hak Allah yang Maha Esa semata-mata tiada sekutu bagi-Nya, tiada sesiapapun yang ikut andil dalam hukum keputusan yang dibuat oleh Allah, tidak layak bagi hamba-hamba-Nya untuk memilih khalifah Allah selain Allah -Maha Suci Dia-
    !
    Allah lebih mengetahui kepada siapa hendak dianugerahkan-Nya tugas untuk menyampaikan risalah-Nya, Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, tatkala Allah telah memilih khalifah-Nya dari kalangan hamba-hamba-Nya, maka Allah mengeluarkan perintah kepada para hamba kesemuanya untuk mentaati khalifah Allah

    Firman Allah Ta’ala:
    Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah:30]


    Maka perhatikanlah wahai pencari kebenaran, akan jawaban balas Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa terhadap para malaikat yang didekatkan, yang mengutarakan pendapat lain dalam pemilihan khalifah Ar Rahman, perhatikan jawaban balas Allah kepada para malaikat:
    Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui
    Bilamana para malaikat sahaja kekurangan ilmu pengetahuan yang luas mengenai pemilihan khalifah Tuhan mereka, lantas bagaimana pula Syi’ah Itsnaa ‘Asyr mahu memilih khalifah Allah selain Allah
    !
    Jika para malaikat sahaja tidak berhak menyatakan pendapat mereka dalam pemilihan khalifah Tuhan mereka, lalu bagaimana pula dengan mereka yang lebih rendah dari para malaikat

    Maka dari itu Allah menjelaskan kepada para malaikat tentang bukti kekhalifahan bagi orang yang Allah pilih, yaitu Allah menambahkan padanya keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan melebihi mereka

    Allah Ta’ala berfirman:
    Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika sungguh kamu memang orang-orang yang benar!" (31) Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". (32) Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (33)
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah]


    Wahai sekalian Syi’ah Itsnaa ‘Asyr, apakah kalian yang lebih mengetahui ataupun Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa? Tidakkah kalian lihat jawaban balas dari Allah kepada para malaikat-Nya dengan penyangkalan terhadap mereka, kononnya mereka lebih tahu dari Tuhan dan mereka beranggapan kelak khalifah pilihan Allah akan berbuat kerosakan di bumi dan menumpahkan darah, seakan-akan mereka lebih mengetahui dari Allah
    ?
    Kerana itu Allah berfirman kepada para malaikat:
    Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika sungguh kamu memang orang-orang yang benar!, sebab para malaikat tidaklah lebih tahu dari Tuhan mereka dalam pemilihan khalifah, kerana itu jawaban balas terhadap mereka tegas dari Allah: Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika sungguh kamu memang orang-orang yang benar!

    Lantas para malaikat menyadari mereka telah melampaui batasan mereka dalam urusan pemilihan khalifah Allah, dan Tuhan mereka lebih mengetahui dari mereka, kerana itu mereka bertasbih mensucikan Tuhan dari segala kekurangan, para malaikat mengakui bahawa mereka tidaklah lebih tahu dari Tuhan mereka, Maha Suci Dia, sebab itu:

    Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana",
    bertadabburlah merenungkan bahagian ini seutuhnya

    Maka engkau akan dapati bahawa urusan pemilihan khalifah adalah khusus bagi Allah yang Maha Mengetahui keghaiban di langit dan di bumi, Dia mengetahui perkara yang kalian perlihatkan dan mengetahui pula perkara yang kalian sembunyikan

    Allah berfirman:
    Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika sungguh kamu memang orang-orang yang benar!" (31) Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". (32) Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (33)
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah]


    Kita dapat melakukan istinbath dari ayat-ayat ini, dengan menyimpulkan beberapa keputusan mengenai aturan kepimpinan dalam Kitabullah seperti berikut:

    1-
    Bahawasanya urusan memilih khalifah Allah adalah kekhususan dan wewenang Allah, Sang Maha Raja yang menguasai kerajaan, Dia menganugerahkan kerajaan kepada sesiapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas kurniaan-Nya lagi Maha Bijaksana pengaturan-Nya

    2-
    Bahawasanya tiada yang berhak ikut campur tangan dalam urusan pemilihan khalifah, hatta malaikat Ar Rahman yang didekatkan sekalipun, tidaklah mereka itu lebih mengetahui dari Allah, Dia-lah yang lebih mengetahui kepada siapa hendak dianugerahkan-Nya ilmu pengetahuan risalah-Nya

    3-
    Kita dapati Allah telah memberitahukan kepada para malaikat-Nya, mengenai bukti bagi orang yang telah Allah pilih sebagai khalifah, yaitu Allah menambahkan keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan kepada khalifah pilihan-Nya untuk mereka, supaya pilihan Allah itu menjadi guru yang mengajarkan ilmu pengetahuan kepada mereka, kerana itu Allah Ta’ala berfirman:
    "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika sungguh kamu memang orang-orang yang benar!" (31) Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". (32) Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini"
    Maha Benar Allah


    Maka jelas bagi kita bahawa Allah telah menambahkan keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan kepada Adam melebihi para malaikat, meskipun para malaikat adalah makhluk Allah yang berilmu pengetahuan

    Akan tetapi Allah telah menambahkan kepada Adam keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan mengungguli mereka, supaya Allah jadikan yang demikian itu sebagai bukti bagi pilihan Allah, agar kalian tahu khalifah Allah yang Allah pilih untuk kalian, bahawa kalian akan dapati Allah telah menambahkan padanya keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan melebihi kalian

    Urusan kekhalifahan yakni kepimpinan begitu juga, para nabi Allah dan para rasul-Nya tidak campur tangan dalam pemilihan itu, demikian juga tiada hak bagi mereka untuk memilih khalifah Allah setelah mereka wafat selain Allah Ta’ala, perhatikan khalifah Allah, Raja Thalut, adakah nabi mereka yang memilih Thalut untuk mereka sebagai komandan, pemimpin dan raja bagi mereka
    ?
    Bahkah Allah-lah yang memilih Thalut dan menambahkan kepadanya ilmu pengetahuan, Allah-lah yang menganugerahkan kerajaan kepada sesiapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas kurniaan-Nya lagi Maha Mengetahui

    Allah Ta’ala berfirman:
    Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah:247]


    Wahai sekalian Syi’ah dan Ahlus Sunnah, Allah Ta’ala berfirman:
    Dan mereka berkata: "Mengapa Al Quran ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Thaif) ini?" (31) Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat
    Maha Benar Allah
    [Az Zukhruf:31-32]


    Demikian juga kalian wahai sekalian Syi’ah dan Ahlus Sunnah, adakah kalian yang membahagi-bahagikan rahmat Allah lalu kalian memilih sesiapa yang kalian inginkan, padahal kalian telah melupakan firman Allah Ta’ala:

    Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa. Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui

    Maka mengapakah kalian tidak bertakwa kepada Allah, mengapa kalian tidak merasa takut terhadap-Nya
    ?
    Adapun Ahlus Sunnah, maka mereka mengharamkan ke atas khalifah Allah untuk memperkenalkan dirinya kepada mereka, mereka mengatakan Al Mahdi Al Muntadhar tidak mengetahui dirinya adalah Al Mahdi, bahkan mereka yang kenal dia itu Al Mahdi

    Lalu mereka memberitahukan kepada Al Mahdi mengenai urusannya, dan mereka yang memperkenalkannya kepada umat Islam bahawa dialah Al Mahdi, dengan syarat hendaklah dia mengingkari dirinya adalah Al Mahdi yang diutus oleh Tuhan Semesta Alam
    !
    Lantas mereka semakin mendesaknya di atas kebatilan: “Bahkan engkaulah Al Imam Al Mahdi namun engkau tidak tahu dirimu itu Al Mahdi”, lalu mereka menekannya untuk dibai’ah secara paksa sedang dirinya termasuk kalangan yang tidak berdaya

    Sungguhpun mereka tahu bahawa Al Imam Al Mahdi diutus oleh Allah kepada mereka di masa terjadinya perselisihan antara ulama umat dan perpecahan mereka, supaya Al Mahdi memberikan keputusan hukum di antara mereka pada perkara yang mereka perselisihkan, menyatukan barisan mereka, mengumpulkan kekuatan mereka dan memperbaiki pecahan mereka setelah mereka berpecah-belah, jadi gentar, lemah dan hilang kekuatan mereka sebagaimana keadaan umat Islam hari ini

    Meskipun ada hadits-hadits Nabawiyah yang benar, yang dinyatakan oleh Ahlus Sunnah bahawasanya Allah-lah yang mengutus Al Imam Al Mahdi kepada mereka

    Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
    Aku sampaikan khabar gembira kepada kalian dengan kedatangan Al Mahdi, yang akan diutus (ke tengah-tengah manusia) ketika manusia sedang dilanda perselisihan dan kegoncangan-kegoncangan serta banyak terjadi gempa bumi, dia akan memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan, sebagaimana sebelumnya bumi dipenuhi dengan penganiayaan dan kezhaliman. Seluruh penduduk langit dan bumi menyukainya, dan dia akan membagi-bagikan kekayaan secara melimpah

    Ianya bukan shihaahan
    (صحاحا)
    Seperti yang kalian sangkakan
    !!
    Bahkan yang benar adalah
    shifaahan
    (صفاحا)

    Yakni, dia mencurahkan kepingan-kepingan emas kepada manusia dengan kedua tangannya, seperti salah seorang dari kalian menuangkan tepung dengan kedua telapak tangannya, atau adakah kalian mendapatinya menjanjikan kepada kalian hanya sebutir benih sahaja
    ?!
    Benar sabda Nabi -shollallaahu ‘alayhi wasallam-

    Demikian ini akan terjadi setelah Allah Ta’ala menganugerahkan kerajaan kepadaku dengan izin-Nya, Sang Maha Raja yang empunya seluruh kerajaan dan pemerintahan, Allah-lah yang menganugerahkan kerajaan kepada sesiapa yang Dia kehendaki, dan Allah memberikan rezeki kepada sesiapa yang Dia kehendaki tanpa batas


    Bagaimana kalian wahai sekalian Ahlus Sunnah, dapat berkeyakinan bahawa Allah mengutus Al Mahdi pada umat Muhammad -shollallaahu ‘alayhi wa aalihii wasallam- lalu kalian haramkan ke atasnya untuk mengatakan kepada kalian, wahai umat Muhammad, sesungguhnya aku adalah Al Imam Al Mahdi yang diutus oleh Allah kepada kalian, supaya aku berikan keputusan hukum di antara kalian dengan adil, aku katakan dengan ucapan yang memisahkan antara yang hak dan yang batil, bukan senda gurauan, maka taati dan patuhi perintahku, jika kalian berbuat kedurhakaan, nescaya Allah akan memenangkanku dan menzahirkanku dengan azab seksaan yang dahsyat dari sisi-Nya pada suatu malam, sementara kalian menjadi orang-orang yang rendah, kalian memohon wahai Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami azab seksaan ini, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang beriman..


    Manakala Syi’ah pula, tahukah kalian apakah Syi’ah itu! Maka mereka telah mengikuti Imam Mahdi sebelum tiba takdir yang ditentukan dalam Kitab yang tertulis, mereka telah memberinya hikmah kebijaksaan semasa kecil; ketahuilah demi Allah, Imam Mahdi yang mereka nanti-nantikan itu tidak akan datang kepada mereka, walaupun mereka menunggunya selama 50 juta tahun, sekalipun mereka membuat batu-batu menjadi anggur dan air menjadi emas, kerana Allah sama sekali tidak menurunkan bukti keterangan terhadap keyakinan mereka itu, tidak dalam Kitabullah dan tidak juga dalam Sunnah Rasul-Nya yang hak


    Wahai sekalian Syi’ah Itsnaa ‘Asyr, sesungguhnya aku adalah Al Mahdi Al Muntadhar, imam yang ke duabelas dari ahlul bayt yang suci, dari zuriat keturunan Imam Hussain bin Ali bin Abi Thalib -radhiyallaahu ‘anhu wa ardhaahu-, ibuku tidak melahirkanku di Yakla kampung halamannya, sebelum takdirku ditetapkan dalam Kitab yang tertulis, sesungguhnya ketetapan Allah itu adalah suatu ketetapan yang pasti berlaku, dan engkau datang menurut waktu yang ditetapkan ya Musa


    Wahai sekalian Syi’ah Itsnaa ‘Asyr, sesungguhnya bulan purnama telah muncul dan berada di tengah langit, namun kalian tidak melihatnya, bagaimana bulan purnama di tengah langit dapat dilihat oleh orang yang berada dalam Sirdaab yang gelap? Tidak sama sekali, kalian tidak akan dapat melihat bulan purnama kecuali kalian mengingkari dongengan Sirdaab Saamiraa

    Adapun sekiranya kalian tidak mahu, kecuali mahu tetap tinggal dalam kegelapan Sirdaab, maka kalian tidak akan percaya pada orang yang dianugerahkan ilmu Al Kitab oleh Allah, kalian tidak akan nampak bulan purnama ketika ia muncul di tengah langit, bagaimana bulan purnama di langit dapat dilihat oleh orang yang berada dalam Sirdaab yang gelap, sehinggalah kedatangan Kaukabul Azab, Saqar, di suatu malam yang malamnya itu mendahului siang kerana terbitnya matahari dari arah tempat terbenamnya

    Suatu malam kemenangan buat Al Mahdi Al Muntadhar dari Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa, yang telah mengutuskan Al Mahdi dengan kebenaran, jika sekiranya kalian enggan, maka Allah pasti memenangkanku dan menzahirkanku pada kalian pada suatu malam sedang kalian orang-orang yang menunduk patuh, di malam kemenangan dan kemunculan Al Mahdi Al Muntadhar pada seluruh umat manusia, malam melintasnya planet kesepuluh, Saqar neraka Allah yang besar, pembakar kulit manusia dari zaman ke zaman, aku dan Kaukab Api datang pada kalian mengikut ketetapan dalam Kitab yang tertulis, ia akan mendatangi kalian pada waktu yang telah ditentukan di akhir era hiwar sebelum muncul

    Sehinggalah bilamana kalian mendustakan, maka Allah pasti memenangkanku dan menzahirkanku kepada seluruh manusia di suatu malam yang malamnya itu mendahului siang, sesungguhnya matahari telah mencapai bulan sebagai peringatan untuk manusia, bagi sesiapa di antara kalian yang berkehendak untuk maju lalu membenarkan bayan keterangan yang hak bagi Al Quran

    Atau bagi berkehendak untuk menunda, sehinggalah Allah membinasakannya dengan Kaukab Api, Saqar, yang setahunnya adalah sebulan dari bulan-bulan tahun semesta, lamanya tempoh setahun semesta kosmik adalah limapuluh ribu tahun mengikut hitungan hari, tahun, jam, minit dan detik pada kalian, ini bermakna 12 putaran orbit Kaukab Saqar adalah bersamaan dengan limapuluh ribu tahun

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
    Seseorang telah meminta kedatangan azab yang akan menimpa (1) orang-orang kafir, yang tidak seorangpun dapat menolaknya, (2) (yang datang) dari Allah, Yang mempunyai tempat-tempat naik. (3) Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun. (4) Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik. (5) Sesungguhnya mereka memandang siksaaan itu jauh (mustahil). (6) Sedangkan Kami memandangnya dekat (pasti terjadi). (7) Pada hari ketika langit menjadi seperti luluhan perak, (8) dan gunung-gunung menjadi seperti bulu (yang berterbangan), (9) dan tidak ada seorang teman akrabpun menanyakan temannya, (10) sedang mereka saling memandang. Orang kafir ingin kalau sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya, (11) dan isterinya dan saudaranya, (12) dan kaum keluarganya yang melindunginya (di dunia). (13) Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya. (14) Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak, (15) yang mengelupas kulit kepala, (16) yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling (dari kebenaran), (17) serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya. (18)
    Maha Benar Allah
    [Al Ma’aarij]



    Kalian mengetahui bayan keterangan yang hak bagi firman Allah Ta’ala:

    Seseorang telah meminta kedatangan azab yang akan menimpa (1) orang-orang kafir, yang tidak seorangpun dapat menolaknya, (2),
    dan kalian temukan permintaan mereka pada firman Allah Ta’ala:
    "Ya Allah, jika betul (Al Quran) ini adalah kebenaran dari sisi-Mu, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab seksaan yang pedih"
    Maha Benar Allah
    [Al Anfaal:32]


    Janganlah engkau menyalahkanku wahai saudaraku yang mulia, atas jawaban yang panjang untuk pertanyaanmu yang pertama, ucapkanlah, wahai Tuhanku, tambahkanlah ilmu pengetahuan padaku, dan kami telah menjawabmu dan menambahkan padamu mudah-mudahan engkau sadar dan beringat


    Jawaban untuk pertanyaanmu yang kedua
    اقتباس المشاركة :
    Pertanyaan kedua
    Engkau menyatakan dalam salah satu balasanmu di forum yang lain, bahawa Syi’ah menunggu Imam Mahdi mereka yang berada dalam Sirdaab, hinggalah mereka tersesat dalam kegelapan
    Engkau juga mengatakan, begitu juga Ahlus Sunnah, mereka mengikuti dan mengamalkan hadits-hadits bikinan Yahudi, pertanyaanku, apakah hadits-hadits Sunnah dari Yahudi yang mereka ikut dan amalkan
    ?
    Terutamanya aku ini Ahlus Sunnah, jadi penting bagiku untuk mengetahuinya
    انتهى الاقتباس
    Jawabannya: Aku yakin bahawa aku telah menjawab banyak dari pertanyaanmu dalam jawaban soalan yang pertama, mengenai campur tangan Syi’ah dan Ahlus Sunnah dalam memilih khalifah Allah, mereka telah melampaui batas kerana turut ikut campur dalam urusan Tuhan mereka, Syi’ah telah memilih Muhammad Al Hasan Al ‘Askari dan memberikan padanya hikmah kebijaksanaan sejak kecil

    Kemudian mereka membuatkannya bersembunyi dalam Sirdaab Saamiraa sampailah waktu yang ditentukan, lalu dia akan keluar berjalan-jalan dan menampakkan diri pada sebahagian dari mereka (Syi’ah), padahal sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berdusta, yaitu semua orang yang mengaku bahawa mereka telah bertemu dengan Imam Mahdi, aku tidak tahu jumlah para imam Ahlul Bayt kecuali ada duabelas imam


    Aku bersumpah demi Allah Tuhan Semesta Alam, yang menyempurnakan penciptaan tiap-tiap sesuatu lalu kemudian memberinya petunjuk, sesungguhnya aku telah berkumpul dengan mereka semua dalam visi mimpi benar yang khusus untukku, pada malam Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- memberitahukan padaku mengenai urusanku, Nabi memfatwakan padaku tentang bukti bagiku dan kepimpinanku dengan tanda pembenaran dalam kenyataan sebenar

    Bahawasanya bukti pembenaran itu adalah ilmu pengetahuan, tiada seorang alim pun yang mendebatku mengenai Al Quran kecuali aku pasti mengalahkannya dengan kebenaran, sekiranya dia benar-benar menginginkan kebenaran, sehingga mereka tidak merasa adanya keberatan dalam diri mereka, untuk menerima perkara yang aku putuskan di antara mereka dengan kebenaran, dan mereka menerima keputusan hukum yang aku berikan dengan sepenuhnya

    Jadi sekiranya Nasser Mohammed Al Yamani benar-benar Al Imam Al Mahdi yang hak, yang telah Allah pilih dengan sesungguhnya, maka tentulah Allah yang mengutusku dengan kebenaran akan menganugerahkan padaku tambahan, penguasaan dan keluasan dalam ilmu pengetahuan yang melebihi seluruh ulama umat, baik dari kalangan umat Islam, Nasrani maupun Yahudi, pasti Allah membuatkan aku menguasai dan mengungguli mereka semua dengan bayan keterangan yang hak bagi Al Quran


    Sesungguhnya aku telah melihat sebelas imam dan kami berada dalam satu ruangan, yang di tengahnya ada tiang-tiang seperti tiang konkrit masjid, adapun sepuluh orang imam, maka mereka dalam lingkaran di sekitarku dan aku berada di tengah lingkaran itu, aku memandang wajah-wajah mereka yang ada sinar bercahaya

    Namun aku tidak mengenali seorangpun dari mereka, lalu aku bertanya kepada mereka: Bawa aku kepada Imam Ali bin Abi Thalib, lalu dengan perlahan seorang lelaki yang berada di depanku mundur selangkah ke belakang, lalu selangkah ke samping, kemudian lelaki itu menunjukkanku dengan tangannya kepada seorang lelaki yang berdiri di luar lingkaran itu, dia mengatakan padaku, itulah Imam Ali bin Abi Thalib

    Lantas aku keluar dari celah lingkaran yang mereka bukakan untukku dan pergi menuju Imam Ali bin Abi Thalib dan menyalami kedua-dua tangannya sembari berkata: Bawa aku kepada Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-, lalu Imam Ali membawaku beberapa langkah kepada seorang lelaki yang sedang duduk atas lantai, sambil bersandar di tiang yang berada di tengah ruangan tempat kami berada, pada ketika itulah aku bertemu Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-

    Aku membongkok di sisinya, mendakapkan wajahku di lehernya sambil memeluknya dan mencium kekasihku di jalan Allah, maa syaa Allaah, beberapa kali aku menciumnya, kemudian aku duduk di dekat Nabi dan bagindalah yang memfatwakan dengan kebenaran kepadaku mengenai urusanku


    Sesiapa yang mengada-adakan kebohongan terhadap Muhammad Rasulullah di alam mimpi, seakan-akan dia mengada-adakan kebohongan terhadap baginda di alam nyata, maka hendaklah dia mempersiapkan tempat duduknya di dasar neraka Jahannam, hatta sekalipun visi mimpi itu khusus buat yang mengalaminya

    Bagaimanapun, Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- telah mengajarkan kepada kalian, bahawasanya tidak akan ada seorangpun yang mendebatku dari Al Quran ini, kecuali aku pasti mengalahkannya dengan kebenaran, maka dari itu yang tinggal padaku;
    Adakah aku ini Al Imam Al Mahdi ataukah Al Yamani yang dikatakan oleh Syi’ah
    ?
    Maka dari itu Muhammad Rasulullah memfatwakan padaku beberapa kali dalam mimpi semasa Nabi sendiri,
    bahawa aku adalah Al Imam Al Mahdi, yang jadi bukti dan saksi terhadap kebenaran Al Quran dari sisi Ar Rahman, tidak perlu untuk menjelaskan visi mimpi kepada kalian, kerana di antara aku dan kalian ada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah


    Tiada wahyu baru dan tiada agama baru, bahkan aku menyeru kalian untuk kembali pada Al Quran dan sunnah Rasulullah yang benar, menafikan berkelompok-kelompok dan bermazhab-mazhab seluruhnya, supaya aku dapat membuatkan kalian menjadi satu umat di atas minhaj An Nubuwwah Al Uulaa
    -jalan awal kenabian-

    Untuk mengembalikan kalian pada ajaran dan pegangan Muhammad Rasulullah beserta para sahabat yang menyertai Nabi dengan sepenuh jiwa dan raga, mereka berada di atas jalan dan cara hidup berlandaskan Al Quran dan sunnah Rasulullah yang benar, mereka berpegang teguh pada Kitabullah dan As Sunnah yang hak

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
    Maka apakah kamu dapat menjadikan orang yang pekak bisa mendengar atau (dapatkah) kamu memberi petunjuk kepada orang yang buta (hatinya) dan kepada orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata? (40) Sungguh, jika Kami mewafatkan kamu (sebelum kamu mencapai kemenangan) maka sesungguhnya Kami akan menyiksa mereka (di akhirat). (41) Atau Kami memperlihatkan kepadamu (azab) yang telah Kami ancamkan kepada mereka. Maka sesungguhnya Kami berkuasa atas mereka. (42) Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus. (43) Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggungan jawab. (44)
    Maha Benar Allah
    [Az Zukhruf]



    Adapun hadits-hadits yang tidak benar, yang dimintai penjelasannya oleh pencari kebenaran pada Ahlus Sunnah, maka aku berikan padamu jawaban dengan sesungguhnya, aku katakan: Pertama-tamanya hendaklah kalian mengakui dengan sebenar-benarnya dalam Kitabullah dan sunnah Rasulullah, mengakui fatwa yang hak bahawasanya muhkam Al Quran adalah batu ujian dan sumber rujukan utama terhadap perkara yang diperselisihkan oleh para ulama hadits

    Sekiranya kita telah menyepakatinya, maka urusan dan keputusan hukum menjadi sangat lancar dan mudah bagi kita dengan izin Allah, baru setelah itu aku dapat bersihkan dan pertahankan sunnah Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-, aku akan tolak semua bid’ah dan perkara-perkara baru bikinan Yahudi dan mengembalikan kalian ke jalan awal kenabian


    Wahai sekalian Ahlus Sunnah dan Syi’ah yang berbeza pendapat, aku fatwakan pada kalian dengan kebenaran, bahawasanya kalian semua berada dalam kesalahan, Allah telah membuatkan adanya permusuhan dan kebencian di antara kalian, seperti yang ada di antara Yahudi dan Nasrani:

    Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah:113]


    Demikian juga Syi’ah mengatakan Ahlus Sunnah itu tidak mempunyai suatu pegangan, begitu juga Ahlus Sunnah mengatakan Syi’ah tidak mempunyai suatu pegangan, ketahuilah bahawasanya Syi’ah dan Ahlus Sunnah, mereka itulah yang dimaksudkan dengan firman Allah Ta’ala:

    Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya.
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah:113]



    Wahai sekalian Ahlus Sunnah dan Syi’ah, tidaklah layak bagi kebenaran untuk mengikuti kemahuan hawa nafsu kalian, tidak juga mengikuti kemahuan hawa nafsu kelompok lain, aku bersumpah demi Dzat yang meninggikan langit tanpa tiang; Allah yang Maha Esa, Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tiada suatu apapun yang setara dengan Dia;

    Seandainya seluruh ulama Islam, ulama Yahudi dan Nasrani berkumpul di meja hiwar antarabangsa, untuk kembali mencari keputusan hukum dari Al Quran, dalam setiap perkara yang mereka perselisihkan, nescaya aku bungkam mereka semuanya dengan dalil hujjah ilmu pengetahuan, hinggakan tiada yang berpaling dari kebenaran melainkan orang yang tahu dengan yakin, bahawa Nasser Mohammed Al Yamani benar-benar Al Imam Al Mahdi yang hak, yang diutus oleh Tuhan Semesta Alam, lalu mereka berpaling dari kebenaran kerana mereka tidak menyukainya;

    Mereka itulah kalangan syaitan-syaitan manusia, musuh-musuh Allah yang paling sengit, musuh Al Mahdi Al Muntadhar yang menyeru dengan bayan keterangan yang hak bagi Al Quran, jika ada seorang dari kalangan ulama umat yang dapat menutup mulutku dari Al Quran dan membuatku terdiam, maka jadilah Nasser Mohammed Al Yamani seorang pendusta yang sangat sombong, dia bukanlah Al Imam Al Mahdi Al Muntadhar;

    Ketahuilah demi Allah, tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah, seandainya aku tidak menyaksikan kalimah Al Muntadhar, nescaya aku tidak menambahkan kalimah itu, agar aku tidak mengatakan terhadap Allah pada perkara yang aku tidak mengetahuinya

    Pasti aku hanya mengatakan Al Imam Al Mahdi sahaja dan cukup bagiku yang demikian itu, akan tetapi Allah telah memperlihatkan padaku hinggakan kalimah Al Muntadhar (Al Mahdi Al Muntadhar), akan tetapi visi mimpi itu khusus buat yang mengalaminya, aku tidak datang untuk mendebat kalian dengan visi mimpi, jika begitu, nescaya rosaklah bumi disebabkan oleh visi mimpi dan banyaknya yang mengada-adakan kebohongan

    Hukum syara bagi umat tidak ditentukan berdasarkan mimpi, kerana visi mimpi itu hanya khusus untuk orang yang mengalaminya, dan di antara aku dan kalian ada Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang hak, jika sungguh kalian benar-benar mengimaninya

    Allah tidak menjadikan aku sebagai pembuat perkara baru, namun sebagai pengikut Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang benar, kitab Al Quran yang didatangkan kepada kalian oleh seorang Nabi yang ummi, kerana itulah nama Nabi sepakat dan sejalan dan dengan nama Al Mahdi Al Muntadhar, Nasser Mohammed Al Yamani, Allah telah menjadikan tempat kesepakatan bagi nama Muhammad pada namaku ada di nama ayahku

    Demikian itu agar Allah menjadikan pada namaku ada pemberitaanku dan panji urusanku, seandainya Syi’ah dan Ahlus Sunnah tidak membuat-buat kebohongan pada nama Al Mahdi, nescaya orang yang mengada-adakan kedustaan bagi karakter Al Mahdi Al Muntadhar menjadi sedikit

    Namun disebabkan oleh ketergesaan kalian terhadap nama, maka kalian telah memfitnah dan memperdaya kebanyakan kaum, lantaran pada setiap generasi kalian temukan mereka dalam jumlah yang banyak (yang mengaku Imam Mahdi) di seluruh dunia, yang disebabkan oleh godaan dan bisikan syaitan-syaitan pada mereka tanpa alasan yang benar

    Tujuan mereka adalah supaya bilamana datangnya Al Mahdi yang sebenarnya dari Tuhan kalian, kalian akan mengatakan, ini suatu (pengakuan) yang kami telah terbiasa menghadapinya, "Pergilah engkau berjumpa dengan pakar jiwa dan berubatlah, kerana engkau telah terkena godaan dan rasukan syaitan yang direjam", maka dengan makar tipu daya yang demikian rupa, syaitan-syaitan telah berjaya menghalang-halangi kalian dari mengikuti kebenaran dari Tuhan, supaya kalian ditimpa azab seksaan yang mengerikan


    Wahai kaumku, sesungguhnya aku memperingatkan kalian terhadap satu perkara sahaja yaitu, sekiranya Nasser Mohammed Al Yamani sama seperti mahdi-mahdi yang mengada-adakan kedustaan, yang ditimpa godaan dan rasukan syaitan-syaitan, tentulah dengan pantasnya para ulama yang sedikit ilmunya telah dapat membungkam Nasser Mohammed Al Yamani, membakar bolanya di laman webnya sendiri, dan menjadi jelas bagi para pencari kebenaran bahawa dia adalah seorang pendusta yang sangat sombong, bukan Al Mahdi Al Muntadhar

    Maka mengapakah kalian tidak bertakwa kepada Allah, tidak merasa takut terhadap-Nya, ataukah kalian ini tidak dapat membezakan antara keldai dan unta
    ?

    Wahai sekalian ulama mazhab, janganlah syaitan dapat memperdaya kalian untuk mengikuti kebenaran dari Tuhan kalian, dengan melayakkan diri kalian untuk ditimpakan azab seksaan dari Tuhan kalian dengan Kaukabul Azab yang akan datang

    Barangkali ada dalam keputusan hukum yang aku nyatakan pada beberapa permasalahan antara kalian, kalian akan dapati ianya mengesahkan kebenaran bagi permasalahan ini di sisi Ahlus Sunnah, seperti keputusan hukum yang aku nyatakan mengenai hadits yang hak:

    Aku telah tinggalkan suatu perkara pada kalian, yang sekiranya kalian berpegang teguh pada perkara itu, nescaya kalian tidak akan tersesat buat selama-lamanya setelah kewafatanku, yaitu Kitabullah dan sunnahku

    Ini kerana keduanya itu tidak berpisah, benar sabda Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-, dan makna sabda Nabi keduanya itu tidak berpisah, yakni keduanya itu tidak bertentangan, jadi semua perkara yang bertentangan dengan keduanya, maka perkara itu batil



    Lantas kelompok Syi’ah marah dan tidak puas hati terhadap kami, kerana kami menolak hadits mereka:
    Kitabullah dan keluargaku yakni ahlul baytku, lalu mereka enggan untuk mengikuti kecuali jika aku ikut perkara yang ada pada mereka, maka sesungguhnya mereka telah menyebabkan kemurkaan Allah terhadap mereka, dan Allah menyediakan azab seksaan yang menghinakan buat mereka, kebenaran sama sekali tidak akan mengikuti kemahuan hawa nafsu mereka

    Begitu juga Ahlus Sunnah, ketika datang keputusan hukum pada permasalahan akidah mengenai melihat Allah secara langsung, aku berikan keputusan hukum bahawa kebenaran ada pada kelompok Syi’ah, lalu golongan Ahlus Sunnah pula marah dan tidak puas hati terhadap kami, mereka tidak mahu mengikutiku kecuali aku ikut kemahuan hawa nafsu mereka
    !
    Maka sesungguhnya mereka juga telah menyebabkan kemurkaan Allah terhadap mereka, dan Allah menyediakan azab seksaan yang menghinakan buat mereka


    Wahai sekalian Syi’ah dan Ahlus Sunnah, juga seluruh mazhab dan kelompok yang berbeza-beza pendapat, sesungguhnya Allah hanya menjadikanku sebagai pemberi keputusan hukum, yang memutuskan di antara kalian dengan kebenaran pada perkara yang kalian perselisihkan, aku bawakan kepada kalian keputusan hukum yang memisahkan antara yang hak dan yang batil di antara kalian dari muhkam Al Quran dan dari sunnah Rasulullah yang benar

    Kalian akan dapati keputusan hukum Allah dalam Al Quran dan As Sunnah adalah keputusan hukum yang sama, yang diterima oleh Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- dari sisi Allah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui, aku tidak menyebelahi kelompok Syi’ah Itsnaa ‘Asyr, dan tidak pula menyebelahi kelompok Ahlus Sunnah, dan aku juga tidak menyebelahi mana-mana mazhab dan kelompok yang memecah-belahkan agama mereka menjadi bergolong-golongan, yang mana setiap golongan merasa bangga dengan ilmu pengetahuan yang ada pada mereka


    Adapun mazhab ayahku, maka mazhabnya adalah Syafi’i, Ahlus Sunnah, manakala ibuku pula bermazhab Zaidy, Syi’ah, dan aku tidak mengikuti ayahku maupun ibuku, aku juga tidak mengikuti seorangpun dari para alim ulama umat semuanya; namun aku mengikuti nendaku dan kekasihku Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
    Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu"
    Maha Benar Allah
    [Aali ‘Imran:31]


    Oleh kerana As Sunnah adalah dari sisi Allah sebagaimana Al Quran juga dari sisi Allah, maka aku tidak temukan Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam- hanya berpegang teguh pada As Sunnah sahaja, dengan meninggalkan Al Quran dan menjadikannya suatu perkara yang diabaikan, ini kerana Nabi tahu bahawa Al Quran adalah hujjah Allah terhadap dirinya dan umatnya

    Sekiranya mereka berpegang teguh pada As Sunnah semata-mata, maka kelak mereka akan berpegang pada kebenaran dan pada kebatilan yang merupakan rekayasa kebohongan, kerana Allah tidak menjanjikan pada kalian untuk menjaga dan memelihara As Sunnah dari pemalsuan, bahkan yang mempertahankan Sunnah Nabawiyah adalah Al Quran pada ayat-ayatnya yang muhkamat, kalian akan temukan pada ayat-ayat muhkamat adanya pertahanan dan pembelaan terhadap sunnah Muhammad Rasulullah
    -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wasallam-

    Ayat-ayat muhkamat itu menolak semua bid’ah dan menyingkap setiap kesesatan, Allah telah menjadikan muhkam Al Quran bagaikan penjaga yang tidak tidur, demikian itu kerana ayat-ayat muhkamat menjaga Sunnah Nabawiyah, ia memberitahukan pada kalian bahawa hadits si fulan itu palsu, bertentangan maknanya baik secara keseluruhan maupun secara perincian

    Al Quran menjadi saksi kebenaran terhadap kalian di Hari Pembalasan sekiranya kalian menjadikan muhkam Al Quran itu suatu perkara yang diabaikan, kalian tidak bertadabbur merenungkannya sebagaimana yang telah Allah perintahkan kepada kalian, agar kalian bertadabbur merenungkan ayat-ayat Allah dan sunnah Rasulullah, supaya kalian mengetahui kebatilan yang disisipkan dalam Sunnah Nabawiyah; yang demikian itu sekiranya kalian benar-benar beriman dengan Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang hak


    Adapun sekiranya kalian mahu berpegang teguh pada As Sunnah semata-mata, tanpa menghiraukan perkara yang bertentangan dengan muhkam Al Quran padanya, dan kalian mengatakan cukuplah bagi kami Sunnah Nabawiyah, dan bilamana ada ayat Al Quran yang cocok dan sesuai dengan perkara yang ada pada kalian dalam As Sunnah, maka ketika itu kalian mengemukakan hujjah kepada orang-orang dengan Kitabullah dan sunnah Rasulullah

    Namun bilamana ada ayat Al Quran yang bertentangan dengan perkara yang ada pada kalian dalam As Sunnah, maka ketika itu kalian mengabaikan ayat Al Quran dan mencampakkannya di belakang kalian, lalu kalian mengatakan tiada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah, cukuplah bagi kami As Sunnah sebagai petunjuk

    Lantas jika demikian halnya, siapa yang akan menyelamatkan kalian dari azab seksaan Allah waai sekalian ulama Ahlus Sunnah, sekiranya kalian melakukannya, memisah-misahkan antara Kitabullah dan sunnah Rasulullah
    ?

    Ingatlah kalian demi Allah, tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah, aku tidak menyalahkan kalian kerana berpegang teguh pada hadits-hadits yang tidak bertentangan dengan muhkam Al Quran, meskipun tiada dalil bukti baginya dalam Al Quran, kerana sesungguhnya aku Al Imam Al Mahdi, aku menerima hadits Nabi yang sejalan dengan Al Quran ataupun hadits Nabi yang tidak bertentangan dengan Al Quran pada sesuatu apapun, aku menerimanya walau tidak ada satupun dalil bukti dalam Al Quran

    Bukanlah syaratnya semua hadits Nabi yang hak mesti sejalan dengan Al Quran; namun apa yang penting adalah ianya tidak bertentangan dengan muhkam Al Quran pada suatu apapun, dan hadits yang bertentangan dengan muhkam Al Quran, maka aku gosokkannya dengan kasut di kakiku, kerana aku tahu dengan pasti bahawa hadits yang bertentangan itu tidak diucapkan oleh Nabi, yang pastinya tidak berkata-kata mengikut kemahuan hawa nafsunya, maka jelas hadits yang bertentangan dengan muhkam Al Quran itu datang pada kita dari sisi selain Allah, yakni dari sisi syaitan yang direjam


    Wahai sekalian Ahlus Sunnah dan Syi’ah, adakah kalian menginginkan kebenaran? Maka ketahuilah oleh kalian bahawasanya aku sama sekali tidak berusaha supaya kalian puas dan rela, namun aku menyatakan kebenaran, barang siapa yang mahu percaya maka dipersilakan untuk mempercayainya, dan barang siapa yang mahu ingkar maka dipersilakan untuk mengingkarinya, Allah-lah yang akan memutuskan dengan kebenaran antara aku dan orang yang tidak mempercayaiku, Dia-lah yang paling cepat memperhitungkan, salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..



    Kami bawakan jawaban bagi pertanyaanmu yang ketiga:
    اقتباس المشاركة :
    Pertanyaan yang ketiga
    Rasul -shollallaahu ‘alayhi wasallam- telah memberitahukan kepada kita mengenai banyak perkara di akhir zaman, jadi kami ingin engkau jelaskan hadits-hadits ini dan dimanakah kedudukan kita darinya (berdasarkan hadits-hadits itu)
    Pertama, bilakah terjadinya Perang Armageddon, bilakah ianya akan berlaku
    Kedua, sungai Eufrat semakin surut dan mengering dan akan muncul emas di situ, adakah ia emas yang sebenar atau yang dimaksudkan adalah minyak petrol
    Ketiga, akan ada peperangan yang terjadi sebelum Perang Armageddon antara Rom yang beragama Kristen dan musuh selain kaum muslimin, jadi siapakah musuh itu
    ?
    انتهى الاقتباس

    Jawaban sesungguhnya:
    Setiap peristiwa ada waktu yang tepat untuk membicarakannya, adakah engkau mahu aku membeberkan rahasia-rahasia perangku melawan musuh-musuhku
    ?
    Aku cukupkan dengan firman Allah Ta’ala:
    Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik
    Maha Benar Allah
    [An Nuur:55]
    Kemudian kami buatkan manusia menjadi satu umat dengan izin Allah, dan barang siapa yang ingkar sesudah yang demikian dan mengikuti Al Masih Ad Dajjal,
    maka mereka itulah orang-orang yang fasik


    Peperangan terbesar dalam sejarah manusia adalah peperangan dengan pimpinan Al Mahdi Al Muntadhar, bersamanya ada wazirnya Al Masih Isa Putra Maryam -shollallaahu ‘alayhi wa aalihi wa sallam-, dan musuh kami adalah Al Masih Al Kadzdzaab, yang mahu mengaku dirinya adalah ‘Al Masih Isa Putra Maryam’, kemudian mengaku dia adalah ‘Allah Tuhan Semesta Alam’, tidaklah layak bagi Putra Maryam untuk mengatakan yang demikian

    Sebab itu Dajjal dinamakan dengan Al Masih Al Kadzdzaab; bahkan dia adalah syaitan Iblis, pengikut-pengikutnya dari keturunan manusia kalangan Yakjuj dan Makjuj, bapa-bapa mereka dari kalangan syaitan manusia dan ibu-ibu mereka dari kalangan syaitan betina, mereka dapat melihat kalian dari suatu tempat yang kalian tidak dapat melihat mereka, kerana mereka berada di bumi yang empunya dua tempat terbit matahari di kehidupan dunia ini bukan di akhirat



    Begitu juga pada kita ada duta-duta Dajjal yang tampak dalam kehidupan dunia, juga penolong-penolongnya yang setia kalangan syaitan-syaitan manusia dari Yahudi, kecuali sesiapa yang mengikuti kebenaran dan tidak bangkit kesombongan dalam dirinya untuk berbuat dosa, dan dia menginginkan untuk mengikuti kebenaran, hendaklah dia tahu bahawa Allah Maha Mengampuni dosa-dosa kesemuanya, dan Allah Maha Menerima taubat dari hamba-hamba-Nya

    Akan tetapi jika mereka menolak rahmat Allah sedangkan ianya adalah kesempatan terakhir buat mereka, maka Allah akan mengubah bentuk sesiapa yang Dia kehendaki di antara mereka menjadi babi, sebagaimana Allah telah mengubah bentuk orang-orang yang sebelum mereka menjadi kera

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
    Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu di sisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?". Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus
    Maha Benar Allah
    [Al Maaidah:60]


    Adapun berubah bentuk menjadi kera maka perkara ini telah berlalu dan selesai. Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
    Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: “Jadilah kamu kera yang hina”
    Maha Benar Allah
    [Al A’raaf:166]


    Maka dari itu Allah memperingatkan kaum Yahudi yang mendustakan Al Quran, terhadap perkara yang telah ditimpakan kepada rakan-rakan mereka, sebab itu Allah memperingatkan mereka, Allah Ta’ala berfirman:
    Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina"
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah:65]


    Lalu Allah memperingatkan orang-orang yang mengingkari Al Quran dan tidak mengikutinya, maka Allah mengeluarkan peringatan bagi sekelompok dari kalangan Ahlul Kitab, dengan ancaman untuk mengubah mereka

    Firman Allah Ta’ala:
    Hai orang-orang yang telah diberi Al Kitab, berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan (Al Quran) yang membenarkan Kitab yang ada pada kamu sebelum Kami mengubah muka(mu), lalu Kami putarkan ke belakang atau Kami kutuki mereka sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari Sabtu. Dan ketetapan Allah pasti berlaku
    Maha Benar Allah
    [An Nisaa:47]


    Seterusnya kami bawakan jawaban bagi pertanyaanmu yang keempat:
    اقتباس المشاركة :
    Pertanyaan keempat
    Ada hadits mengenai nama Allah yang teragung
    Lalu dikatakan nama itu ada dalam ayat Kursi
    dan dikatakan ada dalam surah Al Ikhlas
    dan dikatakan ada dalam Basmalah -Bismillaahir Rahmaanir Rahiim-
    dan dikatakan juga dari Rasul -shollallaahu ‘alayhi wasallam-, ianya ada dalam doa Nabi Yunus -‘alayhissalaam-
    Laa ilaaha illaa Anta subhaanaka innii kuntu minadh dhoolimiin
    انتهى الاقتباس

    Saudaraku yang mulia, Allah Ta’ala berfirman:
    Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik)
    Maha Benar Allah
    [Al Israa:110]

    Tidak boleh memisah-misahkan antara nama-nama Allah, tidak ada nama yang lebih agung dari nama lain, seluruh nama itu untuk-Nya yang Maha Tunggal lagi Maha Esa, hanya sahaja nama itu disifatkan sebagai nama yang terbesar dan teragung kerana nama itu menunjukkan hakikat keredhaan Dzat-Nya, Maha Luhur Dia, hakikat keredhaan Allah ke atas hamba-hamba-Nya

    Hamba-hamba Allah menemukan bahawa keredhaan Dzat Allah adalah suatu kenikmatan dalam diri mereka, suatu ketenangan, kedamaian dan kenyamanan bagi hati dan fikiran, suatu kenikmatan yang mereka rasakan di dalam hati mereka sebagai refleksi dari keredhaan Allah terhadap mereka

    Barangsiapa yang mengalaminya, maka kelak dia akan bersaksi dengan sebenar-benarnya, bahawa nikmatnya keredhaan Dzat Allah ke atas hamba-Nya adalah suatu kenikmatan yang teragung dan terbesar, yang lebih agung dan lebih besar dari kenikmatan dunia dan akhirat

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
    Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga 'Adn. Dan keredhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar
    Maha Benar Allah
    [At Taubah:72]



    Pada ayat ini terdapat nama Allah yang teragung, ianya adalah firman Allah Ta’ala:
    Dan keredhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar Maha Benar Allah; yakni kenikmatan teragung dan terbesar melebihi kenikmatan syurga

    Sebab itulah ianya disifatkan dengan teragung; yaitu kenikmatan rohani yang lebih agung dan lebih besar dari kenikmatan syurga kebendaan, itulah hakikat nama Allah yang teragung, ianya adalah (An Na’eem Al A’dhom); yakni kenikmatan yang lebih agung dan lebih besar dari kenikmatan syurga, bukannya nama yang lebih besar dari nama-nama Allah yang lain, tidak ada perbezaan antara nama-nama Allah, Maha Suci Dia, Dia Maha Luhur, Maha Tinggi lagi Maha Besar



    Kemudian kami datangkan jawaban untuk pertanyaanmu yang kelima:
    اقتباس المشاركة :
    Pertanyaan kelima:
    Petanda kosmik yang engkau nyatakan bukanlah bukti menunjukkan engkau ini Al Mahdi, boleh jadi bukti adanya Mahdi yang lain
    Adapun mengenai engkau telah memberitahukan petanda itu sebelum ianya terjadi, maka ini termasuk bahagian ilmu pengetahuan falak, bukannya mukjizat keajaiban
    Manakala tentang kubur kaum ‘Aad, bahawa ianya berada di kawasan yang kosong, maka yang ini telah aku lihat 8 tahun lalu, ianya telah ditemukan sebelum itu, bukan engkau yang telah menemukannya
    Adapun tentang Yakjuj dan Makjuj, bahawa mereka berada di dalam bumi ini, dan bahawa bumi ini berongga, maka ini bukanlah bukti yang nyata, yang dapat dirasakan dan dilihat
    Aku tidak berupaya untuk pergi ke kutub utara atau pergi ke kutub selatan bagi memastikannya, dan gambar-gambar bukanlah bukti yang jelas dan dapat menentukan kepastiannya
    Lagi pula gambar-gambar itu engkau ambil dari satelit, yang lebih dulu telah mendapat tahu dan menemukannya
    انتهى الاقتباس
    Jawaban dengan kebenaran:
    Aku katakan padamu, bertakwalah engkau kepada Allah, merasa takutlah engkau terhadap-Nya, adakah aku membawakan bukti kepada kalian dari kitab-kitab ulama falak; bahkan dari Kitabullah yang diturunkan sebelum kalian mengetahuinya lebih dari 1430 tahun, agar aku buktikan hakikat Al Quran ini kepada seluruh dunia, bahawa Muhammad Rasulullah benar-benar menerimanya dari sisi Allah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui

    Maka dari itu aku menghujjah mereka dengan ilmu pengetahuan yang telah Allah buatkan mereka itu tahu mengenainya, kerana Allah telah menurunkan ilmu pengetahuan itu dalam Al Quran sebelum mereka mengetahuinya, supaya jelas bagi mereka bahawa Al Quran ini adalah kebenaran, dengan ilmu pengetahuan sains dan logika berdasarkan kenyataan yang sebenar


    Sekarang kami jawab pertanyaanmu yang keenam:
    اقتباس المشاركة :
    Pertanyaan keenam
    Ada banyak hadits yang menceritakan tentang Al Mahdi, antaranya menyatakan
    bahawa bai’ah Al
    Mahdi itu di antara rukun dan maqam (di dekat Ka’bah), bukannya di Yaman
    Begitu juga Al Mahdi dibai’ah sementara dia tidak suka
    انتهى الاقتباس
    Jawaban:
    Dengarkan ini saudaraku yang mulia, ketahuilah engkau bahawasanya hiwar oleh Al Mahdi Al Muntadhar akan terjadi sebelum kemunculannya, kemudian setelah adanya pembenaran barulah Al Mahdi akan muncul untuk dibai’ah oleh para ulama umat di dekat Ka’bah

    Kalian ini masih berada di era hiwar sebelum muncul, kami belum lagi menampilkan diri untuk bai’ah, namun setelah pembenaran baru aku akan muncul kepada kalian di dekat Ka’bah dengan izin Allah


    Salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..

    Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani
    ــــــــــــــــــ


    اقتباس المشاركة 92870 من موضوع فتاوى الإمام ناصر محمد اليماني والردّ على أسئلة أهل السُنَّة ..


    الإمام المهديّ ناصر محمد اليماني
    __________


    فتاوى الإمام ناصر محمد اليماني والردّ على أسئلة أهل السُنَّة ..


    بسم الله الرحمن الرحيم، والصلاة والسلام على خاتم الأنبياء والمُرسلين والتابعين للحقّ إلى يوم الدين:

    السؤال الأول:
    اقتباس المشاركة :
    علماء السُّنة أي علماء المذاهب الأربعة اختلفوا فيما بينهم فلم يدَّعِ أحدٌ منهم أنه أعلم الناس وأنّه هو المهديّ؛ لذلك الاختلاف واردٌ وحتى الإسلام نفسه فيه مذاهب. فما تعليقك؟
    انتهى الاقتباس
    الجواب على السؤال الأول:
    أخي الباحث عن الحقّ لقد صدقنا عهدك أنك لا تُريد غير الحقّ وإلى الجواب الحق حقيق لا أقول إلا الحق والحق أحق أن يُتبع وأفتيك بالحقّ في قولك لماذا لم يقل أحد عُلماء المذاهب الأربعة أنه الإمام المهديّ، وذلك لأنه لا يستطيع أن يثبت بالعلم والسُلطان أنّه الإمام المهديّ لأنّ لو كان أحدهم الإمام المهديّ الحقّ لاستطاع أن يحكم بينهم فيما كانوا فيه يختلفون ويأتي بحكمه من كتاب الله حتى لا يجدوا في صدورهم حرجٌ مما قضى بينهم بالحقّ فيسلموا تسليماً، ثمّ يوحّد المذاهب والفِرق فيجمعهم على منهاج النبوّة الحقّ كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ وما بعد الحقّ إلا الضلال، وذلك لأنّ الإمام المهديّ قائد الأمّة وملِكَها إذا كان حقاً اصطفاه الله عليهم خليفةً وملِكاً وإماماً ليحكم بينهم بالعدل ويقول فصلاً وما هو بالهزل، لذلك فلا بدّ أن يؤيِّده الله ببرهان الاصطفاء له من ربّه وهو أن يزيده بسطةً في العلم على كافة علماء الأمّة كما اصطفى الله الملِك طالوت فجعله قائداً وملِكاً وإماماً لبني إسرائيل. وقال الله تعالى:
    {وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا قَالُوا أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِّنَ الْمَالِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزاده بسطةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَن يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ} صدق الله العظيم [البقرة:٢٤٧].

    يا معشر علماء الأمّة وأتباعهم على مُختلف طوائفهم، لو لم تزالوا على الهُدى لما جاء قدري وعصر ظهوري، فهل تعلمون متى عصر بعث الإمام المهديّ؟ إنه يكون في أمّة آخر الزمان حين يصبح الإسلام ليس إلا جنسيةٌ ينتسبون إليها ولم يبقَ إلا الاسم فلا يسلم الناس من شرّ يده ولا من لسانه، والمُسلم من سلم الناس من شرّ يده وشرّ لسانه. ويظلم القوي منهم الضعيف فلا يبقى من الإسلام إلا اسم لهم ومن القرآن إلا رسمه بين أيديهم ويتخذونه مهجوراً بحجّة أنه لا يعلمُ تأويله إلا الله! وإنما يقصد المٌتشابه. ولكنهم معرضون عن آياته المحكمات الواضحات البيِّنات أمّ الكتاب لا يزيغ عنهنّ فيتبع ظاهر المُتشابه إلا من في قلبه زيغٌ عن الحقّ.
    وأما السّنة المحمديّة فيرون السُنَّة بدعةً والبدعة سُنَّةً؛ أي أنّهم يرون الحقّ منها باطلاً والباطل الموضوع المخالف لمُحكم القرآن هو الحقّ! فيضِلّ عُلماؤهم عن الحقّ ثم يُضلّوا أمّتهم حتى إذا لم يبقَ من الإسلام إلا اسم لهم ولا يتعاملون به، ومن القرآن إلا رسمه محفوظٌ بين أيديهم ويتخذونه مهجوراً وإن درسوه فلا يتدبّروه فلا يهتمون إلا بدراسة منطق لفظه ومخارج حروفه في حلقاتهم ويذرون الأساس وهو التدبر في كلمات القرآن العظيم؛ حتى إذا خرج عُلماء المُسلمين عن الصراط المُستقيم وأخرجوا أمّتهم فلا يتعاملون بينهم بالدين، وأصبح الكفار أعدلَ منهم في تعاملهم وحتى نسيَ المُسلمون ما ذكِّروا به وضلَّ عُلماؤهم وأضلّوا أمّتهم في أمّة آخر الزمان التي تطلع الشمس من مغربها في عصرهم، ومن ثمّ يبعث الله إليهم الإمام المهديّ ليهديهم فيعيدهم إلى الصراط المُستقيم على منهاج النبوّة الأولى فيدعوهم إلى الاحتكام إلى كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ التي لا تُخالف لمحكم القرآن العظيم، ومن ثم يعرض عنه عُلماؤهم ويأبون الاحتكام إلى مُحكم القرآن لأنه سوف يأتي مُخالفاً للباطل الذي هم به مُستمسكون من الأحاديث وروايات الفتنة الموضوعة المخالفة لمُحكم القرآن العظيم، وتلك الأحاديث والروايات جاءت من عند غير الله فيتّبعونها برغم علمهم أنّها مُخالفةٌ لمحكم القرآن؛ أولئك مُعرضون عن كتاب الله وكذلك أعرضوا عن سنّة رسوله الحقّ ويرون الحقّ منها باطلاً والباطل حقاً، أولئك أشرّ عُلماءٍ في أمّة محمد صلى الله عليه وآله وسلم من جميع المذاهب، ومثلهم كمثل عُلماء اليهود والنصارى استمسكوا بما جاء من عند غير الله من عند الطاغوت الشيطان الرجيم، ومنهم عُلماء اليوم وأمّتهم في آخر أمّة الإسلام في عصر الدعوة للحوار للمهديّ المنتظَر قُبيل طلوع الشمس من مغربها، وعُلماء هذه الأمّة وأتباعهم هم الذين قال عنهم محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
    : [سيأتي زمان علي أمتي يحبون خمسا وينسون خمسا، يحبون الدنيا وينسون الآخرة، ويحبون المال وينسون الحساب، ويحبون الخلق وينسون الخالق، ويحبون الذنوب وينسون التوبة، ويحبون القصور وينسون القبور‏. قالوا: وسيأتي هذا الزمان يا رسول الله؟ قال: بل سيأتي أعظمُ منه، قالوا: وما هو؟ قال: لا يأمرون بالمعروف ولا ينهون عن المُنكر. قالوا: وسيأتي هذا الزمان يا رسول الله على أمة محمد؟ قال: بل سيأتي أعظمُ منه. قالوا: وما هو؟ قال: يرون الحق باطلاً والباطل حقاً] صدق عليه الصلاة والسلام.

    وقال عنهم محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [سيأتي زمان على أمتي لا يبقى من القرآن إلا رسمه، ولا من الإسلام إلا اسمه يسمون به، و هم أبعد الناس منه، مساجدهم عامرة، وهي خراب من الهدى، فقهاء ذلك الزمان شر فقهاء تحت ظل السماء، منهم خرجت الفتنة، وإليهم تعود].

    وقال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [يأتي على الناس زمان بطونهم آلهتهم ونساؤهم قبلتهم، ودنانيرهم دينهم، وشرفهم متاعهم، لا يبقى من الإيمان إلا اسمه، ومن الإسلام إلا رسمه، ولا من القرآن إلا درسه، مساجدهم معمورة، وقلوبهم خراب من الهدى، علماؤهم أشر خلق الله على وجه الأرض . حينئذ ابتلاهم الله بأربع خصال: جور من السلطان، وقحط من الزمان، وظلم من الولاة والحكام، فتعجب الصحابة وقالوا: يا رسول الله أيعبدون الأصنام؟ قال: نعم، كل درهم عندهم صنم].

    وقال رسول الله صلى الله عليه وأله وسلم:
    [سيأتي على أمتي زمان تخبث فيه سرائرهم، و تحسن فيه علانيتهم، طمعاً في الدنيا، لا يريدون به ما عند الله عز وجل، يكون أمرهم رياء، لا يخالطه خوف، يعمهم الله منه بعقاب، فيدعونه دعاء الغريق فلا يستجاب لهم].

    قال رسول الله صلّى الله عليه وآله:
    [يأتي على الناس زمان وجوههم وجوه الآدميين، وقلوبهم قلوب الشياطين، كأمثال الذئاب الضواري، سفّاكون للدماء، لا يتناهون عن منكر فعلوه، إن تابعتهم ارتابوك، وإن حدثتهم كذّبوك، وإِن تواريت عنهم اغتابوك، السُّنة فيهم بدعة، والبدعة فيهم سُنة، والحليم بينهم غادر، والغادر بينهم حليم، والمؤمن فيما بينهم مستضعف، والفاسق فيما بينهم مشرّف، صبيانهم عارم، ونساؤهم شاطر، وشيخهم لا يأمر بالمعروف ولا ينهى عن المنكر، الالتجاء إليهم خزي، والاعتزاز بهم ذل، وطلب ما في أيديهم فقر، فعند ذلك يحرمهم الله قطر السماء في أوانه، وينزّله في غير أوانه، يسلط عليهم شرارهم فيسومونهم سوء العذاب] صدق مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم.

    ويا معشر علماء الأمّة، أقسمُ بالله الواحدُ القهار الذي يُدرك الأبصار ولا تُدركه الأبصار الذي خلق الجان من مارجٍ من نارٍ وخلق الإنسان من صلصالٍ كالفخار إنّني أنا الإمام المهديّ الحقّ من ربّكم ابتعثني الله إليكم لأهديكم أنتم وعُلماءكم إلى كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ، حقيقٌ لا أقول على الله ورسوله غير الحقّ، وآمركم بما أمركم الله به ورسوله وأنهاكم عمَّا نهاكم عنه الله ورسوله، ولم يبتعثني الله بدينٍ جديدٍ بل لأعيدكم إلى كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ كما كانت الأمّة الأولى على منهاج النبوّة الحقّ، وبما أنّي الإمام المهديّ الحقّ من ربكم فلا ينبغي للحقّ أن يتبع أهواءكم ولا يطلب رضوانكم ولا يخشاكم شيئاً، وأقول الحقّ من ربكم ومن شاء فليؤمن ومن شاء فليكفر فيحكم الله بيني وبينه بالحقّ وهو خير الحاكمين فيظهرني الله عليه في ليلةٍ ببأسٍ شديدٍ من لدنه وهو من الصاغرين.

    ويا معشر علماء الأمّة، إنّي أنا الإمام المهديّ لكم من بعد ضلالكم فلو لم تزالوا على الهُدى لما جاء قدر عصري وظهوري.
    ويا معشر علماء الأمّة، وإني على إثبات أنكم لضالون مُضلّون لقديرٌ وعلى الهيمنة بالحقّ عليكم لجديرٌ وأتلقّى العلم من لدُنِ عليمٍ خبيرٍ، وأبدأ بالبرهان المُبين فآتيكم به من مُحكم القرآن العظيم، وأفتيكم أنّكم تركتم كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ وتمسّكتم بما خالف أمر الله في مُحكم القرآن العظيم واتَّبعتم أمر الشيطان وقلتم على الله ما لا تعلمون وأعرضتم عن أمر الرحمن أن لا تقولوا على الله ما لا تعلمون، وفتنتكم أحاديث من لدُن شيطانٍ رجيمٍ في الأحاديث التي جاءت من عند غير الله ورسوله؛ بل من عند الشيطان الرجيم على لسان أوليائه الذي قال لكم اختلاف أمّتي رحمة! فأطعتم أمر الشيطان وعصيتم أمر الرحمن في مُحكم القرآن العظيم في قول الله تعالى:
    {أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ} صدق الله العظيم [الشورى:١٣].

    وكذلك نهاكم الله يا معشر علماء المُسلمين وأتباعهم أن تكونوا كمثل أهل الكتاب فتفرقوا دينكم شيعاً، فتجدون أمر الله الصادر في محكم كتابه في قوله تعالى:
    {فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ ﴿٣٠﴾ مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ ﴿٣١﴾ مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا ۖ كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ ﴿٣٢﴾} صدق الله العظيم [الروم].

    وكذلك أمر الله الصادر في قوله تعالى:
    {شَرَعَ لَكُم مِّنَ الدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰ أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ} صدق الله العظيم [الشورى:١٣].

    وكذلك في قوله تعالى:
    {إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَّسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ} صدق الله العظيم [الأنعام:١٥٩].

    وكذلك أمر الله الصادر في محكم كتابه في قوله تعالى:
    {وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ} صدق الله العظيم [آل‌ عمران:١٠٣].

    وكذلك أمر الله الصادر في محكم كتابه في قوله تعالى:
    {وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ} صدق الله العظيم [الأنفال:٤٦].

    ولكن عُلماء المُسلمين تفرّقوا ثمّ فشلوا ثمّ ذهبت ريحكم كما هو حالكم يا معشر المسلمين ومن ثم ذهب عزّكم إلى أعدائكم، فأصبحوا في عزّةٍ وشقاقٍ لدينكم بحجّة الإرهاب وأيَّدهم على ذلك قاداتكم فأصبح الذين كانوا يدعون إلى الحقّ من عُلمائكم مُستضعفين يخافون أن يتخطفهم الناس ولا ذنب لهم بسبب الذين يقتلون الناس بغير الحقّ ويزعمون أنّهم مُصلحون! ألا إنّهم هم المُفسدون ولكن لا يعلمون؛ العالمين، فابتعثني الله بقدرٍ مقدورٍ في الكتاب المسطور لأحكم بينكم في جميع ما كُنتم فيه تختلفون في الدين بالحُكم الفصل وما هو بالهزل لجمع شملكم وتوحيد صفّكم ولجبر كسركم فصدقوا بالحقّ من ربّكم وكونوا من الشاكرين يا أمّة المهديّ المنتظَر في عصر الحوار من قبل الظهور، وأُقسم لكم بربي وربكم الله الواحد القهار بأنّي أنا المهديّ المنتظَر الحقّ من ربكم ولم يجعل الله حُجتي عليكم في القسَم ولا في الاسم بل جعل حُجّتي عليكم في العلم فزادني على جميع علماء الأمّة بسطةً في علم البيان الحقّ للقرآن العظيم لكي يجعلني قادراً على الحُكم بين عُلماء المُسلمين في جميع ما كانوا فيه يختلفون فأستنبط لهم الحُكم الحقّ من مُحكم القرآن العظيم حتى لا يجدوا في صدورهم حرجاً مما قضيت بينهم بالحقّ من ربهم فيُسلّموا تسليماً.

    وأول شيء أبدأ الحُكم فيه بينهم بالحقّ هو في اختلافهم في السُّنة النّبويّة الحقّ فطائفةٌ تركت سُنّة محمدٍ رسول الله الحقّ واستمسكت بالقرآن وحده فضلّوا وأضاعوا فرضين من الصلوات عمود الدين، وأخرى تمسكت بسُنّة محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم وتركت القرآن فضلّوا وأضلّتهم الأحاديث الموضوعة التي تختلف مع مُحكم القرآن العظيم، وأخرى يبحثون عن كتاب فاطمة الزهراء ويُبالغون في آل البيت بغير الحقّ، وأخرى يفترون على الله بالعلم اللدُنّي، وأخرى تتّبع البدع والمُحدثات بأعياد الميلاد والمُبالغة في عباد الله المُقرّبين وغلَّواً في دينهم بغير الحقّ، وجميعكم أُخرجتم من النور إلى الظُلمات إلا من اتَّبع الحقّ الذي يدعوكم إلى منهاج النبوّة الأولى (كتاب الله وُسنّة رسوله الحقّ)، ولا يؤمن ببعض الكتاب ويكفر ببعض فلا يستمسك بالسُنّة وحدها ويتخذ القرآن مهجوراً ولا يستمسك بما جاء في القرآن ويترك السُّنة النّبويّة الحقّ ويكفر بما خالف من السّنة لمحكم القرآن فيذر الأحاديث التي تُخالف لمُحكم القرآن وراء ظهره فيعتصم بالقرآن والسّنة الحقّ التي لا تُخالف لمُحكم القرآن؛ أولئك كانوا على ما كان عليه مُحمد رسول الله والذين معه وكان منهجهم كتاب الله والسُّنة النّبويّة الحقّ، الذين أجابوا دعوة الحقّ منكم أولئك على منهاج النبوّة الأولى لا يفرّقون بين كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ؛ ذلك لأنّ القرآن من عند الله والسُّنة النّبويّة الحقّ من عند الله تركهم فيكم رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم وعلَّمكم أنهما لا يفترقان فيختلفان إلى يوم الدين، وما خالف لمُحكم القرآن من السُّنة النّبويّة فاعلموا أنّ ذلك الحديث جاء من عند غير الله لعلكم تتقون.

    وأنا الإمام المهديّ المنتظَر الحقّ من ربكم أشهد أن لا إله إلا الله وأشهدُ أنّ محمداً رسول الله، وأشهدُ أنّ القرآن من عند الله وأشهد أنّ السُّنة النّبويّة الحقّ من عند الله كما القرآن من عند الله، وأشهدُ أنّ القُرآن محفوظٌ من التحريف ليجعله الله المرجع لما اختلف فيه عُلماء الحديث في السُّنة النّبويّة، وأشهد أنَّ الله لم يعِدُكم بحفظ السُّنة النّبويّة من التحريف ولذلك جعل الله مُحكم القرآن هو المرجع فيما اختلفتم فيه من علم الحديث في السُّنة النّبويّة، وأشهد لله شهادة الحقّ اليقين أنّه لا يجادلني عالِمٌ بالقرآن العظيم إلا أخرست لسانه بالحقّ فيُسلم تسليماً لأنه لن يستطيع أن يُنكر سُلطان علمي عليه بالحقّ من مُحكم القُرآن العظيم أو يأتي بالبيان للقرآن هو خيرٌ من تفسير ناصر محمد اليماني وأحسن تأويلاً إلى يوم يقوم الناس لربّ العالمين وإنا لصادقون، ولكُل دعوى بُرهان والكذب حباله قصيرة. وبما أنّ الله جعلني حَكَماً بين جميع عُلماء المُسلمين بالحقّ فحقيقٌ لا أقول على الله ورسوله إلا الحقّ وأفتي بالحقّ لمن أراد أن يتّبع الحق فليستمسك بمن يستمسك بكتاب الله وسنّة رسوله الحقّ فيعتصم بنور القرآن والسُّنة النّبويّة الحقّ نور على نور وهُدًى للمؤمنين.

    وبما أنّي المهديّ المنتظَر الحقّ من ربِّكم جعلني الله حكماً بينكم في جميع ما اختلف فيه عُلماء الدين فسوف أبدأ بالحُكم بينكم بالحقّ مُقدماً مُعلناً الفتوى بالحقّ بأنّ السُّنة النّبويّة الحقّ من عند الله كما القرآن من عند الله، وكذلك أفتي بالحقّ أنّ السُّنة النّبويّة لم يعدكم الله بحفظها من التحريف ولكنه وعدكم بحفظ القرآن العظيم من التحريف ليجعل آيات أمّ الكتاب في القرآن العظيم هُنَّ المرجع لما اختلفتم فيه من السُّنة النّبويّة، وبما أنّي أفتيتُ بأنّ السُّنة النّبويّة جاءت من عند الله كما جاء القرآن العظيم فقد وجب على الإمام ناصر محمد اليماني أن يُلجم بالبرهان المُبين من مُحكم القرآن العظيم أنّ السُّنة النّبويّة الحقّ جاءت من عند الله كما جاء هذا القرآن العظيم، وأعلن الفتوى بالحقّ عن الحديث الحقّ الذي جاء من عند الله على لسان رسوله، وقال عليه الصلاة والسلام وآله:
    [ألا وإني أوتيت القرآن ومثله معه] صدق محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم.

    ولا حاجة لي بالبحث عن مصدر هذا الحديث ولا عن الثُّقات الوارد عنهم؛ بل آتيكم بسند هذا الحديث الحقّ مُباشرة من مُحكم القرآن العظيم. قال محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [ألا وإني أوتيت القرآن ومثله معه]، وسند هذا الحديث الحقّ تجدونه في مُحكم القرآن العظيم، فإذا تدبرتم القُرآن كما أمركم ربكم فسوف تجدون سنده بالضبط في سورة النساء الآية رقم (81) و(82) وذلك في قول الله تعالى: {مَّن يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ ۖ وَمَن تَوَلَّىٰ فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا ﴿٨٠﴾ وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُوا مِنْ عِندِكَ بَيَّتَ طَائِفَةٌ مِّنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ ۖ وَاللَّهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ ۖ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا ﴿٨١﴾ أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كثيراً ﴿٨٢﴾ وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِّنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ ۖ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَىٰ أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنبِطُونَهُ مِنْهُمْ ۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلًا ﴿٨٣﴾} صدق الله العظيم [النساء].

    ومن ثم نستنبط لكم سند الحديث الحقّ من هذه الآيات فأجده في قول الله تعالى:
    {وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُوا مِنْ عِندِكَ بَيَّتَ طَائِفَةٌ مِّنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ ۖ وَاللَّهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ ۖ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كثيراً﴿٨١﴾} صدق الله العظيم.

    ويا معشر هيئة كُبار العُلماء، إن ما جاء في سورة النساء في الآية (81) و(82) قد جعلهنَّ الله الأساس لدعوة المهديّ المنتظَر لعُلماء المُسلمين إلى طاولة الحوار العالميّة (موقع الإمام ناصر محمد اليماني) لجميع علماء الأمّة الإسلاميّة، وكلا ولا ولن تستطيعوا إنكار ما جاء فيهنَّ أبداً إلا من كفر بكتاب الله وسنّة رسوله الحقّ فيحكم الله بيني وبينه بالحقّ وهو أسرع الحاسبين.

    ويا معشر هيئة كُبار العلماء بالمملكة العربيّة السعوديّة وجميع علماء الأمّة الإسلاميّة أُحذِّركم تفسير القُرآن بالرأي وبالظنّ الذي لا يُغُني من الحقّ شيئاً وبالاجتهاد من قبل الوصول إلى البُرهان المُبين بعلمٍ وسُلطانٍ مُنيرٍ لأنّ القرآن كلام الله ربّ العالمين..
    ألا وإنّ تفسير القرآن هو المعنى المراد في نفس الله من كلامه وما يقصده بالضبط، فإذا قلتم على الله ما لا تعلمون بقول الظنّ والاجتهاد الذي لا يُغني من الحقّ شيئاً فإن فعلتم ذلك فاعلموا بأنكم لم تطيعوا أمر الله ورسوله بل أطعتم أمر الشيطان الرجيم الذي يأمر بالسوء والفحشاء وأن تقولوا على الله ما لا تعلمون. وقال الله تعالى: {وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ ﴿١٦٨﴾ إِنَّمَا يَأْمُرُكُم بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَن تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ ﴿١٦٩﴾} صدق الله العظيم [البقرة].

    وأنتم تعلمون بأنَّ الله حرَّم على المؤمنين أن يقولوا على الله ما لا يعلمون، وذلك في مُحكم كتاب الله في قوله تعالى:
    {قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغير الحقّ وَأَن تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَن تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ} صدق الله العظيم [الأعراف:٣٣].

    مع احترامي لعلماء الأمّة الذين لا يقولون على الله ما لا يعلمون ولكن للأسف فإنّ كثيراً من عُلماء المُسلمين يتبعوا ما ليس لهم به علم دون أن يستخدموا عقولهم؛ هل ذلك منطقيّ وهل أفئدتهم مُطمئنة لذلك؟ وعن ذلك سوف يُسألون. تصديقاً لقول الله تعالى:
    {وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا} صدق الله العظيم [الإسراء:٣٦].

    وبسبب اتِّباعكم لتفاسير الذين يقولون على الله ما لا يعلمون من قبلكم ؛ أضلوكم حتى عن بعض مُحكم القرآن العظيم كمثال قول الله تعالى:
    {أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كثيراً} صدق الله العظيم [النساء: ٨٢].

    وقال الذين يقولون على الله ما لا يعلمون بأنّ الله يُخاطب الكُفار! أفلا يتدبرون القرآن، وأن لو كان من عند غير الله لوجدوا فيه اختلافاً كثيراً؟ ولكني أُحذّر المُفسرين فصل آيةٍ عن أخواتها وهُنَّ في نفس الموضوع لكي تكون يتيمةً فيؤولها على هواه كيف يشاء، وفإذا أردتم تدبر القرآن فلا تفصلوا الآية عن أخواتها بل تأخذوا جميع الآيات التترى واحدةً تلو الأخرى اللاتي في نفس الموضوع حتى لا يحرِّفون كلام الله عن مواضعه بالبيان الباطل حتى يتبيّن لكم الحقّ من الباطل وحرصاً منكم أن لا تقولوا على الله غير الحقّ، وإذا أخذنا الآيات اللاتي تتكلم عن موضوعٍ مُعينٍ فسوف نفهم المقصود في نفس الله من كلامه حتى لا نقول على الله غير الحقّ. وأضرب لكم على ذلك مثلاً في قول الله تعالى:
    {وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُوا مِنْ عِندِكَ بَيَّتَ طَائِفَةٌ مِّنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ ۖ وَاللَّهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ ۖ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا ﴿٨١﴾ أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كثيراً ﴿٨٢﴾} صدق الله العظيم [النساء].

    فإذا قام أحد المُفسرين بأخذ الآية رقم (82) قول الله تعالى:
    {أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كثيراً} صدق الله العظيم، ثم فسَّرها وقال: "إن الله يُخاطب الكُفار أن يتدبروا القرآن وأن لو كان من عند غير الله لوجدوا فيه اختلافاً كثيراً". ومن اطَّلع على هذا التفسير فلن يشك مثقال ذرة أنه غير صحيح برغم أنه تمّ تحريف كلام الله عن موضعه المقصود، وذلك لأنّ الله لا يُخاطب الكفار في هذا الموضع بل يُخاطب عُلماء المُسلمين بأنهم إذا أرادوا أن يكشفوا الأحاديث النّبويّة التي من عند غير الله افتراءً على رسوله بأنّ عليهم أن يتدبروا القرآن ليقوموا بالمُطابقة للأحاديث الواردة مع مُحكم القرآن العظيم وعلَّمهم الله بأنّ ما كان من الأحاديث النّبويّة من عند غير الله فسوف يجدون بينهنّ وبين مُحكم القرآن العظيم اختلافاً كثيراً، وهذا دليلٌ داحضٌ للجدل بأنّ السُّنة النّبويّة لا شك ولا ريب أنها حقاً جاءت من عند الله كما جاء القرآن من عند الله، وإنما جعل مُحكم القرآن هو المرجع لما اختلفتم فيه من الأحاديث النّبويّة وذلك لأنه محفوظ من التحريف، وأما السُنَّة فلم يعدكم الله بحفظها من التحريف فإن كنتم من أولي الألباب تدبروا الآيتين تجدوا ما جاء في بياني هذا هو الحقّ لا شك ولا ريب، فتدبروا يا أولي الألباب قول الله تعالى: {وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُوا مِنْ عِندِكَ بَيَّتَ طَائِفَةٌ مِّنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ ۖ وَاللَّهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ ۖ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا ﴿٨١﴾ أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كثيراً ﴿٨٢﴾} صدق الله العظيم [النساء].

    وفيهما يخبركم الله بأنها توجد طائفةٌ بين المؤمنين جاءت إلى محمدٍ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم وأعلنت الطاعة وقالت: "نشهد أن لا إله إلا الله ونشهد أنّ مُحمداً رسول الله" كذباً! وإنّما يريدون أن يكونوا من صحابة رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم ظاهر الأمر ليكونوا من رواة الحديث فيصدوا عن سبيل الله بأحاديث لم يقلها عليه الصلاة والسلام. وقال الله تعالى:
    {إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ قَالُوا نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ ﴿١﴾ اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا عَن سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ﴿٢﴾} صدق الله العظيم [المنافقون].

    ومن ثم بيَّن الله لكم مكرهم والمقصود من قوله:
    {فَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ}، وعلَّمكم أنهم لم يصدّوا عن الحقّ بالسيف بل بأحاديث غير التي يقولها عليه الصلاة والسلام في السُّنة النّبويّة. وقال الله تعالى: {وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُوا مِنْ عِندِكَ بَيَّتَ طَائِفَةٌ مِّنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ ۖ وَاللَّهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ ۖ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا ﴿٨١﴾ أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كثيراً} صدق الله العظيم [النساء].

    وجاء في هذا الموضع سنداً للحديث الحق في أول البيان: قال محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [ألا وإني أوتيت القرآن ومثله معه]، وذلك لأنّ الله يُخاطب علماء الأمّة بأنّ الحديث المُفترى يتم إرجاعه للقرآن فإذا كان من عند غير الله فسوف يجدون بينه وبين مُحكم القرآن اختلافاً كثيراً، ولكني المهديّ المنتظَر الحقّ من ربكم لا أنكر سُنّة محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم بل آخذ بجميع ما ورد عن محمدٍ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم، وذلك لأني أعلم أنّ السُّنة النّبويّة جاءت من عند الله كما جاء القرآن من عنده تعالى، وإنما أكفر بما خالف منها لمحكم القرآن العظيم لأنّي أعلم أنّه حديث مُفترى ما دام جاء مُخالفاً لمُحكم القرآن العظيم وليس معنى ذلك أنّ الإمام ناصر محمد اليماني لم يأخذ إلا ما تطابق مع القرآن وأعوذ بالله أن أكون من الجاهلين؛ بل آخذ بجميع الأحاديث النّبويّة حتى ولو لم يكن لها بُرهان في القرآن العظيم فأني آخذ بها، وإنما أكفر بما جاء مُخالفاً لمحكم القرآن العظيم لأني علمت أنه حديث مُفترى عن رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم.

    ويا هيئة كُبار عُلماء المسلمين بالمملكة العربيّة السعوديّة وكذلك جميع علماء الأمّة الإسلاميّة إنّي أدعوكم إلى الاحتكام إلى مُحكم القرآن العظيم فيما كنتم فيه تختلفون من أحاديث السّنة من أجل تصحيح أحاديث السّنة المحمديّة الحقّ وتصحيح عقائدكم ونفي كافة البدع والمُحدثات في الدين الإسلامي الحنيف فنوحّد صفّكم من بعد تفرقكم وفشلكم فتقوى شوكتكم من بعد أن ذهبت ريحكم نظراً لمُخالفة أمر الله الصادر في آيات القرآن المُحكمات ينهاكم ويحذِّركم بعدم الاختلاف والاحتكام إلى مُحكم القرآن فيما اختلفتم فيه من السّنة فما وجدتموه جاء مُخالفاً لمحكم القرآن العظيم فاعلموا أن هذا الحديث النّبويّ جاء من عند غير الله ورسوله؛ بل من عند الطاغوت الشيطان الرجيم وأوليائهم من شياطين الجنّ والإنس يوحون إليهم بالباطل ليُجادلوا به الحقّ ليخرجوكم عن الحقّ كما علمكم الله بذلك، وأما إذا لم يخالف الحديث المروي لمحكم القرآن العظيم فأرجعوا ذلك لعقولكم والحقّ منها تطمئن إليه قلوبكم وتقبله عقولكم كمثل حديث السواك ليس له بُرهان في القرآن ولكنه يقرّه العقل ويطمئن إليه القلب ذلك لأنّ الله أمركم باستخدام عقولكم. تصديقاً لقول الله تعالى:
    {وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا} صدق الله العظيم [الإسراء:٣٦].

    وكذلك تجدون بيان ناصر محمد اليماني للقرآن مُطابقاً للبيان الحقّ لمحمدٍ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم في السُّنة النّبويّة الحقّ الذي أفتاكم من قبل أن يأتيكم ناصر محمد اليماني بأنّ مُحكم القرآن هو المرجع لما اختلفتم فيه من أحاديث السُّنة النّبويّة تصديقاً للأحاديث الحقّ في هذا الشأن عن محمدٍ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم.

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [ألا إني أوتيت القرآن ومثله معه].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [اعرضوا حديثي على الكتاب فما وافقه فهو مني وأنا قلته].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [وإنها ستفشى عني أحاديث فما أتاكم من حديثي فاقرؤوا كتاب الله واعتبروه فما وافق كتاب الله فأنا قلته وما لم يوافق كتاب الله فلم أقله‏].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [ستكون عني رواة يروون الحديث فاعرضوه على القرآن فإن وافق القرآن فخذوها وإلا فدعوها].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [عليكم بكتاب الله وسترجعون إلى قوم يحبون الحديث عني ومن قال عليَّ ما لم أقل فليتبوأ مقعده من النار فمن حفظ شيئاً فليحدث به‏].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [عليكم بكتاب الله فإنكم سترجعون إلى قوم يشتهون الحديث عني فمن عقل شيئاً فليحدث به ومن افترى عليَّ فليتبوأ مقعداً وبيتاً من جهنم‏].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [ألا إنها ستكون فتنة. قلت : ما المخرج يا رسول الله؟ قال: ( كتاب الله فيه نبأ ما كان قبلكم، وخبر ما بعدكم، وحكم ما بينكم، هو الفصل، ليس بالهزل، من تركه من جبَّار قصمه الله، ومن ابتغى الهدى من غيره أضلَّه الله وهو حبل الله المتين . وهو الذكر الحكيم وهو الصراط لمستقيم هو الذي لا تزيغ به الأهواء، ولا تلتبس به الألسنة، ولا تشبع منه العلماء، ولا يخلق عن كثرة الردّ، ولا تنقضي عجائبه، هو الذي لم تنته الجن إذ سمعته حتى قالوا: {إنا سمعنا قرآناً عجبا يهدي إلى الرشد فآمنا به}، من قال به صدق، ومن عمل به أُجِر، ومن حكم به عدل، ومن دعا إليه هدي إلى صراط مستقيم].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [يأتي على الناس زمان لا تطاق المعيشة فيهم إلا بالمعصية حتى يكذب الرجل ويحلف فإذا كان ذلك الزمان فعليكم بالهرب قيل يا رسول الله وإلى أين المهرب قال إلى الله وإلى كتابه وإلى سُنَّة نبيه‏ الحق].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [ما بال أقوام يشرفون المترفين ويستخفون بالعابدين ويعملون بالقرآن ما وافق أهواءهم، وما خالف تركوه، فعند ذلك يؤمنون ببعض الكتاب ويكفرون ببعض يسعون فيما يدرك بغير سعي من القدر والمقدور والأجل المكتوب والرزق المقسوم، ولا يسعون فيما لا يدرك إلا بالسعي من الجزاء الموفور والسعي المشكور والتجارة التي لا تبور‏].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [من اتَّبع كتاب الله هداه الله من الضلالة، ووقاه سوء الحساب يوم القيامة، وذلك أن الله يقول‏:‏ {‏فَمَنْ اتَّبَعَ هُدايَ فَلا يَضِلّ ولا يَشْقَى‏}].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [يا حذيفة عليك بكتاب الله فتعلمه واتّبع ما فيه‏].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [مهما أوتيتم من كتاب الله فالعمل به لا عذر لأحد في تركه، فإن لم يكن في كتاب الله فسُنَّة مني ماضية].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [ما هذه الكتب التي يبلغني أنكم تكتبونها، أكتاب مع كتاب الله‏؟‏ يوشك أن يغضب الله لكتابه].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [يا أيها الناس، ماهذا الكتاب الذي تكتبون‏:‏ أكتاب مع كتاب الله‏؟‏ يوشك أن يغضب الله لكتابه قالوا يا رسول الله فكيف بالمؤمنين والمؤمنات يومئذ‏؟‏ قال‏:‏ من أراه الله به خيراً أبقى الله في قلبه لا إله إلا الله‏].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [لا تكتبوا عني إلا القرآن، فمن كتب عني غير القرآن فليمحه، وحدثوا عن بني إسرائيل ولا حرج ومن كذب عليَّ فليتبوأ مقعده من النار].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [لا تسألوا أهل الكتاب عن شيء فإني أخاف أن يخبروكم بالصدق فتكذبوهم أو يخبروكم بالكذب فتصدقوهم، عليكم بالقرآن فإن فيه نبأ من قبلكم وخبر ما بعدكم وفصل ما بينكم‏].

    قال محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [لا تسألوا أهل الكتاب عن شيء فإنهم لن يهدوكم وقد ضلوا، إما أن تصدقوا بباطل وتكذبوا بحق، وإلا لو كان موسى حيَّاً بين أظهركم ما حلَّ له إلا أن يتبعني‏]. صدق محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم.

    ويا معشر الباحثين عن الحقّ فهل وجدتم اختلاف شيء بين بيان محمدٍ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم وبين بيان الإمام المهديّ ناصر مُحمد اليماني للقرآن من ذات القرآن؟ فلا حجّة لكم على المهديّ المنتظَر ناصر محمد اليماني بعد إذا حاجَجْتكم بالبيان الحقّ للقرآن من ذات القرآن ثم بالبيان الحقّ من عند الرحمن على لسان محمدٍ رسول الله في السّنة المُهداة فلم تجدوها تختلف مع بيان ناصر محمد اليماني للقرآن ومن حاجّني الآن بما خالف لمحكم كتاب الله وبما خالف لمحكم سنة البيان على لسان محمدٍ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم فاشهدوا عليه بالكفر والإعراض عن كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ وعصى الله ورسوله والمهديّ المنتظَر الحقّ من ربه سواء كان من أهل السُّنة أو من الشيعة أو من أي المذاهب والفرق وما بعد الحقّ إلا الضلال، وسلامٌ على المُرسلين، والحمدً لله ربّ العالمين..

    ونبدأ بالحوار في عقيدة بعث الإمام المهديّ الذي له تنتظرون، فهل أنتم من يصطفيه ويختاره ويبتعثه أم الله؟ وجعل الله المهديّ المنتظَر خليفة الله في الارض قائداً لكم للجهاد في سبيل الله، وإماماً هادياً إلى الصراط المُستقيم ويزيده الله بسطةً على كافة عُلمائكم بالحقّ، وأفتيكم بالحقّ والحقَّ أقول حقيق لا أقول على الله إلا الحقّ:
    إنّ اصطفاء خليفة الله لا ينبغي للإنس والجنّ والملائكة التدخل في شأنه أو المُعارضة فيه، وأمر اصطفاء خليفة الله في الأرض يختصّ به الله مالك الملك الذي يؤتي ملكه من يشاء فيزيد خليفته الذي اصطفاه عليكم بسطةً في العلم على كافة من استخلف عليهم ليجعل الله ذلك بُرهان الخلافة والإمامة والقيادة لعلكم تتقون فلنحتكم إلى الله في كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ إن كنتم مؤمنين.

    وأنا الإمام المهديّ الحقّ من الرحمن أجادلكم أولاً من القرآن العظيم فإذا لم أجد ضالّتي فيه فمن ثمّ أذهب إلى السّنة المحمديّة صلى الله عليه وآله وسلم، فتعال لأعلِّمك ناموس اصطفاء الخليفة بأنّ شأنه يختصّ به الله وحده لا شريك له ولا يُشرك في حُكمه أحداً، وما ينبغي لعباده أن يصطفوا خليفة الله من دونه سُبحانه! وهو أعلمُ حيث يجعل رسالته وهو العزيز الحكيم، فإذا اصطفى الله خليفته من عباده أصدر الأمر إلى عباده أجمعين بطاعته. وقال الله تعالى:
    {وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ} صدق الله العظيم [البقرة:٣٠].

    فانظر أيها الباحثُ عن الحقّ لردّ الله الواحدُ القهار على ملائكته المُقربين الذين أبدوا لهم رأياً آخر في اصطفاء خليفة الرحمن، فانظر إلى ردّ الله عليهم:
    {قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ}، فإذا كان ملائكة الرحمن ينقصهم العلم الواسع في اصطفاء خليفة ربهم، فكيف يصطفون خليفة الله الشيعة الاثني عشر من دونه! فإذا كان لا يحقّ لملائكة الرحمن الرأي في اصطفاء خليفة ربّهم فكيف يحقّ لمن هم من دونهم، ومن ثم بيَّن الله لملائكته بُرهان الخلافة لمن اصطفاه الله أنه يزيده بسطةً في العلم عليهم. وقال الله تعالى: {وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ ﴿٣١﴾ قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ ﴿٣٢﴾ قَالَ يَا آدَمُ أَنبِئْهُم بِأَسْمَائِهِمْ ۖ فَلَمَّا أَنبَأَهُم بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ ﴿٣٣﴾} صدق الله العظيم [البقرة].

    ويا معشر الشيعة الاثني عشر، هل أنتم أعلم أم الله الواحد القهار؟ أفلا ترون ردّ الله على ملائكته بالتكذيب أنّهم أعلمُ من ربِّهم ويرون من اصطفاه سوف يفسد في الأرض ويسفك الدماء وكأنهم أعلمُ من الله؟ ولذلك قال الله تعالى لهم:
    {أَنبِئُونِي بِأَسْمَاء هَـؤُلاء إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ} لأنهم ليسُوا أعلم من ربِّهم في اصطفاء الخليفة، ولذلك كان ردّاً عليهم قاسياً من الله: {أَنبِئُونِي بِأَسْمَاء هَـؤُلاء إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ}، ومن ثمّ أدرك الملائكة أنّهم تجاوزوا حدودهم في شأن اصطفاء خليفة الله، وربّهم أعلمُ منهم ولذلك سبّحوا لربّهم من أن يكونوا أعلم منهُ سُبحانه، لذلك {قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ}، فتدبّر المقطع كاملاً تجد أنّ شأن اصطفاء الخليفة يختصّ به من يعلم الغيب في السماوات والأرض ويعلمُ ما تبدون وما كنتم تكتمون. وقال الله تعالى: {وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ ﴿٣١﴾ قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ ﴿٣٢﴾ قَالَ يَا آدَمُ أَنبِئْهُم بِأَسْمَائِهِمْ ۖ فَلَمَّا أَنبَأَهُم بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ ﴿٣٣﴾} صدق الله العظيم [البقرة].

    ونستنبط من هذه الآيات أحكاماً عدةً في ناموس الخلافة في الكتاب كالتالي:
    1- إنّ شأن اصطفاء خليفة الله يختصّ به مالك المُلك الذي يؤتي مُلكه من يشاء والله واسعٌ عليم.
    2- إن اصطفاء الخليفة لا يحقّ حتى لملائكة الرحمن المُقربين التدخل فيه، فليسوا هم أعلمُ من الله وهو أعلمُ حيث يجعلُ علم رسالته.
    3- نجد أنّ الله علَّم ملائكته بالبرهان لمن اصطفاه الله خليفة أنه يزيده بسطةً في العلم على من استخلفه عليهم ليجعله مُعلماً لهم العلم، ولذلك قال الله تعالى: {أَنبِئُونِي بِأَسْمَاء هَـؤُلاء إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ قَالَ يَا آدَمُ أَنْبِئْهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ} صدق الله العظيم.

    فتبيَّن لنا أنّ آدم زاده الله بسطةً في العلم على الملائكة برغم أنّ الملائكة عُلماء، ولكنّ الله زاد آدم بسطةً في العلم عليهم ليجعل ذلك بُرهان الاصطفاء لكي تعلموا خليفة الله الذي اصطفى عليكم بأنّكم تجدوا أنّ الله قد زاده بسطةً في العلم عليكم، وشأن الخلافة كذلك لا يتدخل فيه أنبياء الله ورسله، فكذلك لا يحقّ لهم أن يصطفوا خليفة الله من بعدهم من دونه تعالى، فانظر لخليفة الله طالوت، فهل نبيُّهم هو من اصطفى طالوت عليهم قائداً وإماماً وملكاً؟ بل الله الذي اصطفاه وزاده بسطةً في العلم عليهم الذي يؤتي مُلكه من يشاء والله واسعٌ عليم. وقال الله تعالى:
    {وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا قَالُوا أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِّنَ الْمَالِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزاده بسطةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَن يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ} صدق الله العظيم [البقرة:٢٤٧].

    ويا معشر الشيعة والسُّنة، قال الله تعالى:
    {وَقَالُوا لَوْلَا نُزِّلَ هَٰذَا الْقُرْآنُ عَلَىٰ رَجُلٍ مِّنَ الْقَرْيَتَيْنِ عَظِيمٍ ﴿٣١﴾ أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِّكَ ۚ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۚ وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ} صدق الله العظيم [الزخرف:31-32].

    وكذلك أنتم يا معشر الشيعة والسُّنة ءأنتم من يُقسم رحمة الله فتصطفوا من تشاءون ونسيتم قول الله تعالى:
    {قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزاده بسطةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ}، أفلا تتقون؟ فأما السُنَّة فحرَّموا على خليفة الله أن يُعرِّفهم بنفسه وقالوا إنّ المهديّ المنتظَر لا يعلمُ أنّه المهديّ المنتظَر وأنّهم هم من يعلمُ أنّهُ الإمام المهديّ المنتظَر فيُعرِّفونه على شأنه في المُسلمين أنّه الإمام المهديّ شرط أن يُنكر أنّه الإمام المهديّ مبعوثٌ من ربّ العالمين! ومن ثم يزدادون إصراراً على الباطل: "بل أنت الإمام المهديّ ولكنك لا تعلم أنك الإمام المهديّ"، فيجبرونه على البيعة كرهاً وهو من الصاغرين برغم أنّهم يعلمون أنّ الإمام المهديّ يبتعثه الله إليهم على اختلافٍ بين علماء الأمّة وتفرقةٍ ليحكم بينهم فيما كانوا فيه يختلفون فيوحّد صفّهم ويلُم شملهم ويجبر كسرهم من بعد أن تفرقوا وفشلوا وذهبت ريحهم كما هو حال المُسلمين اليوم، وبرغم الأحاديث النّبويّة الحقّ التي تفتي أهل السُّنة أنَّ الله هو من يبعث الإمام المهديّ إليهم. وقال محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم: [أبشّركم بالمهديّ يُبعث في أمّتي على اختلاف من الناس، وزلازل، فيملأ الأرض قسطاً وعدلاً كما ملئت جوراً وظلماً، يرضى عنه ساكن السماء وساكن الأرض، يقسم المال صفاحاً]، وليس صِحاحاً كما يزعمون بل صِفاحاً أي يحثو جُنيهات الذهب للناس حثواً بصفحتي يداه كما يحثو أحدكم القمح حثواً بصفحتي يداه، فهل ترونه يعدّ كم حبةٍ في الحثوة الواحدة؟ صدق عليه الصلاة والسلام. ويحدث بعد أن يؤتيني الله المُلك بإذن الله مالك الملك الذي يؤتي مُلكه من يشاء ويرزق من يشاء بغير حساب.

    فكيف أنكم تعتقدون يا معشر السنة أنّ الله يبعث المهديّ في أمّة محمد صلى الله عليه وآله وسلم ومن ثم تُحرِّمون عليه أن يقول لكم يا أمّة مُحمد صلى الله عليه وآله وسلم إني الإمام المهديّ ابتعثني الله إليكم لأحكم بينكم بالعدل وأقول فصل وما هو بالهزل فأطيعوا أمري وإن عصيتم أظهرني الله عليكم ببأسٍ شديدٍ من لدنه في ليلةٍ وأنتم صاغرين فتقولون ربنا اكشف عناّ العذاب إنَّا مؤمنون..

    وأما الشيعة وما أدراك ما الشيعة! فقد ابتعثوا الإمام المهديّ قبل قدره المقدور في الكتاب المسطور وآتوه الحُكم صبياً؛ ألا والله لا يأتيهم مهديّهم الذي له ينتظرون لو انتظروا له خمسين مليون سنة حتى يجعلوا الأحجار عنباً والماء ذهباً ذلك لأنه ما أنزل الله به من سُلطان لا في كتابٍ الله ولا سنّة رسوله الحقّ.

    ويا معشر الشيعة الاثني عشر، إنّي أنا المهديّ المنتظَر الإمام الثاني عشر من آل البيت المُطهّر من ذُرية الإمام الحُسين بن علي بن أبي طالب رضي الله عنه وأرضاه ولم تلدني أمي في يكلاء مسقط رأسها قبل قدري المقدور في الكتاب المسطور وكان أمر الله قدراً مقدوراً، وجئت على قدٍر يا موسى.

    ويا معشر الشيعة الاثني عشر، لقد ظهر البدر وصار وسط السماء ولكنكم لا تُبصرون فكيف يُبصرُ البدر وسط السماء من كان في سردابٍ مُظلم؟ وكلا ولن تبصروا البدر حتى تكفروا بأسطورة سرداب سامراء، أما إذا أبيتم إلا المكوث في ُظلمات السرداب فلن تؤمنوا بصاحب علم الكتاب ولن تروا البدر حين يظهر في السماء، فكيف يرى البدر في السماء من كان في سردابٍ مُظلم حتى مجيء كوكب العذاب كوكب سقر ليلة يسبق الليل النهار لطلوع الشمس من مغربها ليلة النصر والظهور للمهديّ المنتظَر من الله الواحدُ القهار الذي ابتعثه بالحقّ، فإن أبيتم أظهرني الله عليكم في ليلةٍ واحدة وأنتم صاغرون ليلة النصر والظهور للمهديّ المنتظَر على كافة البشر ليلة مرور الكوكب العاشر سقر نار الله الكُبرى اللواحةُ للبشر من عصرٍ إلى آخر، وجئتكم أنا وكوكب النار على قدرٍ في الكتاب المُسطور فيأتيكم في موعده المُقرر في نهاية عصر الحوار من قبل الظهور حتى إذا كذَّبتم أظهرني الله به على كافة البشر في ليلةٍ يسبق الليل النهار، وقد أدركت الشمس القمر نذيراً للبشر لمن شاء منكم أن يتقدم فيُصدّق بالبيان الحقّ للذِّكر أو يتأخر فيهلكه الله بكوكب النار سقر سنتها شهرٌ من شهور السنة الكونيّة، وطول السَّنة الكونيّة خمسين ألف سنةٍ بحساب أيامكم وسنينكم وساعاتكم ودقائقكم وثوانيكم بمعنى أنّ اثني عشر دورة فلكيّة لكوكب سقر يعدل خمسين ألف سنةٍ. تصديقاً لقول الله تعالى:
    {سَأَلَ سَائِلٌ بِعَذَابٍ وَاقِعٍ ﴿١﴾ لِّلْكَافِرِينَ لَيْسَ لَهُ دَافِعٌ ﴿٢﴾ مِّنَ اللَّهِ ذِي الْمَعَارِجِ ﴿٣﴾ تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ ﴿٤﴾ فَاصْبِرْ صَبْرًا جَمِيلًا ﴿٥﴾ إِنَّهُمْ يَرَوْنَهُ بَعِيدًا ﴿٦﴾ وَنَرَاهُ قَرِيبًا ﴿٧﴾ يَوْمَ تَكُونُ السَّمَاءُ كَالْمُهْلِ ﴿٨﴾ وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ ﴿٩﴾ وَلَا يَسْأَلُ حَمِيمٌ حَمِيمًا ﴿١٠﴾ يُبَصَّرُونَهُمْ ۚ يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِي مِنْ عَذَابِ يَوْمِئِذٍ بِبَنِيهِ ﴿١١﴾ وَصَاحِبَتِهِ وَأَخِيهِ ﴿١٢﴾ وَفَصِيلَتِهِ الَّتِي تُؤْوِيهِ ﴿١٣﴾ وَمَن فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ يُنجِيهِ ﴿١٤﴾ كَلَّا ۖ إِنَّهَا لَظَىٰ ﴿١٥﴾ نَزَّاعَةً لِّلشَّوَىٰ ﴿١٦﴾ تَدْعُو مَنْ أَدْبَرَ وَتَوَلَّىٰ ﴿١٧﴾ وَجَمَعَ فَأَوْعَىٰ ﴿١٨﴾} صدق الله العظيم [المعارج].

    وأنتم تعلمون البيان الحقّ لقول الله تعالى:
    {سَأَلَ سَائِلٌ بِعَذَابٍ وَاقِعٍ (1) لِلْكَافِرينَ لَيْسَ لَهُ دَافِعٌ(2)}، وتجدون دعوتهم في قول الله تعالى: {وَإِذْ قَالُوا اللَّهُمَّ إِن كَانَ هَٰذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِندِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِّنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ} صدق الله العظيم [الأنفال:٣٢].

    فلا تلمُني أخي الكريم على طول الإجابة للسؤال الأول وقل ربّ زدني علماً، فأجبناك وزدناك لعلك تخشى.

    الجواب على سؤالك الثاني:
    اقتباس المشاركة :
    السؤال الثاني
    ذكرت في أحد ردودك في منتديات أخرى بأن الشيعه ينتظرون مهديهم في السرداب حتى أصبحوا في ظلام
    وقلت كذلك السنه أخذوا بأحاديث اليهود وسؤالي ماهي أحاديث السنه التي أخذوها من اليهود .
    وخا صةً انا سُني فيهمني أن أعرف؟
    انتهى الاقتباس
    الجواب: أرى بأني قد أجبتك على كثيرٍ منه في إجابة السؤال الأول بتدخل الشيعة والسُّنة في اصطفاء خليفة الله وتجاوزوا حدودهم في التدخل في شؤون ربهم، واصطفى الشيعة محمد الحسن العسكري وأتوه الحُكم صبياً وجعلوه يختفي في سردابٍ سامراء إلى أجل مُسمّى ثم يخرج ويتمشى فيظهر لبعض منهم، وإنهم لكاذبون جميع الذين زعموا أنّهم التقوا بالإمام المهديّ ولا أعلمُ بأئمة بعدد أئمة آل البيت إلا اثني عشر إماماً.

    وأقسمُ بالله ربّ العالمين الذي أتمّ كُل شيءٍ خلقه ثم هدى أنّي اجتمعت بهم جميعاً في الرؤيا الحقّ التي تُخصني ليلة عرَّفني محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم على شأني وأفتاني بالبرهان لي وللأمّة جميعاً بآية التصديق على الواقع الحقيقي أنه العلم فلا يجادلني عالِمٌ من القرآن إلا غلبته بالحقّ إن كان يريد الحقّ حتى لا يجدوا في صدرهم حرجاً مما قضيت بينهم بالحقّ ويُسلموا تسليماً، وإذا كان ناصر محمد اليماني هو الإمام المهديّ الحقّ الذي اصطفاه الله بالحقّ فلا بُد لمن ابتعثني بالحقّ أن يزيدني بسطةً في العلم بالحقّ على كافة علماء الأمّة جميعاً من المُسلمين والنصارى واليهود فجعلني الله مُهيمناً عليهم جميعاً بالبيان الحقّ للقرآن العظيم.

    وقد رأيت أحدَ عشرَ إماماً ونحن في غرفةٍ واحدةٍ يتوسطها عمودٌ كأعمدة المساجد الإسمنتيّة، فأما عشرة من الأئمة فكانوا دائرة من حولي وأنا كنت في مركز الدائرة فنظرت إلى وجوههم فرأيتها تتلألأ نوراً ولكني لم أعرف أحداً منهم، ومن ثم سألتُهم وقلتُ: دُلّوني على الإمام علي بن أبي طالب، فاستأخر رجلٌ كان أمامي خطوةً للوراء ثم خطوةً إلى الجنب ثم أشار بيده إلى رجلٍ كان واقفاً خارج الدائرة، وقال لي ذلك الإمام علي بن أبي طالب، ومن ثم خرجتُ من الفتحة التي فتحها لي في الدائرة وانطلقتُ نحو الإمام علي بن أبي طالب وأمسكتُه بيديّ الاثنتين من يده اليسرى وقلت: له دُلّني على مُحمدٍ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم، فأخذني عدة خطوات إلى رجلٍ كان جالساً على الأرض ومتكئاً إلى العمود وسط الغرفة التي نحن فيها، فإذا هو محمدٌ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم، ومن ثمّ جثمت بجانبه وجعلت وجهي في عنقه وقبّلت حبيبي في الله ما شاء الله عدد من القبلات، ومن ثم جلستُ بين يديه وهو من أفتاني بالحقّ في شأني.

    ومن افترى على محمد رسول الله في الحُلم فكأنما افترى عليه في العلم فليتبوأ مقعداً في قعر نار جهنم حتى ولو كانت الرؤيا تخصُّ صاحبها، غير أنّ محمداً رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم قد علَّمكم بالبرهان أنّه لن يجادلني أحدٌ من القرآن إلا غلبته بالحقّ، ومن ثم بقي معي؛ هل أنا الإمام المهديّ أم اليماني الذي يقوله الشيعة؟ ومن ثم أفتاني محمدٌ رسول الله عدة مرات وهو لوحده
    بأني الإمام المهديّ شاهد القرآن من عند الرحمن، ولا داعي لتفصيل الرؤيا لكم وبيني وبينكم هو كتاب الله وسنة رسوله، فلا وحيٌ جديد ولا دين جديد بل أدعوكم للرجوع إلى كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ ونفي الطائفيّة والمذهبيّة جميعاً فأجعلكم أمّةً واحدةً على منهاج النبوّة الأولى فأعيدكم إلى ما كان عليه مُحمد رسول الله والذين معه قلباً وقالباً وكانوا على نهج كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ ومستمسكين بكتاب الله والسُّنة الحقّ. تصديقاً لقول الله تعالى: {أَفَأَنتَ تُسْمِعُ الصُّمَّ أَوْ تَهْدِي الْعُمْيَ وَمَن كَانَ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ ﴿٤٠﴾ فَإِمَّا نَذْهَبَنَّ بِكَ فَإِنَّا مِنْهُم مُّنتَقِمُونَ ﴿٤١﴾ أَوْ نُرِيَنَّكَ الَّذِي وَعَدْنَاهُمْ فَإِنَّا عَلَيْهِم مُّقْتَدِرُونَ ﴿٤٢﴾ فَاسْتَمْسِكْ بِالَّذِي أُوحِيَ إِلَيْكَ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ ﴿٤٣﴾ وَإِنَّهُ لَذِكْرٌ لَّكَ وَلِقَوْمِكَ ۖ وَسَوْفَ تُسْأَلُونَ ﴿٤٤﴾} صدق الله العظيم [الزخرف].

    وأما الأحاديث غير الحقّ التي يستفسر عنها الباحث عن الحقّ لدى أهل السُّنة فأجيبك بالحقّ، وأقول: عليكم أولاً أن تعترفوا بالحقّ في كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ بالفتوى الحق أنّ مُحكم القرآن هو المرجع لما اختلف فيه عُلماء الحديث، فإذا اتّفقنا صار الأمر والحُكم هيناً جداً وعلينا يسيراً بإذن الله، ومن ثم أستطيع أن أدافع عن سنة محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم وأنفي كافة البدع والمُحدثات اليهوديّة، ومن ثم أعيدكم إلى منهاج النبوّة الأولى.

    و يا معشر السُّنة والشيعة المُختلفين أفتيكم بالحقّ أنكم على الباطل جميعاً، وجعل الله بينكم ما بين اليهود والنصارى من العدواة والبغضاء:
    {وَقَالَتِ الْيَهُودُ لَيْسَتِ النَّصَارَىٰ عَلَىٰ شَيْءٍ وَقَالَتِ النَّصَارَىٰ لَيْسَتِ الْيَهُودُ عَلَىٰ شَيْءٍ وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتَابَ كَذَٰلِكَ قَالَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ فَاللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ} صدق الله العظيم [البقرة:١١٣].

    وكذلك قالت الشيعة ليست أهل السُّنة على شيءٍ وكذلك قال أهل السُّنة ليست الشيعة على شيء، ألا وإن الشيعة والسُّنة هم المقصودون بقول الله تعالى:
    {كَذَٰلِكَ قَالَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ فَاللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ} صدق الله العظيم [البقرة:١١٣].

    و يا معشر السُّنة والشيعة، ما كان للحقّ أن يتّبع أهواءكم ولا أهواء الفِرق الأخرى، وأقسمُ بالذي رفع السماء بلا عمد؛ الله الأحد لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفواً أحد لو اجتمع كافة عُلماء المُسلمين واليهود والنصارى في طاولة الحوار العالميّة للاحتكام إلى القرآن العظيم في جميع ما كانوا فيه يختلفون لألجمتهم أجمعين بسُلطان العلم حتى لا يُعرض عن الحقّ إلا من علِم علْم اليقين أنّ ناصر محمد اليماني هو حقاً الإمام المهديّ الحقّ المبعوث من ربّ العالمين ثم يعرض عن الحقّ لأنهم للحقّ كارهون؛ أولئك من شياطين البشر ألدّ أعداء الله والمهديّ المنتظَر الداعي بالبيان الحقّ للذِّكر، وإنْ أخرسَ لساني أحدُ علماء الأمّة من القرآن، فقد أصبح ناصر محمد اليماني كذاباً أشراً وليس الإمام المهديّ المنتظَر؛ ألا والله الذي لا إله إلا هو ولا معبودَ سواه لولا أنّي رأيت حتى كلمة المنتظَر لما أضفتها حتى لا أقول على الله ما لم أعلم، ولكان قلت الإمام المهديّ وحسبي ذلك، ولكن الله أراني حتى كلمة المنتظَر (المهديّ المنتظَر)، ولكن الرؤيا تخصُّ صاحبها وما جئت أحاجكم بالرؤيا إذاً لفسدت الأرض من جرَّاء الرؤيا ومن كثرة الافتراء، ولا يُبنى على الرؤيا حُكمٌ شرعيٌّ للأّمّة وإنّما الرؤيا تخصُّ صاحبها وبيني وبينكم هو كتاب الله وسنّة رسوله الحقّ إن كنتم مؤمنين، ولم يجعلني الله مُبتدعاً بل مُتبعاً لكتاب الله وسنّة رسوله الحقّ الذي جاءكم به النبي الأميّ، ولذلك واطأ اسمه في اسم المهديّ المنتظَر ناصر محمد اليماني وجعل الله موضع التواطؤ للاسم مُحمد في اسمي في اسم أبي وذلك لكي يجعل في اسمي خبري وراية أمري، ولو لم يفترِ الشيعة والسُّنة باسم المهديّ لكان المفترون قليلاً لشخصيّة المهديّ المنتظَر، ولكن بسبب استعجالكم على الاسم فتنتم قوماً كثيراً ففي كُل جيل تجدونهم عدداً كبيراً على مستوى العالمين بسبب وسوسة الشياطين لهم بغير الحقّ، حتى إذا جاءكم الإمام المهديّ الحقّ من ربكم فتقولوا هذا شيء تعوّدنا عليه، فاذهب لطبيب نفسي وتعالج فلديك مسّ شيطانٍ رجيمٍ، وبذلك المكر نجحت الشياطين في صدكم عن اتّباع الحقّ من ربّكم حتى يعذبكم عذاباً نكراً.

    ويا قوم، إنما أعظكم بواحدةٍ وهي إن كان ناصر محمد اليماني مثله كمثل المهديين المُفترين الذين اعترتهم مسوس الشياطين فُسرعان ما يُلجم ناصرَ محمد اليماني أقل علماءُ الأمّة علماً فيحرقوا كرته في موقعه ويتبيّن للباحثين عن الحقّ أنه كذّابٌ أشِرٌ وليس المهديّ المنتظَر، أفلا تتقون أم إنكم قوم لا تفرقون بين الحمير والبعير؟

    ويا معشر عُلماء المذاهب، لا يفتنكم الشيطان عن الحقّ من ربكم فتجعلوا لله عليكم سُلطاناً فيعذبكم بكوكب العذاب القادم، ولربما يأتي في حكمي لبعض المسائل بينكم فتجدوه مُصدقاً لهذه المسألة لدى أهل السُّنة كمثل حُكمي في الحديث الحق:
    [تركت فيكم ما إن تمستكم به فلن تضلوا بعدي أبدا كتاب الله وسنتي فإنهم لا يفترقان] صدق محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم، ومعنى قوله لا يفترقان أي لا يختلفان وما خالفهم فهو باطل.

    وإذا سخط علينا الشيعة نظراً لإنكار حديثهم:
    [كتاب الله وعترتي آل بيتي] وأبوا الاتّباع حتى أتّبعَ ما لديهم فقد نالوا بسخطٍ من الله وغضبٍ عليهم وأعدَّ لهم عذاباً مُهيناً، ولا ولن يتبع الحقُّ أهواءهم.
    وكذلك أهل السُّنة حين يأتي حُكمٌ في مسألة العقيدة في رؤية الله وأحكم أنّ الحقّ مع الشيعة في عقيدة رؤية الله جهرةً، ومن ثم يسخط علينا أهل السُّنة ويأبوا اتِّباعي حتى أتبع أهواءهم! فقد نالوا بسخط من الله وغضب عليهم وأعدًّ لهم عذاباً مُهيناً.

    ويا معشر الشيعة والسُّنة وكافة المذاهب والفرق والمختلفين، إنما جعلني الله حكماً بينكم بالحقّ فيما كنتم فيه تختلفون وآتيكم بالحكم الفصل بينكم من كتاب الله ثم من سنّة رسوله الحقّ فتجدون حكم الله في القرآن والسُّنة حكماً واحداً تلقَّاه محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم من لدُن حكيمٍ عليمٍ، ولستُ أنتمي للشيعة الاثني عشر ولا لأهل السُّنة ولا لأيٍّ من المذاهب والفرق الذين فرّقوا دينهم شيعاً وكُلّ حزبٍ بما لديهم فرحون.
    وأما مذهب آبائي فأبي مذهبه شافعي سُنيّ، وأمّا والدتي فمذهبها زيدي، ولم أتّبع أبي ولم أتّبع والدتي، ولم أتّبع أحداً من علماء الأمّة جميعاً؛ بل اتَّبعت جدّي وحبيبي محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم. تصديقاً لقول الله تعالى:
    {قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ} صدق الله العظيم [آل‌ عمران:٣١].

    وبما أنّ السّنة من عند الله كما القرآن من عند الله فلم أجد محمداً رسولَ الله صلى الله عليه وآله وسلم كان مُستمسكاً بالسنة وحدها ويذر القرآن واتخذ القرآن مهجوراً لأنه يعلم أنّ القرآن حجّة الله عليه وعلى أمّته، وإذا استمسكوا بالسّنة وحدها فإنّهم سوف يستمسكوا بالحقّ والباطل المُفترى نظراً لأنّ السنة لم يعدكم الله بحفظها من التحريف، ولكن الذي يدافع عن السُّنة النّبويّة هو القرآن العظيم في آياته المُحكمات تجدون فيهنَّ الدفاع عن سنة محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم، فتنفي كُلّ بدعةٍ وتكشف كُلّ ضلالةٍ، وجعل الله مُحكم القرآن العظيم كالحارس الذي لا ينام ذلك لأنّ الآيات المُحكمات يحرسنَ السُّنة النّبويّة فيخبرنّكم إنّ ذلك الحديث الفلاني موضوعٌ مختلفٌ معناه جملةً وتفصيلاً، فيشهدن بالحقّ عليكم يوم الدين لئن اتَّخذتم محكم القرآن مهجوراً فلم تتدبروه كما أمركم الله بالتدبر في آياته وفي سنة نبيّه لتعلموا الباطل المدسوس في السُّنة النّبويّة؛ ذلك إن كنتم تؤمنون بكتاب الله وسنّة رسوله الحقّ.

    أما إذا كنتم تريدون أن تستمسكوا بالسنة وحدها بغض النظر لما يخالف القرآن وتقولوا حسبنا السُّنة النّبويّة، فإذا جاءت آية موافقة لما لديكم في السنة فعند ذلك تحاجوا الناس بكتاب الله وسنة رسوله ولكن حين تأتي آية مُخالفة لما لديكم في السنة فعند ذلك تتخذونه وراء ظهوركم وتقولون لا يعلم تأويله إلا الله وحسبنا السنة المُهداة، فمن ذا الذي ينقذكم إذاً من عذاب الله يا معشر عُلماء السُنَّة لئن فعلتم وفرقتم بين كتاب الله وسنة رسوله؟ ألا والله الذي لا إله إلا هو لا ألومكم على تمسككم بأحاديث لا تُخالف لمحكم القرآن العظيم حتى ولو لم يوجد لها بُرهانٌ واحدٌ في القرآن فإني الإمام المهديّ آخذ بالحديث النّبويّ الذي يتفق مع القرآن أو لا يخالف القرآن في شيءٍ فآخذ به ولو لم يكن له بُرهانٌ واحدٌ في القرآن فليس شرطاً أن تتفق جميع الأحاديث النّبويّة الحقّ للقرآن العظيم؛ بل المهم أن لا تخالف لمحكم القرآن في شيء، وما خالف لمحكم القرآن فإني أفركه بنعل قدمي لأني أعلمُ علم اليقين أنه لم ينطق به الذي لا ينطق عن الهوى وأنها جاءت إلينا من عند غير الله أي من لدى شيطانٍ رجيمٍ.

    و يا معشر السُّنة والشيعة هل تريدون الحقّ؟ فاعلموا أنّي لا ولن أسعى لرضوانكم أبداً بل أنطق بالحقّ ومن شاء فليؤمن ومن شاء فليكفر ثم يحكم الله بيني وبينه بالحقّ وهو أسرعُ الحاسبين، وسلامٌ على المُرسلين، والحمدُ لله ربّ العالمين..

    ونأتي للجواب على السؤال الثالث:
    اقتباس المشاركة :
    السؤال الثالث
    الرسول صلى الله عليه وسلم اخبرنا عن امور كثيره اخر الزمان ونريد منك شرح هذه الاحاديث واين نحن منها
    الاول ــ متى معركة هيرمجدون ومتى
    الثاني ــ يكاد الفرات ان ينحسر عن كنز من ذهب فهل هو ذهب حقيقي او مقصود البترول
    الثالث ــ هناك حرب تقع قبل هيرمجدون بين الروم المسيح وبين عدوا اخر من غير المسلمين
    فمن هو العدو)
    انتهى الاقتباس
    الجواب بالحقّ:
    لكُل حادثٍ حديث، فهل تريدني أبين أسرار حربي لأعدائي؟ وأكتفي بقول الله تعالى:
    {وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شيئاً وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ} صدق الله العظيم [النور:٥٥]، ثم نجعل الناس أمّةً واحدةً بإذن الله، ومن كفر بعد ذلك واتّبع المسيح الدجال {فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ}.

    وأكبر حرب في تاريخ البشرية هي بقيادة المهديّ المنتظَر ومعه وزيره المسيح عيسى ابن مريم صلى الله عليه وآله وسلم، وخصمنا هو المسيح الكذاب الذي يريد أن يقول أنّه المسيح عيسى ابن مريم ويقول أنه الله ربّ العالمين، وما كان لابن مريم أن يقول ذلك، ولذلك يُسمّى المسيح الكذاب؛ بل هو الطاغوت الشيطان الرجيم وقبيله من ذرّيات البشر من يأجوج ومأجوج، أباؤهم من شياطين البشر وأمهاتهم من إناث الشياطين، إنهم يرونكم من حيث لا ترونهم وهم في الأرض ذات المشرقين في الحياة الدُنيا وليس الآخرة، وكذلك لدينا سُفراؤه في ظاهر الحياة الدنُيا وأولياؤه المُخلصون من شياطين البشر من اليهود إلا من اتّبع الحقّ ولم تأخذه العزّة بالإثم وأراد أن يتّبع الحقّ فليعلم إنّ الله يغفر الذنوب جميعاً ويقبل التوبة عن عباده، وإن أبوا رحمة الله فهي آخر فرصةً لهم ويمسخ الله من يشاء منهم إلى خنازير كما مسخ الذين من قبلهم إلى قردة. تصديقاً لقول الله تعالى:
    {قُلْ هَلْ أُنَبِّئُكُم بِشَرٍّ مِّن ذَٰلِكَ مَثُوبَةً عِندَ اللَّهِ مَن لَّعَنَهُ اللَّهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ وَعَبَدَ الطَّاغُوتَ أُولَٰئِكَ شَرٌّ مَّكَانًا وَأَضَلُّ عَن سَوَاءِ السَّبِيلِ} صدق الله العظيم [المائدة:٦٠].

    فأمّا المسخ إلى قردة فقد مضى وانقضى. تصديقاً لقول الله تعالى:
    {فَلَمَّا عَتَوْا عَن مَّا نُهُوا عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ} صدق الله العظيم [الأعراف:١٦٦].

    ومن ثمّ يذكر اليهود المُكذِّبين بالقرآن العظيم ما فعل بأصحابهم لذلك يُحذرهم. وقال الله تعالى:
    {وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَوْا مِنكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ} صدق الله العظيم [البقرة:٦٥].

    ومن ثم يحذّر الكفار بالقرآن وعدم اتِّباعه فصدر تحذير لطائفة من أهل الكتاب بالتهديد بالمسخ. وقال الله تعالى:
    {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ آمِنُوا بِمَا نَزَّلْنَا مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَكُم مِّن قَبْلِ أَن نَّطْمِسَ وُجُوهًا فَنَرُدَّهَا عَلَىٰ أَدْبَارِهَا أَوْ نَلْعَنَهُمْ كَمَا لَعَنَّا أَصْحَابَ السَّبْتِ وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ مَفْعُولًا} صدق الله العظيم [النساء:٤٧].

    ومن ثم نأتي للإجابة عن السؤال الرابع:
    اقتباس المشاركة :
    السؤال الرابع
    هناك احديث عن اسم الله الاعضم
    فقيل انه في اية الكرسي
    وقيل في سورة الاخلاص
    وقيل في بسم الله الرحمن الرحيم
    وقيل ايضا عن الرسول صلى الله عليه وسلم هي في دعوة يونس علي السلام
    لا اله الا انت سبحانك اني كنت من الظالمين.
    انتهى الاقتباس
    أخي الكريم قال الله تعالى: {قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَنَ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى} صدق الله العظيم [الإسراء:١١٠].

    فلا يجوز التفريق بين أسماء الله ولا يوجد هناك اسم أعظم من اسم، وجميعها لواحدٍ أحد، وإنما يوصف الاسم الأعظم بالأعظم لأنه حقيقة رضوان نفسه تعالى على عباده فيجدون رضوان نفس الله نعيماً في أنفسهم طمأنينة وسكينة وراحة بال في قلوبهم انعكاساً لرضوان الله عليهم ومن علم بذلك سوف يشهد بالحقّ أنّ نعيم رضوان نفس الله على عبده نعيمٌ أكبر من نعيم الدُنيا والآخرة. تصديقاً لقول الله تعالى:
    {وَعَدَ اللهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللهِ أَكْبَرُ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ} صدق الله العظيم [التوبة:72].

    ويوجد اسم الله الأعظم في هذه الآية، وهو قول الله تعالى:
    {وَرِضْوَانٌ مِنَ اللهِ أَكْبَرُ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ} صدق الله العظيم؛ أي نعيمٌ أعظمُ من نعيم الجنة، ولذلك يُوصف بالأعظم؛ أي نعيمٌ نفسيٌّ أعظم من نعيم الجنة الماديّة، وتلك حقيقة اسم الله الأعظم وهو( النعيم الأعظم)؛ أي نعيمٌ أعظمُ من نعيم الجنة وليس أعظم من أسماء الله الأخرى، فلا فرق بين أسماء الله سبحانه وتعالى علوَّا كبيرا، وعن ذلك سوف تُسألون لأنه الهدف من خلقكم وألهاكم عنه التكاثر في الحياة الدنيا لتسألن يومئذ عن النعيم وهو الهدف من خلقكم لتعبدوا نعيم رضوانه عليكم سبحانه وتعالى علوَّا كبيراً.

    ومن ثم نأتي للإجابة عن السؤال الخامس:
    اقتباس المشاركة :
    السؤال الخامس:
    الآيه الكونيه التي ذكرتها ليست دليل على انك المهديّ وربما دليل ان يوجد مهديّ اخر
    وكونك انت اخبرت عنها قبل حدوثها فهذه من علم الفلك وليست معجزه
    اما عن قبور قوم عاد وانها في الربع الخالي فهذه رأيتها قبل 8 سنوات واكتشفت من قبل ولست انت التي اكتشفتها وانا يأجوج ومأجوج وانهم في داخل االارض وان الارض مجوفه فهذا ليس دليل محسوس
    لان ليس بمقدوري ان اذهب للقطب الجنوبي او الشمالي لكي اتأكد والصور ليست دليل قاطع
    فالصور انت اخذتها من الاقمار الصناعيه والتي سبقوك في اكتشافها.
    انتهى الاقتباس
    الجواب بالحقّ:
    أقول لك اتقِ الله ولا تصدّ عن الحقّ وهل أتيتُكم بالبرهان من كتب علماء الفلك؛ بل كتاب الله الذي نزل قبل علمكم بأكثر من 1430 عاماً لكي أثبت حقيقة هذا القرآن للعالمين أنّ مُحمداً رسول الله تلقّاه من لدن حكيمٍ عليمٍ، ولذلك أحاجّهم بما أحاطهم الله من العلم لأنّ الله قد أنزل ذلك العلم في القرآن العظيم قبل أن يحيطوا بعلمه ليتبيّن لهم أنّه الحقّ بالعلم والمنطق على الواقع الحقيقي.

    ونأتي للإجابة عن السؤال السادس:
    اقتباس المشاركة :
    السؤال السادس
    في الاحاديث التي تتحدث عن المهديّ كثيره منها
    ان مبايعته بين الركن والمقام وليس في اليمن
    كذلك يبايع وهو كاره)
    انتهى الاقتباس
    الجواب:
    اسمع أخي الكريم، اعلم أنّ الحوار للمهديّ المنتظَر يأتي من قبل الظهور، ومن بعد التصديق أظهر للمُبايعة لعلماء الأمّة عند البيت العتيق، ولا تزالون في عصر الحوار من قبل الظهور فلم نظهر بعدُ بل من بعد التصديق أظهر لكم عند البيت العتيق إن شاء الله.

    وسلامٌ على المُرسلين، والحمدُ لله ربّ العالمين..
    الإمام المهديّ ناصر محمد اليماني.
    ــــــــــــــــــ


    اضغط هنا لقراءة البيان المقتبس..


المواضيع المتشابهه
  1. مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 15-06-2020, 07:50 AM
  2. مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 24-03-2020, 04:25 PM
  3. مشاركات: 17
    آخر مشاركة: 17-09-2018, 12:49 PM
  4. Ringkasan: Asas Dakwah Imam Nasser Mohammed Al-Yamani
    بواسطة أبو عزرا في المنتدى Melayu
    مشاركات: 1
    آخر مشاركة: 01-07-2015, 12:57 AM
  5. مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 02-05-2015, 12:55 AM
ضوابط المشاركة
  • لا تستطيع إضافة مواضيع جديدة
  • لا تستطيع الرد على المواضيع
  • لا تستطيع إرفاق ملفات
  • لا تستطيع تعديل مشاركاتك
  •